Share

Berbagi Suami Dengan Simpanan
Berbagi Suami Dengan Simpanan
Penulis: Cesca

Hari Bahagia Sekaligus Menyakitkan

“Mas, please senyum! Sambut tamu-tamunya dengan ramah. Aku tahu kamu menikah denganku hanya karena perusahaan orang tua kita bersatu, dan kamu juga masih tidak mau membuka hati untukku. Tetapi setidaknya kamu coba, Mas,” ujar Amanda, sang mempelai wanita.

Ryan memutar bola matanya malas, laki-laki itu terlalu jengah mendengar permintaan wanita yang sudah berstatus sebagai istrinya itu. Sudah berulang kali, Ryan mendapatkan teguran untuk senyum pada tamu undangan yang hadir di resepsi pernikahan mereka. Tetapi, Ryan tetap Ryan, laki-laki berusia 28 tahun-an itu benar-benar tak menyunggingkan senyum ramah tamahnya.

“Kamu tidak perlu ngatur-ngatur, Amanda. Kamu sudah tahu kalau aku tidak suka dengan pernikahan ini, jadi please stop menyuruh aku untuk senyum di hari pernikahan yang memuakan ini dan stop menyuruh aku untuk mencoba mencintaimu. Karena aku tidak akan pernah mencintai wanita sepertimu. Dengar itu!” tegas Ryan dengan penuh penekanan pada setiap katanya.

Amanda mengepalkan tangannya, dia lalu meremat gaun pernikahannya yang putih itu, untuk melampiaskan kekesalan dan kekecewaannya.

Bagaimanapun juga, Amanda dan Ryan menikah untuk mempersatukan dua perusahaan besar yakni Marck Corporation milik orang tuan Amanda dan Doui Corporation milik orang tua Ryan yang kini dipimpin Ryan.

Meski Amanda menikahi Ryan karena perjodohan untuk sebuah pengembangan bisnis orang tuanya, tetapi Amanda sudah mencintai Ryan sejak kecil, apalagi ketika semasa kecil Amanda selalu pergi ke rumah Ryan untuk iku orang tuanya rapat.

Cinta Amanda semakin hari semakin tumbuh besar pada Ryan Atmajaya, laki-laki yang sudah menjadi CEO Doui Corporation itu. Siapa juga yang tak jatuh dalam pesona Ryan Atmajaya? Laki-laki itu tampanparipurna, maskulin, tinggi, dan mapan. Dia bahakn menjadi idaman para wanita, dan salah satunya Amanda. Hingga suatu hari ketika Amanda mengetahui bahwa dia akan dijodohkan dengan Ryan, begitu berbahagia hati Amanda, karena dia bisa bersanding dengan laki-laki yang dicintainya.

Namun, sayangnya berbeda dengan Ryan. Ryan malah tak menyukai Amanda, sehingga membuat hati wanita itu sakit. Meskipun begitu dia tetap berpegang untuk membuat Ryan jatuh hati kepadanya.

“Kamu tahu sendiri apa yang dikatakan Ayah dan Ibu kan? Bahwa cinta datang dari kebiasaan?” Amanda berceletuk tanpa menatap Ryan yang tak suka itu.

“Cih!” decih Ryan pelan. “Jangan sok ikut-ikut Ayah dan Ibu kamu! Lagipula siapa juga yang mau jatuh cinta kepadamu? Lihat saja postur tubuhmu? Sama sekali tak berlekuk, wajahmu juga pas-pasan, banyak bekas jerawat. Dan kamu masih mengatakan jika aku akan jatuh cinta kepadamu? Jangan ngarep Amanda! Ngaca dulu! Jelas-jelas kita beda, aku begitu tampan paripurna dan kamu? Dekil!” ujar Ryan dengan remeh.

“Jika bukan karena perjodohan dan jika bukan karena perusahaan, aku tidak akan pernah menerima pernikahan ini. Camkan baik-baik apa yang aku katakan ini!” lanjut Ryan menekan setiap katanya dan membisikannya di telinga Amanda.

Setiap tutur kata Ryan membuat hati Amanda terkoyak,  hatinya benar-benar perih ketika dia mendengar semua cacian itu keluar dari mulu laki-laki yang sudah berstatus sebagai suaminya itu. Pelupuknya begitu sesak dengan air mata, dia ingin menangis, dia ingin berteriak, tetapi sayangnya dia tak bisa, apalagi itu adalah hari bahagianya  juga hari menyakitkan baginya.

Benak Amanda dipenuhi tanya. Apakah dia seburuk itu? Apakah Ryan sejijik itu kepadanya?  Apakah dia tak memang tak pantas bersanding dengan Ryan Atmajaya?

Hati Amanda memang begitu perih dan sakit, tetapi dia berusaha tegar. Dia tak menunduk lagi dan mencoba menetralkan perasaannya yang berkecamuk itu. ‘Kamu harus kuat, Amanda! You strongest girl,’ batin Amanda berusaha menyemangati dirinya.

Setelah hatinya berusaha tenang, Amanda kemudian fokus kembali pada tamu yang memberi dia dan Ryan selamat. Hingga matanya kini tertuju pada wanita dengan dress merah yang begitu molek, seksi sekaligus cantik rupawan itu. Wanita dengan dress merah itu tersenyum kepada mereka, namun sayangnya Amanda menjumpai satu kejanggalan.

‘Dia ternyata tidak tersenyum padaku? Tetapi pada Mas Ryan? Dia siapanya Mas Ryan?’ batin Amanda bertanya-tanya dengan gemuruh.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik nih ceritanya.. pengen follow akun sosmed nya tp ga ketemu :( boleh kasih tau gaa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status