共有

Alter Ego

作者: Si Nicegirl
last update 最終更新日: 2024-01-18 19:35:09

“Tolong selamatkan putri saya, Dok. Jangan sampai dia cacat, dia akan semakin terpukul apalagi setelah mengetahui kalau anak dan suaminya telah tiada nantinya,” pinta mama di sela isakannya.

"Kami telah melakukan semua yang terbaik untuk pasien, Bu. Sekarang hanya tinggal keinginan hidup yang besar dan juga dukungan dari keluarga yang akan sangat membantunya, juga doa yang tidak pernah terputus untuknya yang akan membantunya keluar dari zona nyamannya.”

“Sudah pasti kami akan selalu mendukungnya, Dok. Sampai kapanpun kami akan tetap berada di sisinya,” ujar Elsa dengan suara serak.

Dan ternyata zona nyaman Elma berlangsung dengan lumayan lama hingga satu bulan sudah kecelakaan itu terjadi, barulah Elma membuka kedua matanya. Saat itu Elsa, mama dan juga Rangga sedang menjaganya bersama-sama karena hari Minggu jadi Rangga tidak bekerja.

Gerakan tangan Mama yang sedang membersihkan lengan Elsa dengan waslap basah terhenti di udara saat melihat gerakan spontan jemari putri bungsunya itu. Pun demikian dengan Elsa dan Rangga yang langsung mendekati sisi tempat tidur Elma dan memusatkan perhatian mereka pada tangan Elma yang tidak lama kemudian kembali bergerak.

Sontak saja mereka memekik girang saat melihatnya, disusul dengan kedua kelopak mata Elma yang bergetar sebelum akhirnya terbuka lebar.

“Elma!” Pekik Elsa, mama dan juga Rangga secara bersamaan.

Elma mengedarkan pandangannya ke sekitar ruang rawatnya dengan tatapan bingung, sebelum akhirnya matanya tertuju pada Elsa, lalu ke mama dan terakhir ke Rangga yang membuat kedua matanya berbinar ceria,

“Mas Rangga!” Serunya dengan suara yang terdengar berat dan kering, mungkin karena terlalu lamanya Elma terbaring koma.

“Iya, Elma saya Rangga,” sahut Rangga dengan wajah sumringah.

“Elma? Apa kamu lupa dengan istrimu sendiri, Mas? Aku ini Elsa, istrimu! Bukan Elma!” sungut Elmaa membuat Elsa, mama dan Rangga saling bertukar pandang dengan kening yang sama-sama mengkerut bingung.

Seketika itu juga seringaian yang tadi menghiasi wajah Rangga perlahan menghilang, demikian juga dengan Elsa.

“Kamu Elma, ini baru Elsa istri saya," sangkal Rangga.

“Aku Elma? Bukan, aku bukan Elma tapi Elsa, Mas!” tegas Elma sebelum menatap galak Elsa,

“Apa kamu mau mencoba merebut suamiku, Sa? Kamu … Arrgghh kepalaku sakit sekali!” teriak Elma sambil menekan kepalanya yang masih dibalut dengan perban itu sebelum akhirnya kembali tidak sadarkan diri.

“Kenapa putri saya bisa menjadi seperti itu, Dok? Kenapa dia mengira dirinya sendiri sebagai Elsa?” tanya Mama Tian.

“Dari hasil CT Scan memang ada sedikit pembengkakan di bagian kepalanya, dan kami sudah memprediksi kalau putri anda kemungkinan besar akan menderita amnesia yang bersifat sementara. Tapi ternyata di luar prediksi kami, putri anda malah mengira dirinya sebagai kembarannya. Apa pernah terjadi seperti ini sebelumnya?”

“Mereka memang sering bertukar peran saat masih kecil untuk mengecoh saya dan suami saya. Awalnya kami kira itu hal yang wajar dan hanya sebagai bentuk keusilan dari mereka saja. Tapi lama-kelamaan kami baru menyadari kalau ada yang aneh dengan Elma karena seringnya Elma mengira dirinya sendiri sebagai kakaknya, Elsa. Meski Elsa sedang tidak ingin bermain tukar peran itu."

