Share

Mas Pras 41.b

Sepuluh jam perjalanan telah terlewati. Deru mobil pelan, lalu berhenti. Sampailah kami di rumah bak hotel ini.

Mamak menyambut dengan senyumannya yang lebar. Vivian berjalan menghampirinya, lalu mereka berpelukan.

Pertama kali aku melihat rumah yang baru dibangun ini secara nyata. Ternyata lebih bagus dari pada ekspektasiku. Kupikir tidak sebesar ini. Ternyata menggunakan luas tanah lebih besar dari sebelumnya. Sekarang rumah kami lebih dekat ke jalan.

“Gimana, Mak, rumahnya?” Aku mencium tangan Mamak.

“Yo, bagus, toh, Ragil. Orang-orang di sini semua kagum lihat rumah Mamak sekarang.

Dulu tidak seperti ini,” Mamak melihat Vivian.

“Suroto bagaimana?”

Mamak terkekeh. “Jangan ngurusi dia.”

Vivian dan Mamak masuk, aku mengambil barang-barang dari bagasi, lalu mengikuti mereka. Rumah ini sangat nyaman dan segar. Ventilasinya cukup baik. Aku langsung melihat-lihat sekeliling. Ubinnya yang kinclong dan terang, kulkas dan mesin cuci baru. Bagian depan rumah berdinding kayu. Tapi di bagian b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status