Home / Lainnya / Berondong Kampus / Tua-tua Keladi

Share

Tua-tua Keladi

Author: Andeski
last update Last Updated: 2025-04-29 19:45:03

"Hey, sayang. Temanin Tante dong, udah lama gak ganti oli nih."

Baru saja Roy hendak memejamkan mata, gegas ia meraih ponselnya yang di letakkan di bawah bantal ketika benda pintar tersebut berdenting pertanda ada notif pesan masuk.

Roy meringis ketika membaca pesan chat dari nomor kontak baru yang sebenarnya telah ia simpan sesaat setelah Sandra mengirimkan nomor kontak tersebut, pesan chat bernada genit membuat Roy meringis lalu tersenyum cengengesan.

"Mungkin ini yang di katakan orang tua-tua keladi, makin tua tingkahnya makin geli," gumam Roy sembari melihat foto profil pada kontak tersebut. Roy tersenyum geli menatap foto profil yang tertera nama Mirna, usianya mungkin seumuran dengan emaknya di kampung.

"Hey juga Tante. Kebetulan nih, udah lama juga oli ku gak dibuang. Sayang kalau dibuang percuma, kalau Tante mau, bolehlah aku siram di kebun Tante, supaya makin subur gitu." Sambil tersenyum geli, Roy membalas pesan chat dari Tante Mirna.

"Mana coba? Tante mau lihat, sanggup Tan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Berondong Kampus   Kau, dirinya dan si buah hati

    "Apa maksud kamu mengirim pesan ancaman padaku? Aku tidak melakukan apapun, apa yang harus aku pertanggung jawabkan?" Roy mondar-mandir dalam kamar sembari berbicara lewat ponsel, karena tidak tenang terhadap ancaman Shinta melalui pesan singkat ke ponselnya, Roy menghubungi janda muda tersebut yang telah ia selamatkan dalam keadaan mabok berat."Kamu tidak melakukan apapun padaku, sedangkan hanya kita berdua dalam kamar, siapa yang mau percaya omongan kamu itu haaa?! Nyatanya aku kamu tinggalkan dalam kamar dalam keadaan tanpa sehelai benangpun yang melekat di tubuhku." Terdengar suara Shinta dari ujung sambungan, nadanya suaranya tercekat karena menahan amarah."Heh! Dengar ya, aku sudah menyelamatkan kamu hingga ke rumahmu, hanya itu, tak lebih. Kalau kamu tidak bisa berterima kasih, tak apa. Tapi paling tidak jangan memfitnah bahkan mengancam aku dengan cara seperti ini. Kalau aku tahu dari awal bakal seperti ini, mendingan aku campakkan kamu di jalanan. Biar kamu rasakan di perko

  • Berondong Kampus   Terjebak Skandal Terlarang

    "Cieee, yang balik dari kampung diam-diam, mana oleh-olehnya?""Pulang kampung diam-diam, jangan-jangan di kampung udah dijodohin diam-diam pula."Alya dan Enda meledek Roy secara beruntun, saat nongkrong berdua dengan Amella di taman kampus.Roy melirik sembari memasang wajah jutek, karena baru saja bersusah payah membujuk Amella, kedua sahabatnya tersebut datang sambil meledek, membuat Amella kembali merengut."Berisik tau?!" jawab Roy mendelik, ketika Alya dan Enda ikut duduk di sampingnya, tembok taman tempat mereka nongkrong bareng."Aku bilang kan jangan-jangan ... Ye, kan Mel," lanjut Enda tersenyum melirik Amella, karena jengkel merasa belum puas meledek Roy."He, emm," jawab Amella sembari mengerucutkan bibirnya melirik Roy, belum lagi rasa kesalnya hilang, sudah diungkit lagi oleh kedua sahabatnya tersebut."Jangan dengerin orang-orang resek ini, Mel. Aku kan udah jelaskan barusan," ujar Roy, sembari meraih tangan Amella yang menopang dagu untuk ia genggam, namun Amella meng

