Di Timur benua, terdapat sebuah kekaisaran yang di kenal dengan nama Kekaisaran Dombraun, atau yang sering di sebut sebagai kekaisaran Timur. Hari ini di sebuah ruang pertemuan yang ada di istana, seorang pria yang memiliki perawakan bertubuh tambun dan postur yang tinggi, tengah duduk di ujung meja pertemuan tersebut, yang menandakan beliau adalah sang penguasa wilayah selatan. “Yang Mulia, apakah Anda yakin ingin melakukan rencana tersebut? Bukankah itu terlalu beresiko?” ucap salah seorang bangsawan yang merupakan penasihat kaisar Dombraun. Kaisar tersenyum sinis, “Aku sangat yakin, sebab ada pihak yang membantu rencana kita kali ini,” balasnya dengan senyum licik. “Jika pihak yang anda maksud adalah ‘orang itu’ maka saya bisa sedikit tenang, namun apa yang Anda janjikan kepada ‘Orang itu’, Yang Mulia?” Kaisar kali ini tertawa terbahak-bahak, setelah tawanya mereda ia berucap, “Kalian akan tahu ketika saatnya tiba.” *** ‘Ugh, nafasku sesak, tubuhku rasanya seperti terhimpit du
Ayesha di kehidupan sebelumnya adalah orang yang mudah berbaur, lebih tepatnya ia terpaksa melakukan hal tersebut, sebab ia harus bekerja untuk melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya yang menumpuk begitu banyak. Jika di kantor ia di kenal orang yang murah senyum dan ramah serta terlihat begitu sopan, maka kebalikannya ketika di lingkungan rumahnya. Ayesha yang saat itu bernama Delisha sering pulang larut malam karena ia mengambil lembur untuk bisa mendapatkan bonus yang nantinya bisa ia gunakan untuk keperluan sehari-hari, sementara gajinya bisa ia gunakan untuk menyicil hutang, namun hal itu menyebabkan ia menjadi gosip para tetangga. Gosip yang mengatakan kalau pekerjaan sampingan Delisha adalah seorang wanita malam, padahal jangankan untuk menggoda laki-laki, Delisha sangat anti dengan yang namanya pria. Itu sebabnya hingga usianya mencapai akhir dua puluhan, Delisha belum pernah berpacaran. ‘Ha, aku yang seperti itu malah tiba-tiba masuk Isekai dan tau-tau sudah menikah. Sudah
Derick termenung saat mendengar ucapan Ayesha, jika memikirkan kembali kemungkinan tersebut, sangat masuk akal apabila Kekaisaran Dombraun berani menyerang wilayah Utara yang sudah jelas memiliki dua orang pemimpin wilayah. “Ayesha, apakah kamu menangkap adanya kejanggalan lainnya?” dan Ayesha tampak termenung.Derick kembali melanjutkan ucapannya, “Jika mengingat kembali, sejak Baginda Kaisar naik tahta, wilayah utara kerap mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah politik, perdagangan, hingga ke permasalahan militer, sebenarnya Ayahku sudah menangkap adanya ikut campur tangan Baginda Kaisar dalam setiap masalah tersebut. Namun, Ayahku tidak bisa berbuat banyak, karena apabila bergerak pasti keluarga kami akan di eksekusi dengan tuduhan memberontak.” Derick tampak mengulum bibir dan mengepalkan tangan kanannya, dari raut wajahnya yang terlihat menggelap, jelas terlihat kalau pria itu tengah menahan emosinya apabila mengingat kembali betapa aya
“Nyonya muda, salam kenal sebelumnya, saya adalah Roselia. Kepala Dayang di sini sejak setahun lalu, saya menggantikan ibu saya. Saya sudah di persiapkan untuk meneruskan jabatan ibu saya sejak masih kecil, jadi jika Nyonya muda memiliki keluhan dan keperluan, silahkan Nyonya panggil saya, maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani Nyonya muda.” Ah, jadi dia ini adalah perempuan yang tadi di katakan oleh Derick. Wajahnya kelihatan sangat manis dengan tahi lalat kecil di pipi kirinya, dia juga kelihatan muda, mungkin memang seumuran denganku. Tapi, sepertinya Roselia tidak pernah ada di sebutkan di dalam komiknya, mungkin karena perannya yang tidak begitu mencolok, bahkan kisah Ayesha hanya di bahas dalam dua episode saja, itu pun saat pemeran utama pria yang sengaja menyinggung Derick dengan kalakuannya yang seperti iblis, yang dengan tega sampai membunuh istrinya. Tapi, sepertinya aku banyak melupakan kejadian yang akan terjadi
