Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 5. Godaan Dalam Sauna

Share

Bab 5. Godaan Dalam Sauna

last update Huling Na-update: 2025-08-01 09:35:34

Saat keluar ruang ganti, rupanya ada seorang petugas yang menawarkan boxer sekali pakai jika ingin mengenakannya. Tentu saja, Firzan menerima tawaran itu. Ketakutannya bagian sensitifnya akan mengeras karena tidak menggunakan celana dalam saat mandi sauna nanti tidak lagi dia risaukan.

“Akhirnya si ganteng datang juga,” ucap Angela menyambut kehadiran Firzan yang akhirnya masuk ke dalam ruang Sauna.

“Aku pikir kamu enggak akan masuk. Jangan takut, sauna itu tempat bersantai, bukan tempat mesum... hehehe...” tambah Mili sambil mencandai Firzan.

“Sit down here, Bro!” ucap Ray menyuruh Firzan duduk di samping kirinya.

Melihat sendiri secara langsung wajah Firzan, barulah Angela mengerti mengapa Mili begitu berhasrat ingin mendapatkannya. Berondong satu ini memang berwajah tampan luar biasa, batin Angela sambil mencuri-curi pandang ke arah Firzan yang kemudian menanggalkan handuknya dan menaruh di tempatnya.

Demikian halnya Mili, matanya mengekori gerak-gerik Firzan. Selain memiliki wajah yang tampan, lelaki yang duduk di samping kanannya juga memiliki tubuh yang indah. Kulit yang puitih bersih. Dada yang bidang. Lengan yang berisi, meskipun tidak berotot. Sepasang kakiknya yang kokoh ditumbuhi bulu-bulu halus. Bahkan Mili sampai memperhatikan jari-jari kakinya. Belum pernah aku melihat jari kaki lelaki sebagus itu, batin Angela.

Firzan coba bersikap santai duduk bersebelahan dengan Mili yang hanya berpakaian bikini. Ini pertama kali dia duduk sedekat itu dengan wanita yang dalam keadaan telanjang. Sekilas dia dapat melihat kemolekan tubuh Mili. Terutama bagian dadanya yang begitu dominan. Dia langsung teringat kejadian di mobil saat mengantar Pak Gun ke bandara. Lelaki itu begitu rakus menempelkan wajahnya pada dada istrinya itu. Suara lumatannya yang begitu rakus masih membekas di pikiran Firzan.

 “Gimana rasanya, Firzan?” tanya Mili memecah kebisuan Firzan.

“Gerah ya, Tante, aku sudah mulai berkeringat ini,” jawab Firzan mengelap bagian dadanya dengan handuk kecil basah yang juga disediakan di ruangan itu.

Do you need a Fan?” canda Ray yang mendengar ucapan Firzan.

 Firzan hanya tertawa, demikian pula Mili dan Angela ikut tertawa mendengarnya.

“Sauna ini bagus untuk melebarkan pembuluh darah dan juga melancarkan sirkulasi darah,” jelas Angela kepada Firzan dan Ray.

Oh, i see...” ucap Ray, Firzan hanya mengangguk-angguk.

“Tapi sebaiknya lelaki jangan terlalu sering mandi sauna,” ucap Mili ikut nimbrung obrolan mereka.

“Kenapa Tante?” tanya Firzan.

“Suhu tubuh yang panas bagi lelaki katanya bisa menurunkan produksi sperma,” jelas Mili sambil tersenyum.

“Oh begitu,” ucap Firzan yang baru mendengar ada riset seperti itu.

Berbeda dengan Firzan, Ray tampak begitu nyaman berada di samping Angela. Dia duduk tanpa ada jarak dengan Angela. Ray tidak canggung mengelap keringat di tubuh leher dan lengan Angela. Obrolan mereka berdua pun mengalir, seperti pasangan yang sudah lama bersama. 

Melihat kedekatan Ray dan Angela, Mili merasa iri. Kuda jantan di sampingnya masih kelihatan kaku, dan berusaha menjaga jarak dengannya. Tentu saja hal ini membuatnya sedikit gusar, namun tak dia tunjukan. Aku harus bersabar, batin Mili.

Setelah berkeringat selama sejam di Sauna, Firzan diajak berendam di jacuzzi untuk membersihkan badan. Bentuknya yang melingkar, membuat mereka saling berhadap-hadapan. 

“Nanti malam Firzan ikut kan ke acara dinner?” tanya Angela. Firzan malah menoleh ke arah Mili. 

“Aku sih penginnya kamu ikut, tapi terserah kamu aja, Firzan,” ucap Mili kepada Firzan yang duduk di samping kirinya. Firzan terlihat bingung.

“Ayo ikut, Bro, let’s we have fun tonight,” Ray ikut memberi saran.

