Share

Pergi Kampus Bareng

“Gue kacau banget ya, Sa.”

Kaila tertawa pelan, menertawakan hidupnya yang begini.

Angkasa menggeleng. “Gak kok, gak ada yang kacau dari lo,” balas Angkasa.

Kaila tidak berujar lagi, ia memilih untuk memakan habis burgernya. Angkasa juga tidak mengatakan apa-apa lagi setelah itu.

Mereka berdua kembali hening, sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Gue mau dijodohin sama om-om,” ujar Kaila tiba-tiba. “Om Erga namanya.”

Angkasa diam. Dia tahu kalau Kaila masih ingin berbicara.

“Gue pernah sekali ketemu dia karena cowok Mama temenan sama dia, jadi dia pernah main ke rumah. Dan..” Kaila tertawa getir.

“Sa, Mama gue mau nikahin gue sama om-om yang umurnya udah 50 tahun. Lucu banget gak sih?” ujarnya tertawa, tapi air matanya tidak bisa bohong.

Air matanya berkumpul di pelupuk mata, membuat penglihatannya menjadi tidak jelas karena air yang menggenang dan kalau Kaila berkedip satu kali saja, air mata itu akan jatuh.

Angkasa mengulurkan tangannya dan memegang tangan Kaila. Ia men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status