Mama mendesah pelan sebelum kembali melanjutkan,

“Saya dan suami saya membawanya ke psikiater, dan ternyata Elma mengidap dissociative identity disorder, kepribadian ganda, atau istilah Psikologinya Alter Ego. Saat Alter egonya mengambil alih kesadarannya, Elma akan menjadi pribadi yang lain, menjadi Elsa dalam hal apapun, termasuk menjalankan keseharian kakaknya itu seperti biasanya. Apa itu berpengaruh, Dok?”

Dokter itu untuk sesaat seperti tengah menghubungkan kepribadian Elma dengan yang terjadi barusan saat Elma mengira dirinya sebagai Elsa.

“Saya mengira kalau benturan keras di kepala Elma yang menyebabkan kenangan masa lalunya menjadi rancu. Ingatannya menjadi acak. Dan karena mereka saudara kembar, biasanya ikatan batin mereka sangatlah kuat, mereka cenderung dapat merasakan satu dengan yang lainnya.”

Sang dokter menatap Elma secara menyeluruh, “Tapi kalau ternyata Elma mengidap Alter Ego, bisa saja saat ini Alter Egonya sedang mengambil alih kesadarannya. Jadi, sebaiknya kita tunggu saja perkembangannya sampai Elma kembali siuman nanti. Saat ini tubuhnya masih lemah, mungkin juga dengan ingatannya, terlebih lagi ada sedikit benjolan di kepalanya,” sarannya.

“Bagaimana kalau ternyata Elma masih mengira kalau dirinya adalah aku?” tanya Elsa dengan panik.

Dulu …

Mamanya selalu meminta Elsa untuk mengalah setiap kali Elma mengklaim kekasih Elsa sebagai kekasihnya saat Alter Egonya mengambil alih kepribadian adiknya itu.

Bahkan Elma tidak ragu-ragu mencium kekasih Elsa di depan mata Elsa sendiri. Seolah Elsa tidak memiliki hati dan perasaan. Dan sialnya semua kekasih Elsa memanfaatkan hal itu dengan balas mencium Elma. Mereka semua sama saja, kecuali Ananta.

Yaa, Ananta selalu berbeda dalam segala hal dibandingkan dengan mantan kekasih Elma lainnya.

Apa kali ini mamanya akan meminta Elsa untuk kembali mengalah pada adiknya itu? Terlebih lagi kondisi Elma saat ini lebih mengkhawatirkan lagi dari percobaan bunuh dirinya dulu, ketika Ananta menolaknya dengan tegas saat Elma berniat untuk menciumnya dan menjadikannya sebagai kekasihnya.

“Kalaupun hal itu terjadi, besar kemungkinan akibat dari trauma psikisnya atas kecelakaan yang menimpa Elma hingga menyebabkan suami dan juga putrinya meninggal, yang menyebabkan Alter Egonya kembali. Karena Alter Ego dapat mengambil alih kontrol tubuh dari penderitanya kapan saja. Biasanya stress, takut, dan marah yang menjadi pemicu kambuhnya kepribadian gandanya itu.”

Tubuh mama seketika melemah, ia nyaris saja ambruk ke lantai kalau Rangga tidak dengan sigap menopangnya,

“Ya Tuhan! Mama tidak dapat membayangkan akan sehancur apa hati Elma saat mengetahui Samu dan Jingga sudah meninggal. Mereka sudah meninggalkan Elma untuk selamanya,” isak mama dengan pilu.

“Kami mohon maaf, Bu. Tapi, Elma telah mengetahui kematian suami dan putrinya karena saat itu mereka berada di dalam ruangan yang sama. Elma berada di sana dan kemungkinan besar mendengar saat kami menyatakan kalau suami dan putrinya tidak dapat diselamatkan lagi. Karena sesaat setelah kami mengeluarkan pernyataan itu, Elma langsung tidak sadarkan diri selama satu bulan ini."

Mama melepaskan diri dari Rangga lalu menghambur ke arah Elma dan memeluk tubuh putri kesayangannya itu. Sedu sedannya mungkin dapat terdengar hingga ke lorong rumah sakit dan mama terlihat tidak peduli. Mama hanya ingin meluapkan kesedihannya sekeras-kerasnya.

“Elma! Malang sekali nasib kamu, Sayang. Sadarlah Elma, Mama akan memberikan apapun untukmu, apapun selama kamu dapat bertahan hidup dan tidak meninggalkan Mama … ” lirihnya.