“Iya, Fir, temani Ray, masak nanti dia cowok sendiri,” tambah Angela coba mempengaruhi keputusan Firzan agar mau ikut datang ke acara nanti malam. 

“Aku enggak tahu, belum biasa, belum pernah...” ucap Firzan belum bisa membuat keputusan.

“Udah Firzan ikut aja! Mil, nanti habis ini kita shoping ya, belanja pakaian buat Firzan dan Ray, seru kayaknya Firzan kita make over. Oke ya, Firzan?”

“Oke, terserah aja kalau tidak merepotkan...” putus Firzan.

Yeaaah... i have a friend!” teriak Ray gembira kemudian mengajak Firzan tos tangan. Mili pun tersenyum lebar, Angela hanya menjelingkan mata penuh isyarat kepada Mili.

Ternyata tidak sesulit yang aku bayangkan, tidak lama lagi aku akan mereguk pesonamu, Firzan! Batin Mili dengan senyum tak lepas dari bibirnya.

Kedekatan antara Angela dan Ray kembali membuat Mili cemburu, dia ingin seperti mereka dengan Firzan, tapi dia harus bersabar, karena Firzan masih terasa dingin.

Angela sengaja menunjukan kemesraan dengan Ray, tidak lain tujuannya agar hasrat dalam diri Firzan terusik. Dia percaya, setiap lelaki kelemahannya pada bagian bawahnya, kalau kau mampu menegangkannya, maka kau akan bisa meruntuhkan hatinya. 

Angela mulai beraksi, dia merebahkan kepalanya di dada berotot Ray, kemudian dia mendongak ke wajah Ray. “Kiss me,” gumamnya pelan. Ray pun detik itu juga melumat bibirnya.

Menyaksikan pemandangan di depannya Firzan menoleh ke arah Mili di sampingnya, pandangan mereka bertemu, saling bertatapan, Mili terlihat mengigit kecil bibir tipisnya yang merah merona coba menggoda Firzan...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 122. Beda Cinta Dan Nafsu

    Chantika hanya tersenyum melihat Firzan merem-melek menikmati sensasi sentuhannya yang kembali mengelus-elus lagi bulu dada Firzan yang halus. Merasa gemas melihat jenggot Firzan yang baru tumbuh beberapa helai, tangan Chantika pun tak luput mengelus-elus dagu Firzan, memainkan lembar-lembar jenggotnya yang pendek dan tipis itu. Kumis tipis Firzan pun tak ketinggalan diraba-rabanya dan juga kedua alisnya tak. Firzan yang masih memejamkan mata tidak lagi merasakan lagi sentuhan tangan Chantika di wajahnya, tapi tiba-tiba dia merasakan bibirnya disentuh benda lembut yang basah. Saat Firzan membuka mata, mata Chantika berada begitu dekat di atasnya, dan sentuhan benda lembut itu perlahan mulai melumat bibirnya. “Thank you, Sayang...” ucap Firzan saat Chantika menghentikan ciumannya, Chantika hanya menutup mulutnya dan duduk membelakangi Firzan karena malu. Firzan pun beranjak dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Chantika, lalu menarik bahu Chantika agar kepalany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 121. Kejutan yang Sudah Diketahui

    Setelah makan malam Chantika naik ke atas, Firzan bilang dia menunggunya di ruang depan untuk melanjutkan ngobrol, seperti biasa di kursi yang kayunya penuh ukiran. Saat Chantika turun, Firzan heran melihat dia mengenakan jaket dan leging berwarna hitam sambil menenteng tas tangan berukuran kecil.“Mau kemana?” tanya Firzan setelah Chantika berdiri di hadapannya.“Mau ke tempat teman, ayo antar...” pinta Chantika sambil menarik lengan Firzan. “Sudah bilang sama Nenek?” tanya Firzan, Chantika mengiyakan.“Aku kekenyangan, malas bergerak,” ujar Firzan saat sudah berdiri di hadapan Chantika.“Kalau habis makan, jangan tidur-tiduran, nanti bikin gemuk,” ucap Chantika mencubit perut Firzan yang volumenya bertambah karena banyak makan lauk yang dibuat Nek Las, kemudian dia menggandeng Firzan keluar rumah.Di tembalangChantika memberitahu kalau temannya indekos di Tembalang, tidak jauh dari kosan Firzan. Saat Chantika menunjukkan jalan lurus setelah perempatan, tentu saja Firzan langsung

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 120. Meraba Bulu Dada Firzan