  • Berondong Kampus   Buronan Janda Muda

    "Kencan apaan? Ngurusin orang teler iya!" jawab Roy, sembari mendorong pintu di belakangnya supaya tertutup lagi. Sementara Sandra menatap dengan tajam, kedua tangannya berpangku di depan dada, bak nyonya besar memarahi pembantunya."Bohong! Aku lihat motor kamu di parkiran. Alasan ngurusin orang mabok, siapa yang kamu urus?" Sandra terus ngoceh, saat Roy melewatinya. Sambil ngekor di belakang hingga Roy menghenyakkan bokongnya di sofa ruang tengah."Aku gak bohong, terserah kamu percaya atau tidak!" jawab Roy. "Lagi pula kamu gak perlu ngintip-ngintip aku kayak gitu, aku ke sana nyariin kamu," imbuh Roy lagi.Sandra tertegun mendengar jawaban Roy, ternyata bukan hanya ia yang mencari keberadaan Roy karena beberapa hari menghilang tanpa kabar. Roy juga tengah mencarinya hingga ke tempat hiburan malam. Pada saat Sandra mencari Roy ke tempat yang sama, ia melihat motor sport milik Roy terparkir di tempat parkiran. Namun pada saat itu Roy sedang pergi mengantarkan Shinta yang tengah mabo

  • Berondong Kampus   Mabok berat

    "Sudah, Shinta. Ini sudah terlalu banyak, kamu bisa celaka." Roy meraih botol cocktail yang kesekian botolnya dari tangan Shinta."Kamu tenang aja, Roy. Aku mau happy malam ini, tugas kamu hanya menemani aku. Antarkan aku pulang nanti," jawab Shinta, sembari mengelakkan botol cocktail dari jangkauan Roy.Dengan pandangan mata yang sudah mulai meredup, sesekali Shinta tercekat karena pengaruh alkohol yang ia konsumsi sudah mendekati ambang batas, Shinta mengeluarkan kartu nama dari dalam tas kecil, kemudian kartu nama yang tertera alamat rumahnya ia berikan pada Roy."Apa yang tengah ia alami sebenarnya, sepertinya Shinta tengah berhadapan dengan persoalan yang sangat rumit," bisik Roy dalam hati, setelah melihat kartu nama di tangannya, ia kembali menatap Shinta yang kembali meneguk cocktail hingga habis tak bersisa. Beberapa botol cocktail yang sudah kosong di atas meja, sementara isinya sudah diteguk Shinta, melihat hal tersebut Roy berkesimpulan bahwa janda muda di hadapannya sedan

  • Berondong Kampus   Janda Tajir Melintir

    "Buset, Tante Mirna ada di sini lagi! Mampus aku!" Roy melipir ke arah toilet umum di samping parkiran tempat hiburan malam untuk menghindari pertemuan dengan pemilik mobil yang tak lain adalah Tante Mirna. Setelah wanita paruh baya tersebut berkencan panas bersama Roy beberapa waktu yang lalu, ia ketagihan. Namun Roy sengaja menghindar, meskipun Tante Mirna berkali-kali menghubunginya.Roy bergegas menuju toilet, berpura-pura kebelet buang air kecil. Namun ia tercekat, langkahnya terhenti, dari dalam toilet khusus wanita muncul Tante Mirna. "Roy, kamu di sini? Kebetulan banget, Tante punya kabar baik buat kamu, sini!" Belum sempat Roy lepas dari rasa kagetnya, Tante Mirna menghampirinya, langsung menyeret Roy, bermaksud untuk membawa Roy memasuki tempat hiburan malam."Apa sih, Tante? Aku lagi kebelet pipis nih," jawab Roy, sembari menahan langkahnya saat Tante Mirna mencekal lengannya."Tante punya teman yang lagi galau banget, kamu temenin ya. Janda tajir lho, cantik lagi," ujar Ta

  • Berondong Kampus   Dasar jelangkung!

    "Brisik banget kalian!" Roy mengumpat dalam hati, saat pertama kali mengaktifkan ponselnya yang sengaja dinonaktifkan selama bersama Arumi. Setelah beberapa kilometer mengendarai motornya, menjauh dari rumah Arumi, baru Roy mengaktifkan kembali ponselnya. Dan seketika masuk pesan chat dan panggilan tak terjawab secara beruntun dari orang-orang yang merasa kehilangan dirinya.Roy hanya melihat dari notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab, tanpa membalasnya. Kemudian memacu motornya, masih terngiang di telinganya kata yang diucapkan Arumi sebelum ia pergi, "Sesibuk apapun kamu, sempatkanlah untuk mengirim kabar padaku, mas. Aku akan setia menunggu bersama anakmu sampai kamu kembali," ujar Arumi sambil menangis.Roy sengaja meninggalkan Arumi seorang diri di rumah, dengan alasan harus bekerja. Dan Roy berjanji akan pulang sekali dalam seminggu, karena keadaan Arumi percaya saja apa yang dijanjikan Roy. Sampai sejauh ini Arumi hanya tahu bahwa Roy bekerja sebagai supir pribadi, dan Ar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status