Share

20. Menunggu Kepastian

Ini untuk pertama kalinya aku menampar seseorang. Gambar tanganku melekat di pipi mas Bara, sama seperti yang dilakukannya padaku beberapa menit yang lalu, aku pun melakukannya juga.

"Kau sadar dengan yang kau katakan? Masalah ini akan menjalar ke mana-mana jika kau ingin teruskan niatmu itu!"

"Tapi, Aruna. Masalah ini akan selesai dengan cara itu. Dan kita akan bisa terus bersama-sama lagi."

"Apa kau kira aku akan tetap mau bersama dengan orang yang akan membunuh anakku?"

"Itu untuk kebaikanmu juga, Kau bisa meneruskan kuliahmu. Kau bisa menggapai cita-citamu. Kalau kau meneruskan kehamilan ini, kau akan putus kuliah, kau hanya akan menjadi ibu."

"Aku tidak butuh kuliah. Kau dengar? Alasan apa pun tidak akan bisa mengurungkan niatku untuk melahirkan bayi ini."

Ucapku dengan pasti. Mas Bara kebingungan.

"Baiklah, kita bisa memikirkanya nanti. Sebaiknya kita pulang. Alya akan curiga karena kau meninggalkan rumah sudah cukup lama."

"Kau tak usah sok perhatian padaku, Mas. Aku bisa mengat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status