Share

Mendadak Tegang

“Maaf, Bu Kepala Sekolah, saya sangat menghargai anda sebagai kepala di sini.” Dengan nada penuh tanggung jawab tanpa rasa takut, “Tapi saya sudah bertahun-tahun mendidik anak-anak di sekolah ini, bukan seperti itu cara mendidik murid yang benar!”

Lantas, nadaku yang penuh emosional ini pun mulai mengecam tanda hijau kuning untuk ibu kepala sekolah.

Wanita gemuk tinggi yang tanpa hijabnya itu, masih memendam kekesalan namun kehabisan kata-kata.

Aku pun bergegas pergi tanpa ragu. Tak lama setelah aku mencaci maki atasan sendiri.

Satu bulan kemudian, kepala sekolah terjerat kasus korupsi.

***

Lagi-lagi kenangan buruk menghantuiku dalam kelas. Tak begitu lama pelajaran telah usai.

Semua murid berserakan untuk mengatur baris. Mereka dipimpin oleh ketua kelas agar keluar sesuai perintah guru.

Aku mulai menindaklanjuti ketegasan ketua kelas.

“Assalamualaikum warrohmatullahi wabarakatuh!”

Suara yang menjerit bukan tanda marah. Itu teriakan dari sekumpulan murid dalam satu kelas.

Begitu antus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status