Ruang interogasi di kediaman Grand Duke Swiss. Derick tengah menatap seorang wanita yang sedang bersujud di hadapannya, sorot matanya yang tajam menatap si wanita seolah ia ingin segera menerkam dan membunuhnya. Terlihat jelas amarah yang tercetak jelas di wajahnya yang putih namun kini terlihat memerah. Kepala pelayan Ash dan seorang ksatria pribadi Derick tengah berdiri di belakang si wanita, ikut menatap ke bawah dimana wanita itu bersujud.“Tuan Muda, sebaiknya kita apakan wanita ini?”Derick mengangkat kelopak matanya, menatap sejenak pria paruh baya yang barusan berbicara, lantas kembali menatap ke bawah, ke arah si wanita, “Katakan siapa yang menyuruh mu, jika kau tidak mau berbicara, aku sendiri yang akan mengeksekusi kau yang berani menjadi mata-mata di kediaman Swiss ini.”“A-apakah jika saya mengatakan siapa orangnya, an-anda akan membebaskan saya? To-tolong jangan bunuh saya, saya masih harus menghidupi keluarga saya di kamp
Begitu Derick membuka pintu kamar, ternyata ia melihat Istrinya sedang berbaring di atas ranjang. Ia tidak melihat adanya orang lain di dalam kamar mereka, Derick memastikan lagi kalau benar-benar tidak ada orang lain lagi.“Tuan Muda? Ada apa ini? Kenapa Atren seperti ini?”Derick memutar tubuhnya, menatap ke arah dimana asal suara itu berasal, seorang pria berkulit Tan terlihat berdiri di depan pintu kamar, raut wajahnya juga tampak khawatir.“Jacob, darimana saja kamu?!” bentak Derick, namun karena suaranya yang keras, hal itu justru malah mengejutkan Ayesha yang sedang tertidur.“Derick? Ada apa ini?” tanyanya dengan wajah sembab karena mengantuk sembari mengusap matanya beberapa kali guna memperjelas penglihatannya.Derick menatap sejenak ke arah Jacob yang menunduk ketakutan, lantas kemudian berjalan menghampiri Ayesha, “Maafkan aku yang sudah membangunkanmu,” ujarnya seraya mengusap kepala Ayesha secara perlahan.
Ayesha mengintip keluar kamar, dimana ia tidak melihat siapapun di luar. Ia ingin meminta bantuan pada pelayan yang tadi pagi membantunya bersiap, karena hari sudah menjelang sore dan pasti sebentar lagi Roselia akan datang membawa beberapa kandidat yang akan menjadi dayangnya.‘Duh, sebenarnya aku rasanya risih banget karena mandi pun harus di bantuin, tapi aku sama sekali gak ngerti cara menggunakan peralatan yang bentuknya aneh banget, dan terlalu banyak ramuan serta wewangian yang di gunakan saat mandi.’‘Bentar, bukankah di setiap kamar Bangsawan memiliki sebuah lonceng untuk memanggil pelayan?’Menyadari hal tersebut, Ayesha menatap ke seluruh penjuru kamar dan menemukan sebuah tali yang sepertinya di gunakan untuk membunyikan bel. Begitu Ayesha menarik tali tersebut, namun tidak ada suara yang terdengar. Karena tali tersebut terhubung ke ruangan para pelayan, dan beberapa saat kemudian beberapa pelayan wanita datang ke dalam ruangan
Ketika Ashley di bawa oleh Butler Ash keluar dari ruang kerja Grand Duke, barulah saat itu suasana yang tadinya terasa hangat kini terasa tegang.Grayson mengulurkan tumpukan berkas ke atas meja di hadapan mereka, “Ini adalah berkas daftar nama jenderal yang akan ikut serta dalam peperangan, lalu ini adalah berkas terkait kekaisaran Dombraun yang baru.”Derick membaca berkas-berkas tersebut dengan teliti, hingga dia melihat adanya kejanggalan di dalam berkas tersebut.“Apakah kamu melihatnya Derick?” tanya Grand Duke Swiss.Derick mengangguk, “Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Apakah ini benar kebetulan?” Ia meletakkan salah satu kertas yang menunjukkan bahwa pemimpin wilayah Selatan baru-baru ini terlihat sering keluar masuk kekaisaran Dombraun. Pemimpin wilayah selatan di pimpin oleh seorang Marquess bernama Termine Reed, beliau adalah ayah dari Permaisuri dan mertua dari Kaisar Pytolarin. Hubungan mereka dengan Kekaisaran D