Share

19. Hamil

"Aku seperti mau sakit, Mbak. Aku tidak ke kampus hari ini, mau istirahat saja."

Mbak Alya panik melihat kondisiku yang lemah dan mukaku yang pucat. Dia meraba dahiku.

"Kita ke dokter saja, Aruna. Mbak takut kamu kenapa-napa. Nanti bisa-bisa ibu marah dikiranya aku tak bisa menjagamu."

"Tidak usah, Mbak. Sepertinya hanya masuk angin. Kalau nanti aku merasa kurang baik aku akan pergi ke dokter."

"Baiklah, sekarang tidurlah. Kau sudah makan belum?"

"Tadi sudah, Mbak. Tapi muntah, nanti kalau sudah enakan aku makan lagi."

"Panggil mbak Siti kalau ada perlu, mbak di depan tak akan bisa dengar suaramu."

"Iya, Mbak. Jangan khawatir, Mbak Alya teruskan saja kerjanya."

Mbak Alya menyelimuti tubuhku kemudian meninggalkanku sendiri di kamar.

Aku juga tidak tahu dengan apa yang terjadi pada tubuhku. Aku tidak makan apa-apa yang asing seingatku atau pun aku merasa kelelahan. Sepertinya kegiatanku akhir-akhir ini biasa-biasa saja.

Kembali rasa mual itu menyiksa perutku, aku langsung berlari ke kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status