Sambil berlinangan air mata, Elsa menghampiri mamanya dan mengusap lembut punggung mamanya yang bergetar karena isakannya itu,

“Sabar, Ma, Elsa pasti kuat kok menghadapi semua cobaan ini,” ujarnya menenangkan.

“Kamu tahu sendiri, Elsa. Betapa rapuhnya adikmu ini sejak dulu. Bahkan sejak kalian dilahirkan Elsa terlihat jauh lebih kecil darimu, seolah kamu yang menyerap semua nutrisi di dalam rahim Mama dan tidak menyisakannya untuk adikmu!”

Tapi tetap saja ia merasa sakit tiap kali mama mengungkitnya, seolah mamanya menyalahkan Elsa atas setiap kesialan yang Elma hadapi. Meski begitu, Elsa tetap membesarkan hati mamanya dengan terus berusaha menenangkannya,

“Aku tahu, Mama … Aku tahu. Tapi bukan berarti Mama harus meratapi nasib Elma seperti ini. Justru itu akan membuat Elma semakin merasa sedih, Mama. Tugas kita sekarang adalah membesarkan hatinya, menarik keluar Elma dari lubang kedukaannya, dan menghiburnya sebisa yang kita bisa hingga Elma dapat kembali tersenyum seperti dulu lagi.”

Sambil menghapus air mata dengan jemarinya, mama kembali berdiri tegak. Ia menatap Elsa dan Rangga secara bergantian,

“Apa kamu mau melakukan apapun demi bisa membuat Elma kita kembali tersenyum lagi?” tanyanya.

“Iya, Mama. Selama aku bisa aku akan melakukan apapun untuknya,” jawab Elsa tanpa mengetahui maksud terselubung dari pertanyaan mamanya itu.

“Termasuk menyerahkan suamimu itu pada Elma?”

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Dea
Orangtua gila
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Berbagi Suami   Istri Rasa Selingkuhan

    “Bagaimana dengan Elma dan Mama?” “Itu urusan nanti. Yang jelas Mas tegaskan sekali lagi, setelah satu bulan masih belum ada kemajuan dari Elma juga, maka Mas akan mengakhirinya. Silahkan benci Mas kalau memang kamu mau, itu jauh lebih baik daripada kita hidup seperti ini!” Setelah menimbang keputusan Rangga, akhirnya Elsa pun menyetujuinya. Ya Rangga benar, ia juga berhak untuk bahagia. Apakah ia egois? Entahlah. Tapi yang pasti, ia ingin sekali-kali mementingkan dirinya sendiri, kebahagiaannya sendiri, seperti yang baru saja Rangga ucapkan. Pikiran seperti itu terus saja berkecamuk di dalam diri Elma, ia ingin membenarkan keputusan yang akan ia dan Rangga ambil dalam akhir bulan nanti. Namun apakah keputusan yang akan Elsa dan Rangga ambil itu benar dan tidak akan ada penyesalan di kemudian hari? Ya, semoga saja. “Kamu setuju kan?” tanya Rangg

  • Berbagi Suami   Kamu Berhak Bahagia

    Rangga mencondongkan sedikit tubuhnya untuk berbisik di telinga Elsa, “Mas juga sudah memesan Villa di sini. Pemandangannya luar biasa, Aku yakin sekali kamu akan menyukainya juga.” “Villa? Apa kita akan bermalam di sini?” Alih-alih menjawab, Rangga malah menyeringai lebar. Sontak saja kelakuannya itu membuat Elsa dongkol padanya, “Jangan konyol, Mas. Kita tidak bisa bermalam tanpa memancing kecurigaan Elma. Lagipula, Mama pasti akan sangat murka pada kita.” Rangga merangkul pinggang Elsa, bersama-sama mereka menikmati pemandangan yang disuguhkan Kafe itu, “Kita tidak bermalam di sini, Beb. Mas hanya ingin memelukmu jauh lebih lama. Menikmati kembali kebersamaan kita tanpa harus merasa takut Mama dan Elma akan melihatnya.” “Bisakah Villa disewa hanya untuk setengah hari saja?”

