Share

5

Author: Vivohilolove
last update Last Updated: 2024-12-31 06:39:50

Elena adalah putri bungsu dari keluarga konglomerat ternama di ibu kota dengan latar belakang memiliki darah bangsawan.

Sebelumnya, Elena dikenal sebagai putri yang cerdas dan berprestasi. Namun, semuanya berubah ketika dia bertemu Marco Sebastian dan jatuh cinta padanya.

Elena yang sombong, cantik, dan keras kepala, tetapi sangat manja dan disayangi keluarganya, menjadi kesayangan mereka, karena dia anak perempuan satu-satunya yang lahir setelah beberapa generasi keluarga Riddle hanya melahirkan seorang putra.

Setelah menikah, putri bungsu keluarga Riddle menyia-nyiakan bakat dan hidupnya demi mengejar Marco Sebastian, yang tak kalah sombong. Padahal, dibandingkan dengan keluarga Riddle, keluarga Marco hanyalah 'semut kecil'.

Bagi keluarga Riddle, Marco adalah sosok arogan, bersikap lebih angkuh dari Elena yang memiliki segalanya. Elena terlalu tergila-gila kepada Marco hingga melakukan segalanya yang membuat keluarga Riddle marah hingga tanpa sengaja mengusirnya hanya untuk menggertak agar Elena meninggalkan Marco.

Namun, siapa yang sangka jika Elena benar-benar meninggalkan keluarganya hanya untuk pria seperti Marco. Padahal seluruh keluarga Riddle hanya ingin Elena mendapatkan pria yang lebih baik dan yang terpenting pria itu harus mencintai putri bungsu Riddle mereka dengan setulus hati.

"Kakak, apa aku benar-benar sudah menikah dengan pria gila bernama Marco? Beberapa hari ini dia terus merecoki hidupku dengan mengatakan jika pria itu adalah suamiku.

Kakak, kau ada dimana? Bagaimana bisa kau tidak datang menjengukku padahal adikmu ini sakit? Apa aku dibuang oleh kalian? Kau, Mommy dan Daddy tidak menginginkanku lagi? Aku sudah lama di rumah sakit tapi kau tidak mengetahui aku sakit? Apa kesalahanku? Apa kalian benar-benar menginginkan aku mati hingga di saat aku koma hingga tersadar kalian tidak melihatku sama sekali?" ujar Elena dengan suara serak berbicara melalui sambungan telepon kepada Josh Riddle, kakak sulung sekaligus kakak laki-laki satu-satunya yang dia sayangi.

Josh mengepalkan tangan hingga urat-urat di lehernya menonjol. Dia ingin sekali mengamuk dan mengutuk Marco yang tidak memberitahu keadaan adiknya. Dia pikir selama ini Elena adiknya baik-baik saja. Dia masih sedikit menaruh kepercayaan kepada Marco meskipun pria itu tidak mencintai adiknya, Marco akan tetap menjaga Elena.

Jika saja saat itu Elena tidak keras kepala dan membuatnya serta keluarga besarnya marah karena mempertahankan Marco, mungkin dia tidak akan mengambil jalan ekstrem untuk menarik orang-orangnya yang selama ini melindungi Elena diam-diam.

Jika saja dia tidak menarik mata-mata yang mengikuti Elena selama ini, dia pasti akan lebih cepat tau tentang keadaan adiknya. Bukan mengetahui keadaan Elena dari mulut adiknya sendiri yang baru saja terbangun dari koma dan mengalami amnesia.

"Elena, Marco memang suamimu" jawab Josh kepada Elena. Dia sudah mengetahui kondisi Elena dari dokter yang meneleponnya sebelum berbicara kepada Elena karena adiknya itu menghubunginya dengan meminjam ponsel dokter yang menanganinya.

Terjadi keheningan sesaat.

"Elena, kau masih di sana?" tanya Josh hati-hati.

"Y-ya?" jawab Elena terdengar linglung."Apa itu benar?" tanyanya ragu-ragu.

"Ya! Si brengsek itu memang suamimu!" kesal Josh yang selalu muak ketika membicarakan adik iparnya. Adik ipar yang tidak tahu diri menganggap dirinya tinggi hanya karena seorang nona Riddle mengejar cintanya secara mati-matian. Bukannya bersyukur dicintai oleh adiknya dengan tulus, Marco memperlakukan adiknya seperti menatap sampah dan itu membuatnya geram setengah mati.

Dia juga kesal dengan adiknya yang bisa-bisanya menyukai pria bodoh seperti itu!

"B-bagaimana bisa? Dia bukan terlihat seperti tipe pria idamanku. Selain itu, kakak, dia memiliki tingkat kepedasan lidah yang sangat mengerikan! Mulutnya bahkan lebih tajam dari seorang nenek tua jika sudah berbicara.

Kau tau kakak? Dia memarahiku dan mengatakan aku berpura-pura sakit saat aku baru bangun dari koma! Menyebalkan bukan? Apa kalian membuatku terpaksa menjalani pernikahan dengannya demi kekuasaan?" ujar Elena terdengar merajuk kesal kepada Josh.

Josh menutup mata dan mengatupkan bibirnya rapat, berusaha keras untuk tidak memarahi adiknya yang sedang mencoba mengalihkan kesalahan kepadanya dan keluarganya. Meskipun Elena tidak bermaksud seperti itu karena adiknya tidak mengingat apa yang terjadi, tetap saja dia kesal.

"Elena, itu keinginanmu!" ujar Josh dengan lembut berusaha sekuat tenaga untuk tidak berteriak.

"Apa? Benarkah? Aku tidak percaya" jawab Elena mengelak."Seperti tidak mungkin" gumamnya, namun masih terdengar dengan jelas oleh Josh."Tapi, pria itu memang sedikit tampan" ujarnya tanpa sadar.

Josh mendengus mendengar ucapan adiknya. Para wanita memang tidak bisa melihat pria tampan sedikit saja, meskipun pria tampan itu penjahat, wanita tetap akan tergila-gila kepada pria itu seperti adiknya ini.

Josh memijat pelipisnya yang terasa pening."Elena, dengarkan aku agar kau mengerti kenapa aku, Daddy dan Mommy tidak menemuimu. Dan sebelum kau menuduh keluarga kita berbuat kejam kepadamu, aku akan memberitahu apa yang terjadi selama ini termasuk apa yang sudah kau lakukan dan yang kau lupakan! Jadi kau bisa menilai dimana masalahmu berasal" tegasnya.

"Ada apa denganmu, kakak? Kau terdengar galak. Apa aku membuat kesalahan?" tanya Elena dengan bibir cemberut ketika mendengar suara Josh terdengar sedikit keras.

Josh menghela nafas kasar, dia hampir kelepasan. Masalah lama meskipun sudah berlalu, tetap saja masih menimbulkan kekesalan. Dia tidak kesal dengan adiknya. Ok, dia akui, dia kesal dengan Elena, namun dia tidak membenci Elena. Dia hanya kesal dan benci dengan Marco yang sudah menyiksa batin adiknya.

"Elena, maafkan kakak. Kakak tidak kesal padamu. Kakak hanya kesal karena pekerjaan kakak sebelumnya sempat bermasalah, jadi suasana hatiku sedikit buruk. Kakak akan menjelaskan kepadamu apa yang terjadi. Dan aku harap, kau tidak menyela lebih dulu" ujar Josh kembali melunakkan nada suaranya.

Elena terdiam, sebelum menjawab."Baiklah. Aku akan mendengarkan"

*

"Ada apa dengan wajah kusut dirimu itu? Kau terlihat jelek sekali. Apa kau bermasalah lagi dengan Elena? Bukankah Elena masih koma? Harusnya dia tidak bisa membuat masalah. Marco, apa kau masih belum mencintai istrimu? Kau buta ya? Elena cantik dan kaya dan yang terpenting dia sangat mencintaimu. Namun, sepertinya kapi kau tidak menyukainya dan tidak membuka hatimu untuknya.

Kau ingin wanita yang seperti apa? Seperti Marrie? Kau yakin matamu benar-benar baik-baik saja? Kecantikan Marrie bahkan tidak bisa disandingkan dengan kecantikan istrimu. Bukan hanya kecantikan, tapi yah kau tau sendiri.

Atau kau masih menunggu Jenny? Jenny sudah menikah, jadi lupakan dia. Kau juga sudah menikah. Cintamu kepada Jenny, bukan hal yang pantas lagi kalian miliki" ujar Gerry kepada Marco dimana saat ini dia dan temannya ada di sebuah ruangan khusus di salah satu hotel yang berada tidak jauh dari rumah sakit tempat Elena di rawat.

