Share

Sebelum Kumulai!

"Jiangkrik!" maki Rajendra kesal. Tangannya menggebrak meja, lalu ia berdiri dengan kedua mata yang membeliak dipenuhi amarah.

Sontak saja, para petinggi kontraktor dan pihak rumah sakit yang tengah menghadiri rapat kerja langsung menoleh pada Rajendra. Masing-masing dari mereka mulai mengernyit, lantas mempertanyakan apa yang menjadi beban pikiran sang direktur utama.

"Apa yang terjadi, Pak?"

"Bapak tak suka dengan konsepnya? Bagaimana jika kita ubah kembali? Unit rawat inap di lantai yang lebih tinggi bersama ruang lasik misalnya?"

Tanya demi tanya kian membuat Rajendra tergeragap. Ia menelan ludah, lantas menggeleng sembari kembali duduk dengan gusar.

"Maaf. Lanjutkan saja sesuai rencana. Aku tak mempermasalahkan hal itu."

Sadar ada yang tak beres, sekretaris dadakan Rajendra pun berdeham. "Mari lanjutkan," ajak Gracia. Ia mempersilakan para petinggi kontraktor untuk meneruskan penjelasan mengenai denah bangunan.

Mengalami ketidakbiasaan, Rajendra pun berdecak. Bahkan, kala ia digu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status