  • Berbagi Suami   Makan Siang Yang Jauh

    “Sa!” panggil Tasya untuk yang kesekian kalinya, membuat perhatian Elsa teralihkan dari layar monitornya, “Astaga, Tas. Kalau kamu mau istirahat, kamu ke kantin saja duluan, nanti Aku nyusul!” “Tadinya aku juga memang mau duluan, Sa. Tapi ini si Bos. Tahu kamu sudah masuk malah minta Aku ajak kamu makan bareng di Kafe sebelah.” “Tas please, jangan mulai deh.” “Ih, aku serius, Sa. Nih liat chatnya kalau kamu tidak percaya.” “Cariin alasan deh, Tas. Banyak file yang harus aku terjemahkan.” “Kalau alasannya pekerjaan, Bos Nanta pasti bakal kasih kamu dispensasi, Sa. Jadi mau kasih alasan apa lagi dong? Sudah banyak bohong aku sama dia,” sungut Tasya. “Bukan aku yang minta kamu berbohong. Kamu sendiri yang tidak mau kasih alasan yang sebenarnya ke dia kalau aku tidak

  • Berbagi Suami   Kembali Bekerja

    Setelah menghadapi drama Elma yang kembali meminta Rangga untuk memandikannya, dan Rangga kembali lolos dengan alasan yang sama seperti yang Rangga gunakan sebelumnya, Elsa pun dapat kembali bekerja. Setelah mendengar ocehan panjang lebar mama Tian mengenai keegoisan Elsa yang memilih kembali bekerja daripada memperhatikan Elma tentunya. Mama Tian yang selalu menempatkan kepentingan Elma di atas kepentingan Elsa yang juga merupakan putri kandungnya. Dan sesampainya Elsa di ruang kerjanya, Ia menjatuhkan diri ke kursinya dengan helaan napas beratnya hingga menarik perhatian Tasya padanya, “Bertengkar lagi dengan Mamamu? Masih terus mendesakmu untuk segera hamil?” tebak Tasya sambil tersenyum miring. Biasanya, Elsa datang ke kantor dengan kondisi seperti itu tiap kali ia bertengkar dengan mama Tian. Dan Tasya tahu itu karena Elsa selalu mencurahkan keluh kesahnya pada sahabat baiknya itu. Satu-satunya saha

  • Berbagi Suami   Berhenti Minta Maaf

    “Kamu mengerti kan, kenapa Mas menolak keras saran kamu itu?” tanya Rangga yang langsung menghubungi Elsa sesampainya ia di kantor. “Aku tidak kepikiran sampai ke arah sana, Mas. Aku … “ “Sudahlah, jangan bahas lagi. Sekarang sebaiknya kita cari cara menghindari Elma. Tidak mungkin juga kan Mas beralasan pergi pagi-pagi buta untuk rapat setiap harinya?” “Iya juga sih, selama kakinya belum mantap melangkah Elma pasti akan terus meminta bantuan Mas untuk mandi, atau melakukan hal lainnya. Mungkin yang bisa aku lakukan hanya membantu Elma belajar melangkah lagi. Aku akan menyemangatinya untuk terus melakukan terapi yang by the way, susternya sudah datang. Saat ini sedang di kamar Elma.” “Apa kamu pikir dengan kembalinya kekuatan kaki Elma akan membuat masalah selesai? Tidak, Beb. Masalah baru lagi akan terus berdatangan selama Elma belum mendapatkan kembali ingatannya.” “Maksud Mas?”

  • Berbagi Suami   Bantu Aku Mandi

    “Kamu sudah mau berangkat, Mas?’ suara serak Elma membuat Rangga tersentak kaget. Ia baru saja menutup pintu kamar mandi sepelan mungkin agar Elmq tidak terbangun. Namun ternyata Elma telah Bangun lebih dulu. “Eh iya. Kenapa pagi-pagi sekali kamu sudah bangun, Sayang?” Rangga bertanya dengan senyum canggungnya. Sambil menguap lebar, Elma merentangkan kedua tangannya dengan manja, “Kemarilah, Mas. Aku ingin memelukmu,” pintanya. “Mas harus segera bersiap-siap, Sayang. Mas harus menghadiri rapat pagi ini,” elak Rangga. “Sebentar saja, Mas. Aku merasa ketakutan sekali semenjak mendapati diriku terbaring di rumah sakit. Aku … Aku takut sekali, Mas.” Sebagai kakak ipar, sudah pasti Rangga merasa iba melihat Elma yang begitu rapuh. Mungkin jauh di dalam dirinya masih tersisa trauma akibat dari kecelakaan itu. Meski saat ini Elma tidak dapat mengingatnya. 

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status