Share

16. Yes, Aku Berhasil

Akhirnya aku merasakan juga hangatnya bibir mas Bara. Dadaku kian bergolak, begitu pun tubuh mas Bara yang menegang. Aku begitu menikmati sentuhannya dan dia begitu juga.

Tiba-tiba saja mas Bara mendorong tubuhku, tidak kasar tapi aku merasa sangat tersinggung.

Mas Bara munafik, aku tahu dia juga menikmatinya tapi sekarang ia menjauhkan tubuhku dari rengkuhannya tadi. Mas Bara terduduk di lantai. Kulihat diremasnya rambutnya hingga acak-acakan, kudengar juga suara yang keluar dari mulutnya seperti geraman.

Marahkah mas Bara padaku?

"Pulanglah, Aruna. Alya menunggumu."

Ternyata dia masih mau bicara dengan nada lembut padaku, syukurlah mas Bara tidak marah.

Aku berlalu meninggalkannya. Pusing, pusinglah situ! Aku tidak peduli. Yang aku tahu, mas Bara tidak menolakku dan aku suka itu.

Aku berjalan menuju kamar mbak Alya. Tampaknya dia sudah mandi, penampilannya sudah sedikit segar. Tapi matanya tetap saja sembab. Teruslah begitu, Mbak. Dan mas Bara akan semakin menyadari kalau istrinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status