Share

15. Sangat Indah

Aku mengelus rambut mbak Alya yang basah oleh keringat, wajahnya pucat pasi dan keadaannya lemah sekali.

"Yang sabar, Mbak. Aku ikut sedih Mbak. Ini kecelakaan, jangan menyalahkan diri sendiri."

Mbak Alya menyesali diri, merasa tidak bisa menjaga calon bayinya. Merasa ceroboh dan tidak hati-hati. Mbak Alya sudah tahu kalau mbak Siti baru saja mengepel lantai tapi dia lewat dengan santai seperti biasanya saja. Tapi tetap saja semua itu kecelakaan bukan? Tidak mungkin mbak Siti ingin membuat mbak Alya celaka atau Mbak Alya sengaja membiarkan dirinya dalam bahaya.

Mas Bara masih saja meneteskan air matanya meski berulang kali aku sudah menghiburnya. Tampak sekali ia juga menyesali yang telah terjadi. Ia terlalu berharap banyak pada mbak Alya, ia sangat mendamba kehadiran bayi buah cinta mereka. Dia merasa tidak bisa menjaga istrinya yang sedang mengandung.

Ternyata hanya satu hari saja mbak Alya memerlukan pengobatan dan perawatan selanjutnya ia bisa dibawa pulang dengan syarat istirahat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status