Home / Rumah Tangga / Bertahan Hidup di Dunia Komik / Bab 6 Memanfaatkannya dengan baik pula.

Share

Bab 6 Memanfaatkannya dengan baik pula.

Author: Little Rubah
last update Last Updated: 2023-09-08 13:00:15

“Nyonya muda, salam kenal sebelumnya, saya adalah Roselia. Kepala Dayang di sini sejak setahun lalu, saya menggantikan ibu saya. Saya sudah di persiapkan untuk meneruskan jabatan ibu saya sejak masih kecil, jadi jika Nyonya muda memiliki keluhan dan keperluan, silahkan Nyonya panggil saya, maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani Nyonya muda.”

Ah, jadi dia ini adalah perempuan yang tadi di katakan oleh Derick. Wajahnya kelihatan sangat manis dengan tahi lalat kecil di pipi kirinya, dia juga kelihatan muda, mungkin memang seumuran denganku.

Tapi, sepertinya Roselia tidak pernah ada di sebutkan di dalam komiknya, mungkin karena perannya yang tidak begitu mencolok, bahkan kisah Ayesha hanya di bahas dalam dua episode saja, itu pun saat pemeran utama pria yang sengaja menyinggung Derick dengan kalakuannya yang seperti iblis, yang dengan tega sampai membunuh istrinya. Tapi, sepertinya aku banyak melupakan kejadian yang akan terjadi ke depannya ya? Padahal aku yakin sudah membaca sampai tamat komik itu.

“Nyonya Muda? Apakah anda mendengar yang saya jelaskan barusan?” tanya Roselia.

‘Duh, kebiasaan ku suka hilang fokus saat berbicara dengan orang lain gak bisa hilang apa ya?’

“Maaf, kamu tadi berbicara apa?”

“Tidak apa, Nyonya Muda. Jangan berbicara dengan formal begitu pada saya yang hanya seorang kepala dayang ini,” jawabnya dengan menunduk sopan.

“Ya baiklah, kau tadi sedang bicara apa? Sepertinya aku sedikit lelah, jadi gak bisa fokus mendengar ucapanmu.”

“Baik, saya akan menjelaskan dengan cepat agar anda bisa istirahat siang. Sore nanti saya akan memberikan daftar kandidat untuk menjadi dayang pribadi anda, anda harus memilih setidaknya tiga orang untuk pelayanan dalam beraktifitas. Saya sudah menyeleksi beberapa orang selama sebulan terakhir melalui beberapa pertimbangan Yang Mulia Grand Duke dan Tuan Muda. Mungkin besok saya sudah bisa membantu anda berkeliling untuk lebih mengenal tempat-tempat di kediaman ini yang sangat luas, saya khawatir anda akan tersesat apabila berjalan-jalan di tempat yang asing. Untuk sekarang mungkin hanya itu saja, anda bisa mulai beristirahat, saya akan memanggil ksatria untuk berjaga di depan pintu kamar untuk menjaga keselamatan anda.”

“Baiklah, mohon bantuannya Roselia untuk ke depannya ya.”

Roselia menganggukkan kepalanya, setelahnya dia membantuku melepas perhiasan dan mengganti pakaian karena belum adanya dayang yang membantuku. Tadi pagi saja, yang membantuku bersiap hanya pelayan biasa yang memang kebetulan pernah bekerja sebagai dayang seorang Visscountes di perbatasan wilayah.

Saat Roselia sudah keluar, aku sedikit mendengar suaranya di luar kamar yang sepertinya sedang berbicara dengan ksatria yang tengah berjaga di depan kamar, agak sedikit risih sebenarnya karena tiba-tiba kehidupan yang berubah hanya dalam waktu singkat, seperti semudah membalik telapak tangan. Padahal beberapa hari yang lalu aku masih bekerja di balik kubikel sebagai budak korporat, tapi siapa yang menyangka kini aku malah menjadi tokoh sampingan dalam sebuah komik yang akan bernasib sial karena akan mati di tangan sang suaminya sendiri.

Seolah hidupku menjadi candaan takdir, bahkan di dunia yang sangat asing ini, aku hanya bisa berpegangan dengan alur komik yang ku baca. Namun, kenapa sikap Derick sangat berbeda dengan alur yang seharusnya?

Apakah ini ada hubungannya dengan jiwaku yang merasuk ke dalam tubuh Ayesha? Tapi itu kan bukan keinginanku berada di dunia yang tidak ada internet dan gadget ini, dunia yang teramat sangat tidak aku sukai ini karena kebersihan yang sangat buruk dan kehidupan yang sangat tidak nyaman ini. Yang jelas aku harus bisa menjauhi kematian yang sudah di takdirkan untuk Ayesha, jika bercerai dengan Derick adalah caranya, maka akan ku lakukan.

Tapi untuk sekarang aku harus fokus terlebih dahulu untuk mencegah peperangan yang akan terjadi, sebab perang itulah yang merubah sikap Derick pada Ayesha, dan entah apa yang membuat pria itu berubah jadi begitu dingin pada Ayesha.

Karena sekarang Derick masih bisa di bilang bersikap baik padaku, maka aku akan memanfaatkannya dengan baik pula, kalau bisa aku harus membuat Derick berada di pihakku agar semua rencanaku bercerai dengannya bisa terealisasikan dengan sempurna.

***

Di saat yang bersamaan di Ruang Rapat Istana Pytolarin

“Baginda, keputusan anda itu terlalu beresiko untuk wilayah tengah yang memiliki keterbatasan dalam militer, dan untuk segera mengirimkan pasukan ke wilayah tengah dalam kurun waktu satu bulan juga sepertinya bukanlah keputusan yang bijak, karena kami juga harus mengatur koordinasi pasukan, hal itu dapat...”

“Duke Muda Clark, apakah saat ini kau sedang berusaha membantah perintahku?”

“Tidak, bukan begitu maksud saya, Baginda. Hanya saja...”

“Aku akan menganggap kau tidak pernah mengatakan hal tersebut. Jadi nanti begitu kalian sampai di wilayah kalian, segera atur pasukan untuk di kirim ke Duchy Bren, sekertarisku juga akan mengirimkan pesan ke beberapa pemimpin wilayah yang tidak dapat hadir di rapat kali ini karena lokasinya yang sangat jauh. Jadi begitu pasukan kalian tiba di Duchy Bren, segera untuk membangun beberapa pos darurat di jalan-jalan yang sekiranya akan di lalui oleh pasukan Kekaisaran Dombraun.”

‘Sialan, kalau tau lokasinya jauh, kenapa tetap menyuruh kami mengirim pasukan dalam waktu sesingkat itu?’ batin Yustas yang merasa sangat jengkel dengan sikap semena-mena Kaisar.

“Baginda, mohon maaf karena saya menginterupsi, tapi saya selaku pemimpin Duchy Bren merasa kalau keputusan itu sangat gegabah, saya juga harus mengungsikan penduduk yang tidak bisa ikut berperang ke daerah yang aman, sementara saat ini saya belum menemukan daerah yang sekiranya cukup untuk menampung penduduk saya. Dan juga, untuk menampung sekian banyak pasukan, wilayah saya adalah wilayah yang memiliki banyak tambang, tidak mungkin untuk mendirikan barak di dekat tambang karena hal itu akan sangat berbahaya untuk pasukan kita.”

Tak! Tak! