Share

Bertahan Hidup di Dunia Komik
Bertahan Hidup di Dunia Komik
Penulis: Little Rubah

Bab 1. Ayesha Von Clark

Penulis: Little Rubah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-26 21:49:23

Musim dingin tahun 423 kekaisaran Pytolarin.

Suara riuh pesta akhir tahun yang selalu rutin keluarga Grand Duke Swiss adakan terdengar begitu meriah, Ballroom utama yang selalu di buka hanya saat pesta perayaan sekali setahun itu di hias begitu mewah dan glamour. Namun tokoh utama dalam perayaan tersebut justru tampak begitu menyedihkan, duduk di pojokan sembari menyaksikan sang Suami yang tengah tersenyum begitu ramah kepada banyak orang yang mengajaknya berbicara.

‘Setidaknya aku merasa bersyukur masih bisa menatap senyuman yang begitu indah itu, meskipun dari jauh begini. Suamiku, kapan kau bisa memberikan senyuman yang begitu manis itu padaku?’

Wanita itu terus menatap suaminya, hingga sang suami yang merasa sedang di tatap melirik ke arahnya, hal itu membuat si wanita salah tingkah, empat tahun pernikahan mereka tapi baru kali ini sang suami tampak tersenyum manis kepadanya bahkan sampai menghampiri si wanita di kursinya. Sebelum sampai di posisi si wanita, sang suami tampak memberhentikan seorang pelayan yang membawa sebuah wine, lalu kembali melanjutkan langkahnya menghampiri istrinya.

“Ayesha kenapa kau duduk diam di sini? Bukankah ini adalah pesta yang sangat meriah?”

Si wanita yang ternyata bernama Ayesha itu mendongakkan kepalanya menatap suaminya, “Saya tidak memiliki teman.”

“Pft!”

“Hahaha!”

Ayesha terkejut kala mendengar suaminya tertawa, di susul oleh beberapa orang tamu yang sepertinya memang mendengar percakapan singkat mereka. Ayesha menyadari kalau beberapa dari mereka tampak saling berbisik-bisik seraya menatap ke arahnya, wanita itu menundukkan kepalanya karena ia merasa sangat malu dan rasanya ingin menangis.

“Minumlah, pesta meriah ini di buat untuk merayakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, jadi apakah kau ingin bergabung dalam kegembiraanku ini?” tanya sang suami sembari memberikan segelas wine yang tadi ia ambil.

Meski merasa sedang bersedih, Ayesha kembali mengangkat kepalanya dan menerima uluran gelas wine yang disodorkan oleh suaminya sembari mengangguk pelan, “Saya mau.”

Tanpa sepengetahuannya, beberapa pasang mata menatap dengan serius Ayesha yang sedang meminum wine tersebut dengan begitu tenang, suaminya juga sedang menatapnya dengan tersenyum kecil penuh makna. Sementara itu gelas wine yang sedang di pegang oleh Ayesha langsung terlepas dari tangannya dan pecah berkeping-keping begitu mengenai lantai.

“Na-nafas sa-saya... Ke-kenapa begini?” tanyanya sambil bergumam pelan, sorot matanya yang biasa begitu tenang kini tampak melebar dan pupil matanya juga tampak bergetar.

“Bagaimana rasanya, Istriku?”

Dengan cepat Ayesha mendongakkan kepalanya, seluruh tubuhnya kini mulai bergetar hebat, air mata juga mulai membanjiri pipinya, kini ia tahu penyebab dirinya seperti ini, “Ka-kamu... ke-kenapa Derick? Kenapa? Hm?”

Matanya mulai kehilangan fokus, tubuhnya juga mulai melemas hingga akhirnya jatuh tersungkur ke lantai, namun matanya sempat menatap ke arah suaminya yang justru terlihat tersenyum begitu lebar.

‘Kenapa? Apa salahku? Apakah mencintai Suamiku sendiri begitu berdosa? Aku tidak tau, aku tidak tau, aku tidak tau kalau selama ini Aku telah mencintai orang yang salah. Aku selalu berharap di Cintai olehnya, Ayah dan kakak tolong maafkan aku. Aku sudah salah memilih masa depan.”

Air mata bercampur dengan darah yang keluar dari celah bibir Ayesha, membuat pakaian indahnya jadi terlihat begitu mengerikan. Namun, tidak ada satu pun dari sekian banyak orang yang mau membantu dirinya yang sedang meregang nyawa dengan begitu mengenaskan. Telinganya juga berdengung, tidak dapat mendengar ucapan suaminya yang sedang berbicara, ia hanya dapat menangkap beberapa kata saja.

“Menyedihkan... Jalang sialan... tamat.”

Rasa sakit yang ia rasakan ternyata masih lebih baik dari rasa sakit pengkhianatan suaminya yang justru mampu mencabik-cabik seluruh jiwa raganya, ‘Dewa, apa begitu bercandanyakah hidupku ini di mata para manusia-manusia bejat ini? Dosa apa yang sudah aku lakukan? Dari mana masalah ini bermula? Ah, ternyata karena pernikahan busuk ini. Tolong, jika kau sungguh ada, berikan aku kekuatan untuk membalas dendam pada suami brengsek itu, Dewa.’

***

Musim panas tahun 419 kekaisaran Pytolarin.

‘Hei Dewa! Apa-apaan ini?! Kenapa kau malah melempar jiwaku ke dalam tubuh wanita malang ini?! Udah gitu kenapa harus di saat Ayesha sudah menjadi Istri dari pria Brengsek itu satu jam setelahnya?!’

Begitulah teriakan tanpa suara seorang gadis muda yang sedang menatap cermin di sebuah kamar mewah, di belakangnya terdapat taburan bunga mawar dari pintu sampai ke atas kasur, sebab malam ini adalah malam pernikahan mereka. Gadis bersurai pirang pucat itu tampak beberapa kali menjambak rambutnya yang sedikit bergelombang, beberapa ingatan bercampur menjadi satu, bagai kaset rusak yang terus berputar dan menyatu dengan ingatan masa lalunya.

Dia adalah Delisha, gadis yang sudah bekerja seumur hidupnya untuk melunasi hutang kedua orang tuanya yang menumpuk begitu banyak, yang menyebabkan perusahaan ayahnya mengalami kebangkrutan. Hingga dirinyalah yang harus bekerja mati-matian untuk melunasinya, sebab ayah dan ibunya yang justru lebih memilih bunuh diri bersama di rumah kontrakan yang baru satu bulan mereka sewa, hanya menyisihkan Delisha sebagai satu-satunya ahli waris hutang-hutang yang menumpuk sekian ratus juta tersebut. Namun tampaknya takdir sedang merencanakan sesuatu yang lebih luar biasa padanya. Tepat setelah Delisha melunasi hutang-hutang orang tuanya setelah 10 tahun lamanya, saat itulah sebuah kejadian mengenaskan menimpa Delisha, dirinya yang sedang berjalan di pinggiran trotoar malah menjadi korban dari sebuah bus sekolah yang kehilangan kendali, yang menyebabkan Delisha tewas seketika itu juga.

‘Tapi kenapa aku harus merasuk ke dalam tubuh perempuan ini?!”

Kembali teriakan tanpa suara itu Delisha, ah tidak lagi, karena kini ia sudah menjadi Ayesha, tokoh yang akan bernasib malang sebab di bunuh oleh suaminya sendiri yang begitu ia cintai. Ayesha yang sudah di rias oleh para pelayan untuk menyambut malam pertama pernikahan mereka, kini tampak berjalan mondar-mandir karena merasa gelisah bukan main.

‘Kumohon jangan datang. Kumohon jangan datang. Kumohon jangan dat...’

Cklek!

Secara spontan Ayesha memutar tubuhnya ke arah pintu kamar yang baru saja dibuka. Di sana, berdiri seorang pria dengan postur tubuh tegap dan tinggi, pria tersebut menatap Ayesha dengan tatapan dingin dan tajam, membuat seluruh tubuh Ayesha yang sedari tadi merasa gelisah, kini bertambah menjadi gemetar ketakutan. Pria itu berjalan menghampiri Ayesha dengan perlahan, salah satu tangannya masuk ke dalam saku celana putih bersihnya.

“Minggir, aku ingin istirahat.” ucapnya begitu berdiri di hadapan Ayesha.

