Share

Bab 141. Virgin Man Story (part 3)

last update Huling Na-update: 2025-11-30 07:36:53

Degupan jantung Nathan mulai berpacu dengan kencang ketika kakinya mulai menapak di dalam lantai lift yang akan membawanya menuju harapan terakhirnya agar tetap bisa bertahan hidup di Jakarta.

Semangat, Nathan, kamu pasti bisa... gumam Nathan menyemangati dirinya sebelum keluar dari dalam lift.

Keluar dari lift Nathan berjalan memasuki sebuah ruangan yang di pintunya bertuliskan Interview Room yang pintu ruangannya tidak ditutup. Saat masuk ke dalamnya tampak di sebuah meja panjang sedang duduk empat orang wanita berpenampilan masa kini. Seorang wanita berblazer kuning tampak dengan percaya diri duduk di tengah-tengah meja, lalu ada dua wanita berwarna blazer yang sama warna biru terang, dan seorang wanita yang duduk paling ujung kanan dia menggunakan blazer warna cokelat muda.

Di mata Nathan tampak para wanita itu menyambutnya dengan tatapan yang lekat dan mulut sedikit menganga, entah ada apa yang salah dengan dirinnya, hingga mereka menyambutnya sedemikian rupa, hingga membuat diri
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 194. Harapan Untuk Mili

    Beberapa hari kemudian di kantor polsek Menteng... Mili baru selesai makan siang yang terpaksa dilahapnya meskipun hatinya menolak, ketika seorang sipir wanita menjemputnya untuk menemui seorang pengunjungnya hari ini. Kata sipir wanita itu, dia seorang laki-laki, ketika Mili bertanya...“Siapa ya? Apa si brengsek Gun yang tiba-tiba rindu padaku setelah semua kebohongannya akan membebaskanku hanya sebuah tipu muslihat?”“Sudah berhari-hari setelah aku memberikan Gunsu Kemang kepada Firzan, baik Firzan maupun Gun tak pernah mengunjungiku lagi? Tak ada seorang pengacara pun yang dia janjikan itu datang”“Sekarang buat apa Gun datang lagi, apa dia akan menepati janjinya? Atau mungkin itu Firzan yang ingin bertemu denganku?”Mili yang tubuhnya mulai terlihat kurus dan tak terurus sepanjang jalan lorong penjara menuju ke ruang pengunjung bergumam sendiri, bertanya-tanya siapakah yang mengunjunginya...?“Anthony...?”Mili merasa terkejut, tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba lelaki i

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 193. Setelah Chantika Bertemu Camer

    Angela telah mempersiapkan semua barang-barangnya, dia sudah memutuskan untuk pindah ke rumah sewa yang telah dibookingnya melalui sebuah iklan kos-kosan. Keluarga Sutarjo sekarang telah berkumpul, sehingga tidak ada alasan lagi dia berada di rumah itu...“Pak, saya mau pamit dulu...,” ucap Angela saat Pak Gun sedang duduk menikmati teh hangat dan kudapan buatan Nek Las di beranda.“Lho, emangnya kamu mau kemana, Angela?” tanya Pak Gun yang mengerutkan dahi melihat Angela sudah berpakaian rapi dan membawa sebuah travel bag berukuran besar.“Saya sudah dapat rumah sewa, Pak, jadi mau saya tempati hari ini,” jelas Angela.“Lho, kenapa harus sewa rumah segala? Di sini kan masih ada kamar buat kamu tinggal,” tegas Pak Gun. “Dulu kan saya tinggal di sini karena jadi asisten dan sopir Bu Mili, karena dia sudah tidak ada, lebih baik saya tinggal di luar saja,” jelas Angela lagi. “Tapi kamu masih mau kerja dengan aku, kan?” tegas Pak Gun.“Ya mau dong, Pak... saya kan perlu biaya untuk hidu

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 192. Chantika Bertemu Calon Mertua

    “Kenapa diam saja?” tanya Firzan yang sedang memandu mobil sambil melirik sebentar ke arah Chantika yang tampak melamun.“Deg-degan tahu...” ucap Chantika sambil bersandar di jok penumpang.“Tenang aja, ayah dan ibuku tidak makan orang... hehehe...” canda Firzan coba mencairkan suasana.“Nggak lucu ah...” ucap Chantika ketus.“Nah, kayak gitu yang pertama aku rasakan saat ketemu papamu di Semarang, panas dingin juga aku dibuatnya?” ungkap Firzan.“Dimana ya waktu itu?” “Di hotel, waktu aku disuruh cari kari kambing sama papamu.”“Bukannya di stasiun?” “Di stasiun kan papamu belum kamu beritahu kalau kita pacaran, walaupun begitu deg-degan juga sih. Tapi yang di hotel itu yang bikin aku keringatan karena takut dimarahi ayahmu.”“Sama juga dengan aku sekarang, kalau orang tuamu nggak suka dengan aku, karena aku kurang cantik misalnya, aku harus gimana?” “Nggak usah takut, kita kawin lari saja kalau tidak direstui... hehehe...” canda Firzan lagi, kali ini candaan Firzan itu bisa mem