"Kenapa kau berpikir aku menyukai Marrie? Kurasa kau yang buta! Apa kau melihat selama ini aku menyukai Marrie? Elena memang sering mencari ribut dengan Marrie karena cemburu, tapi aku sungguh tidak punya hubungan apapun dengannya.

Aku hanya menganggap dia sebagai sekretarisku sebagaimana mestinya. Dia bekerja denganku! Untuk Jenny, dia sudah lama bercerai" jawab Marco.

"Apa? Jenny bercerai? Wow! Apa ini kabar baik atau buruk bagimu, hmm? Jangan bilang kau..., bagaimana dengan Elena? Apa kau akan menceraikannya demi bersama dengan Jenny?

Kau yakin akan mengambil keputusan seperti itu? Pikirkan baik-baik. Elena sudah menikah denganmu cukup lama. Kurasa dia istri yang baik. Jika saja kau mau melihat dengan benar apa yang dilakukan oleh istrimu, kau bisa melihat ketulusannya.

Aku tidak ingin ikut campur terlalu jauh urusanmu, apalagi percintaanmu itu. Tapi hanya ingin mengingatkanmu untuk memikirkan keputusan yang akan kau ambil dengan bijak. Jangan sampai kau menyesal ketika melepaskan sesuatu yang sebenarnya itu yang paling kau butuhkan dan kau inginkan" nasehat Gerry.

wajah Marco gelap setelah mendengar ucapan temannya."Jika saja Elena tidak masuk ke dalam hidupku, aku dan Jenny saat ini sudah menikah dan Jenny tidak akan menderita menjadi seorang janda!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    19

    ​Nyonya Mariska menatap kakak iparnya. Ia terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk."Benar juga. Selama ini Elena yang mengurus urusan kita. Tapi... Elena tidak ada di sini. Aku tidak tahu apa dia masih sakit atau tidak. Terakhir kali Elena masuk rumah sakit, aku belum menjenguknya sama sekali""Sekarang Elena tidak hanya tidak pulang ke rumah ini, di rumah sakit pun ia tidak ada. Aku tidak tahu Elena sudah sembuh atau belum. Aku tidak tahu ia sudah pulang dari rumah sakit atau belum. Kalian juga dengar sendiri jika Marco tidak membahas apapun tentang Elena, apa menantuku pergi di rumah orang tuanya atau tidak""Jika aku menghubungi Elena, apa dia akan mendengarkan aku? Elena mungkin sedikit kesal padaku, karena aku tidak pernah melihatnya ketika ia sedang sakit" jawabnya dengan ragu setelah ia sempat menyetujui usulan iparnya untuk menghubungi Elena.Mata Mona seketika berbinar ketika mengingat kakak iparnya. Meskipun ia sedikit tidak menyukai Elena yang terlihat sombong, karena te

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    18

    Marco menarik dasi yang terasa seperti sedang mencekik dirinya. Ia bersandar pada kursi mobil yang sedang berjalan. Kepalanya terasa ingin pecah karena terus menerus dipaksa untuk bekerja keras memikirkan cara untuk menyelamatkan perusahaannya yang tiba-tiba saja diambang kebangkrutan. Belum lagi karena masalah ini, ia juga menjadi tidak pernah bisa beristirahat dengan benar sama sekali. Ia bahkan sudah tidak pulang selama berhari-hari untuk menyelesaikan masalah perusahaannya hingga terpaksa menginap di kantornya.Mobil yang membawa Marco melaju membelah jalanan kota hingga tiba di sebuah rumah besar. Dengan langkah gontai, ia keluar dari mobilnya untuk masuk ke dalam rumahnya. Baru saja membuka pintu rumah, ia sudah disambut oleh suara seorang wanita yang tentu saja bukan istrinya, sebab Elena sudah lama tidak tinggal bersamanya. Marco mendongak menatap ibu dan adik perempuannya serta seluruh keluarga besarnya yang entah sejak kapan berkumpul di rumahnya. Ia mengerutkan kening, me

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    17

    Setelah di usir dari rumah sakit oleh Elena dan para pengawalnnya, sudah satu bulan lebih Marco tidak menjenguk istrinya itu. Bukan dia tidak ingin mencoba untuk mencari dan menemui istrinya. Ada banyak hal yang dia pikir harus diselesaikan antara dia dan Elena. Namun sayangnya istri menyebalkannya itu benar-benar menutup akses untuk menemuinya. Pernah suatu kali dia memaksa dan mencari cara untuk bertemu dengan Elena, tetapi yang didapatkan hanya rasa malu dan kecewa. Dan soal nasib Marrie, wanita itu masih ditahan di penjara. Sepertinya Elena tidak main-main dengan keinginannya untuk memberi pelajaran dan memenjarakan Marrie. Keluarga Riddle kali ini ikut turun tangan hingga dia tidak bisa melakukan apapun untuk membantu sekretarisnya itu lolos dari hukuman. Selain itu, sepertinya dia tidak punya banyak waktu untuk mengurusi orang lain termasuk Marrie, karena urusannya sendiri sudah sangat memusingkan. "Tuan, perusahaan Valgari telah memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    16

    Marco digelandang keluar oleh pengawal yang selama ini dikirimkan oleh Josh, sang kakak tidak lama setelah dia sadar. Namun demi kenyamanan dan rencananya, Elena meminta para pengawal itu untuk berjaga di sekitar rumah sakit dan bukan di depan kamarnya. Kecuali diminta untuk datang, keberadaan mereka tidak diketahui oleh orang disekitarnya. Saat Marrie datang untuk mengganggu, sebenarnya bukan hal yang sulit untuk mengusir wanita itu dari hadapannya. Namun jika dia menggunakan kekuatannya lebih awal, tentu tidak ada pertunjukan menarik seperti tadi dan dia tidak bisa menyeret Marrie ke kantor polisi. Marrie si ulat bulu pengganggu sudah berhasil dia masukkan ke dalam penjara untuk beberapa waktu. Sekarang waktunya memberi pelajaran kepada suami tidak tahu malunya ini. Misinya untuk memberi pelajaran kepada Marrie sudah berhasil, saat ini waktunya memberi pelajaran kepada suaminya. Dia harus menunjukan kepada Marco jika dia bukanlah Elena yang dulu. Elena saat ini bukanlah seorang w

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    15

    Marrie sudah digelandang oleh petugas polisi untuk diminta keterangan tentang apa yang terjadi. Sedangkan para pegawai salon yang terluka juga dibawa keluar ruang perawatan Elena untuk mendapatkan perawatan atas luka di tubuh mereka akibat perbuatan Marrie. Marco menatap Elena yang kini terbaring di ranjang setelah dokter selesai mengobati luka di tubuh istrinya. "Aku minta maaf. Aku tidak tahu jika Marrie akan berbuat sejauh ini. Aku pikir..." ucapan Marco terhenti saat Elena menyelanya dengan nada yang tidak sabar dan sedikit cemoohan terkandung di dalam nada suaranya."Kau pikir apa? Jika aku tidak mengingat tentang hubunganku yang tidak pernah akur dengan Marrie, tentu kau tidak ikut melupakannya juga bukan? Kau tau aku mempunyai hubungan yang buruk dengan wanita itu. Untung saja kakakku mengingatkan aku untuk selalu waspada denganmu dan orang-orang di sekitarmu yang jahat itu. Apa kau sengaja mengirim wanita itu agar aku terus sakit dan tidak sembuh? Kau ingin menyakiti aku me

  • Bercerai Setelah Hilang Ingatan    14

    Marco berjalan tergesa memasuki lorong rumah sakit tempat istrinya dirawat. Dia baru saja menerima pesan suara dari Elena. Marrie, sekretarisnya yang seharusnya mengurus masalah istrinya, tidak hanya gagal melakukannya, tetapi juga telah membuat keributan yang membuat Elena merasa tidak nyaman. "Marrie, apa lagi yang kau lakukan kali ini? Apa benar kau mengganggu Elena, atau sebaliknya?" Marco terdiam, mengingat hubungan yang tidak akur antara Elena dan sekretarisnya itu. Dia berpikir bahwa dia telah mempertimbangkan hal ini dengan matang sebelum memberikan perintah. Meskipun sebelumnya hubungan Marrie dan Elena tidak baik, Elena kini mengalami amnesia, sehingga seharusnya istrinya itu tidak mengingat apa pun tentang Marrie, termasuk rasa bencinya. Jadi kenapa kali ini Marrie dan Elena kembali tidak akur? Marco dipenuhi pikiran rumit dan kegelisahan. "Apa selama ini yang mencari masalah bukan Elena, melainkan Marrie? Mungkinkah aku tertipu? Siapa yang salah kali ini? A

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status