    Firzan menghapus bercak air di matanya, dia tidak mau kelihatan cengeng di mata Chantika, karena sebenarnya dia memiliki hati yang mellow dan gampang tersentuh. Walaupun dia sudah tahu rahasia yang direncanakan Chantika, dia akan berpura-pura tak tahu semuanya.“Hayo, lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba Chantika datang mengejutkan Firzan yang sedang duduk bersandar di kursi dengan tatapan ke langit-langit ruangan.“Aduh, bikin kaget aja, sih?” ucap Firzan lalu menarik lengan Chantika hingga rambutnya yang basah menyentuh wajah Firzan.“Aku suka wangi shampo-mu, urang-aring, kan?” tanya Firzan sambil menerka bau yang menguar dari rambut Chantika yang baru saja keramas. “Iya, sejak kecil aku gak pernah ganti shampo, mencium baunya aku akan selalu merasa dekat dengan mamaku, karena sejak kecil pun Mama memakai shampo yang sama,” jelas Chantika.“Itu artinya kamu orang yang setia, dan tidak mudah melupakan masa lalu,” ucap Firzan sambil memain-mainkan rambut Chantika yang bersandar di dadany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 119. Rahasia yang Membuat Firzan Menangis

    Menjelang sore Firzan bermaksud menjemput Chantika pulang dari Kantor, tapi Chantika lebih dulu mengirimi pesan tidak perlu menjemputnya karena balik kerja dia ada keperluan mendadak yang akan diantar oleh Lintar. Mengapa harus diantar Lintar, mengapa bukan sama aku aja, batin Firzan saat membaca pesan whatsapp dari Chantika.“Chantika mau pergi ke mana ya, Nek?” tanya Firzan kepada Nek Las yang mulai masak untuk makan malam.“Enggak bilang tuh sama Nenek. Kenapa, bosan ya seharian di rumah?” tanya Nek Las.“Iya juga sih, Nek, cuma kalau berpergian, aku kan bisa antar, nggak harus ngerepotin Lintar,” jelas Firzan.“Kalau Nak Firzan memang pengin keluar, bisa tolong Nenek ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan dapur, itu juga kalau Nak Firzan enggak malu, ganteng-ganteng kok beli minyak goreng... hehehe...” ucap Nek Las sambil tertawa.“Enggak apa-apa, Nek, aku mau, tapi dibuatkan daftar belanjanya ya, Nek, aku takut ada yang lupa,” ucap Firzan lalu mencatat yang akan dibeli

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 118. Suami yang Bertemu Selingkuhan Istri

    Setelah puas saling berciuman, Anthony mengaku kangen dengan masakan istrinya, maka untuk menyenangkan hati suaminya yang baru kembali setelah lama berpisah, Angela pun dengan senang hati akan memasak makanan kesukaan suaminya yang tidak bisa didapat di luar negeri, yaitu sambal tempe dan ikan asin. “Aku tinggal sebentar ke supermarket di bawah ya, atau kamu mau ikut?” tanya Angela yang sudah menenteng tas tangannya dengan berpakaian seadanya tanpa harus berdandan.“Aku di rumah saja, masih kangen nih sama suasana rumah,” jawab Anthony sambil memamerkan senyumnya kepada Angela.Saat Angela pergi, ternyata Anthony sudah merencanakan sesuatu untuk melihat-lihat seisi ruang di apartemennya dengan penuh kecurigaan. Anthony mengakui kalau dirinya tidak setia saat tinggal di luar negeri, dan dia juga merasakan kalau Angela melakukan hal yang sama. Keanehan pertama waktu dia datang, melihat ada beberapa pasang sepatu pria (lebih dari dua pasang) di rak sepatu sedangkan tadi hanya ada 2 ora

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 117. Dilema Pilot Ketika Pulang ke Rumah

    Angela tentu saja kaget, bercampur cemas saat mengetahui Anthony tiba-tiba sudah berada di dalam kamar, saat ia keluar dari kamar mandi. “Sayang..., kamu pulang?” ucap Angela melihat suaminya sudah duduk di tepi ranjang, sambil melepaskan seragamnya.“I miss you, Honey...” ucap Anthony langsung memeluk Angela yang masih terbalut handuk putih, lalu mereka berciuman. Tapi bukan hanya untuk melepas rindu, melainkan Anthony menciumi Angela dengan sepenuh hasratnya yang sudah lama terpendam.“Angela...” ucap Mili tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Angela dan Anthoy menghentikan aksinya, “Uppss.. Sorry...!” desis Mili kaget melihat Angela bersama suaminya. “Hai, Mili... kamu ada di sini juga?” tanya Anthony yang memang sudah mengenal Mili sebagai kawan baik Angela sejak mereka belum menikah.“I-iya... aku bersama personal trainerku, kebetulan aku ikut fitness, dan hari ini baru pulang nge-gym aku mampir ke sini, sampai numpang mandi segala. Sekalian aku bawa personal trainerku dan te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status