‘Ha? Apa kata laki-laki bangsat ini? Minggir? Woilah, jalan menuju ke kasur kan banyak, aku yang berdiri di pinggir ini mau di suruh kemana lagi? Mau ngusir ya?’ makian hanya bisa Ayesha lontarkan di dalam hati, ia tidak memiliki keberanian sebesar itu untuk menantang tokoh Antagonis di hadapannya.

Namun, karena tidak ada respon dari Ayesha, membuat Pria itu merasa kesal, “Apa kau tidak bisa mendengar ucapanku? Aku bilang minggir!”

Ayesha mendongakkan kepalanya ke atas, guna melihat wajah pria yang kini berstatus suaminya tersebut, “Matamu buta atau kau sengaja mencari perkara denganku?”

Lalu, 'Maafkan aku, silahkan lewat tuan,' ucap Ayesha dari dalam hati sembari menggeser tubuhnya mepet ke dinding.

“Apa katamu?” tanya Derick balik sembari menggertakkan giginya.

“Ups!” oh tidak, ternyata Ayesha ke balik dalam mengatur dialog yang seharusnya ia lontarkan kepada Derick. Ia justru mengutarakan isi hatinya dan membatin dialog yang seharusnya ia ucapkan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 109. Delisha Roxycin Pytolarin [END]

    Sudah beberapa minggu berlalu, malam berdarah sudah berlalu. Namun beritanya masih hangat hingga saat ini. Terutama dengan kabar terbaru yang membuat para Rakyat dan Bangsawan bertanya-tanya perihal keputusan yang di ambil oleh Kaisar baru mereka. [Aku akan menunjuk Pewaris dari Grand Duke dan Grand Duchess Swiss sebagai ahli warisku. Aku harap, setelah membaca ini kalian berhenti mengirimkan surat lamaran ke Istana.] Selama masa kepemimpinan Zigea sebagai Kaisar beberapa minggu ini, masih belum terlihat adanya kemajuan. Karena sistem pemerintahan akan benar-benar di ubah sesuai dengan apa yang Zigea inginkan selama ini. Yang menjadi perdebatan adalah sistem kasta yang di hapus mulai dari Marquess ke bawah. Hanya menyisahkan dari gelar bangsawan Duke sampai ke Kaisar. Para Rakyat mendukung adanya perubahan tersebut, berbeda dengan para Bangsawan yang tidak terima. Hak mereka sebagai pemimpin wilayah bisa terancam jika mereka memiliki drajat yang sama dengan para rakyat yang mereka

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 108. Di dalam Goa buatan

    BAB 108.Semakin larut malam, seruan dari peperangan semakin mencekam. Di halaman Istana sudah banyak bergelimpangan jasad-jasad manusia. Begitu juga di dalam Istana, terutama di sekitar lorong menuju ke kamar Kaisar.Sementara di delam kamar Kaisar, Dean sudah tidak bernyawa. Mati di tangan anaknya sendiri, bahkan Lynea sama sekali tidak menyangka kalau putra yang amat mereka sayangi akan bertindak sejauh ini. “KENAPA?! ADA APA DENGAN MU ZIGEA?!” seruan untuk ke sekian kalinya Lynea jeritkan. Perempuan paruh baya itu sama sekali tidak berani menoleh ke arah dimana suaminya tadi duduk. Zigea masih menatap kosong ke arah jasad sang Ayah. Tangannya memang bergetar, namun itu bukan perasaan sedih melainkan amarah yang membuncah.Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Berada di luar prediksi Zigea, banyak variabel yang berbeda dari kehidupan-kehidupan yang sudah ia lewati sebelumnya. ‘Mungkin banyaknya variabel yang terjadi karena adanya jiwa yang merasuk ke dalam tubuh Ayesha,’ batin