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 191. Petuah Bertemu Calon Mertua

    “Chantika, ada abangku di belakang,” bisik Firzan pada Chantika yang masih memeluknya.“Uppsss, maaf...,” ucap Chantika langsung melepaskan pelukannya, kemudian Nek Las, Kevin pun menghampiri Firzan, memberikan ucapan selamat karena telah berhasil dibebaskan.“Ayo, Nak Firzan makan dulu, Nenek sudah masak banyak makanan hari ini bareng Mbak Nung, untuk menyambut kedatangan kamu di keluarga Sutarjo” ucap Nek Las disambut dengan senyum semua yang ada di sana.“Bas... sini...!” panggil Pak Gun pada Baskoro. “Sudah saatnya kamu tahu Bas, kalau adikmu ini sudah lama menjadi pacarnya Firzan,” jelas Pak Gun.“Wah, yang bener, Pak? Saya merasa senang sekali mendengarnya,” ucap Baskoro sambil menepuk-nepuk bahu Firzan.“Iya, Bas, artinya kamu nanti jadi besanku, tapi tetap kamu harus mau jadi supir pribadiku... hehehe...” canda Pak Gun di tengah kegembiraan yang melingkupi membuat semua tertaya mendengarnya.“Siap, Pak Boss... tapi gajiku nanti dinaikkan ya, kita kan jadi saudara... hehehe...”

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 190. Berhasil Menjalankan Rencana

    “Tadi, Tante tanya agar restoran Gunsu Kemang tetap beroperasi ya?” tanya Firzan dalam upaya menjalankan rencana yang diperintahkan oleh Pak Gun.“Iya, Firzan, apa kamu tahu caranya?”“Iya tahu Tante, karena restoran Gunsu Kemang atas nama Tante, jadi tidak beroperasi karena Tante sedang kesandung masalah hukum, cara satu-satunya Tante harus memindahtangankan kepemilikan restoran itu atas nama orang lain yang sedang tidak bermasalah dengan hukum, misalnya diberikan kepada Pak Gun, barulah bisa beroperasi kembali. Begitu yang aku tahu, Tante.”“Nggak akan aku berikan restoran itu pada Pak Gun, bisa-bisa nanti akan diambil alih oleh si gadis kampungan itu. Hmm, bagaimana kalau restoran Gunsu Kemang aku berikan atas nama kamu saja, Firzan...”“Ng-nggak... nggak Tante..., jangan aku... aku nggak bisa menerimanya, aku kan bukan siapa-siapa Tante...”“Tidak apa-apa, Firzan... sekarang ini aku hanya percaya sama kamu, anggaplah ini rencana masa depan kita... maksudku, hmm.. setelah aku bebas

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 189. Pertemuan Mili dan Firzan

    "Gimana rasanya makanan di dalam tahanan? Sedap, kan... hehehe..." tanya seorang wanita bertato yang menjadi teman satu sel dengan Mili setelah mereka baru saja makan siang, sekaligus menjadi makan siang pertama Mili di dalam penjara."Rasanya seperti sampah... seumur hidup tidak pernah aku mencicipi makanan seperti itu," jelas Mili sambil duduk di lantai memeluk tubuhnya."Memang cocok, sampah makan sampah... hehehe...!" ucap wanita dengan bahasa yang pedas, membuat Mili seketika itu juga terdiam.Tiba-tiba ada seorang polwan datang menjemput Mili untuk bertemu pengunjung.Siapa ya yang mau bertemu denganku selain suamiku? Oh, mungkin teman-teman geng mamah muda yang simpati denganku? Kecuali Angela yang telah menjadi pengkhianat. Awas kau Angela, kalau aku bebas dari penjara, aku akan hancurkan hidupmu! batin Mili saat petugas wanita yang perangai dan penampilannya yang mirip lelaki itu.Seperti tadi pagi, Mili dipersilakan masuk ke dalam bilik kecil untuk menerima orang yang ingin

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status