Share

54. Sidang Putusan

"Gimana, Dok?" tanya Alvin pada seorang dokter yang baru saja selesai memeriksa kondisi kekasihnya itu.

"Asam lambung naik, pemicunya pikiran," ujar dokter itu. "Harus banyak istirahat, sebisa mungkin kalau belum bisa makan yang banyak usahakan untuk sering-sering mengemil. Dan, hindari pikiran yang terlalu berat." 

Shesa masih meringkuk di dalam selimutnya, Wulan yang sedari tadi menemani Shesa masih membelai rambut putrinya itu.

 "Mama bikinin bubur, ya?" tanya Wulan.

Shesa hanya menggeleng, lambungnya masih begitu perih untuk menerima makanan.

"Kamu harus isi perutmu supaya nggak kembali muntah lagi, Sha," kata Wulan. "Mama bikinin roti dulu, harus di makan, pelan-pelan aja." Kali ini Wulan beranjak dari duduknya, keluar dari kamar itu meninggalkan Anggi dan Shesa di sana.

"Minum teh hangatnya, Kak." Anggi menyodorkan satu cangkir teh pada Shesa.

"Makasih, Nggi."

Alvin masuk ke kamar itu, wajah Shesa yabg terlihat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Nurul Maninten
anak chandra kali yha...
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
mudah2an tembakannya mengenai dada chandra biar mati sekalian
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
Chandra monster
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status