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 107. Malam Berdarah

    BAB 107 Seorang pelayan pria mengetuk pintu sebuah ruangan berpintu besar. Ketika terdengar seruan dari dalam yang mengizinkan pelayan tersebut masuk, barulah ia berani masuk ke dalam ruangan itu. Troli berisi makanan di dorong masuk, membuat lantai dan roda yang bergesakan menyebabkan bunyi decitan.Jibdrui membalikkan tubuhnya, menatap pelayan pria yang baru saja masuk. Mata abu-abu itu beralih ke sebuah gulungan kertas yang berada dekat dengan piring berisi makanan. Langkah kakinya berjalan mendekati ke arah pelayan tersebut.“Dari siapa?” tanyanya datar.Pelayan menundukkan kepalanya, “Dari Baginda Kaisar.”Kedua alis Jibdrui di tertaut, karena tidak biasanya Dean mengirimkan pesan dengan cara seperti itu. Ia perhatikan pelayan tadi, tapi tidak ada yang aneh.“Pergilah,” usirnya.Setelah pintu kembali di tutup, dan hanya tinggal dirinya sendiri di ruangan itu, Jibdrui lekas membuka gulungan sura

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 106. Paviliun Selatan

    BAB 106. Leonita dan Larry yang berdiri di pinggir bersama beberapa dayang lainnya merasa bangga dengan pembalasan yang di lakukan oleh majikan mereka. Diam-diam dua gadis itu melakukan tos, kalau saja sedang di rumah pasti mereka sudah berjingkrak-jingkrak.Karena sudah kenyang, Ayesha dan Daisy berniat untuk pulang. Ia sama sekali tidak memperdulikan Lyssa yang tengah gondok sambil berdiri di dekatnya.“Yang Mulia Permaisuri, maafkan atas sikap tidak sopan Saya. Sudah sewajarnya Saya membela diri karena Saya punya mulut. Saya bukan berniat menghina keluarga Kaisar, karena Saya tidak pernah menghina Permaisuri maupun Baginda Kaisar apalagi Yang Mulia Putra Mahkota. Meskipun Lyssa adalah adik perempuan Anda, tapi Anda tidak bisa menjadikannya keluarga Kaisar.”Kasak-kusuk terdengar, Ayesha menghela nafas lelah. Ia menoleh ke arah Larry yang sedang memegang sebuah kotak kayu mewah berwarna biru tua.“Yang Mulia, Saya membawakan

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 105. Ayesha kena mental?

     Ayesha merentangkan kedua tangannya, saat ini Larry dan Leonita tengah membantu sang nyonya berpakaian. Gaun dengan dominan Biru dan emas, cocok dengan warna mata dan rambutnya yang pirang pucat. Rambutnya juga di tata dengan elegan namun tidak membuatnya terlihat dewasa, justru ia terlihat seperti seorang Lady.“Leonita, tolong jangan terlalu ketat saat memasang korsetnya. Aku tidak bisa bernafas, bisa-bisa tulang rusukku patah,” keluhnya dengan nafas ngos-ngosan.“Baik Nyonya,” balas gadis itu.Setelah selesai, ia duduk sebentar untuk menunggu suaminya. “Nyonya, ada Serio yang ingin bertemu dengan Anda,” ucap Atren dengan menunduk sopan. Pria berseragam khas Ksatria pribadi itu hanya berdiri di dekat pintu.“Biarkan dia masuk.”Serio masuk ke dalam ruangan Ayesha, pria berkaca mata itu menundukkan kepalanya dengan sopan,  “Hari ini Anda harus hadir dalam Tea Party yang di buat oleh Permaisuri, ini untuk membung

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 104. Berjumpa kembali

     “Cepat panggilkan dokter!” teriak Serio. Raut wajahnya sangat gelisah dan khawatir.Secepat kilat, ia berlari ke arah meja kerjanya. Ia akan mengirimkan surat kepada Derick, karena pria itu sudah mewanti-wanti Serio untuk selalu mengabari keadaan genting yang menimpa istrinya.“Cepat kirimkan surat ini ke Yang Mulia Grand Duke!” ujarnya seraya memberikan sepucuk surat kepada petugas pengantar pesan. Ia menoleh ke arah salah satu Ksatria Elang Emas, “Antarkan dia, pastikan surat itu harus sampai ke tangan Yang Mulia Grand Duke langsung. Jangan sampai kabar ini bocor di luar sana, sangat berbahaya.”“Baik!” jawab mereka dengan kompak. ***  “Ini dimana?” ia melihat ke sekeliling, hanya ada ruangan tanpa batas. Ia juga merasa Familiar dengan situasi saat ini.[Kita bertemu kembali, Anakku.]Ayesha menatap sesosok entitas yang pernah ia temui sebelumnya. “Kenapa Anda menemui saya? Ap

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status