Share

13. Permintaan Maaf Mika

Wajah tidur Mika, membuat Kai tidak bisa melepaskan pandangannya. Ia dengan sengaja duduk di bawah sofa untuk melihat wajah Mika.

"Handuknya sudah tidak dingin," gumam Kai. Ia mengambil handuk dari kening Mika dengan perlahan dan merendamnya dengan air dingin.

"Bertahanlah." Handuk dingin itu kembali Kai taruh di atas kening Mika. Karena dingin, Mika sedikit terbangun dari tidurnya dan menggumam.

"Dingin.." gumamnya di tengah-tengah tidurnya.

"Tahan, Mika. Nanti dinginnya akan perlahan hilang," ucap Kai dan Mika terlihat tidak mendengarkan ucapan Kai dan langsung tertidur lagi. Tangan Kai mengelus pelan rambut Mika. Ia beranjak bangun ketika suara bel terdengar dari pintu utama.

"Sepertinya Adam sudah datang." Kai membuka pintu rumah. Ternyata benar, Adam sudah berada di depan rumah.

"Ini sup ayam yang anda inginkan, Tuan," ucap Adam sembari menyodorkan bubur yang Kai pinta di telepon tadi.

"Baiklah, terimakasih, Adam," balas Kai menerima sup ayam itu.

"Saya sudah mengatur rapat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status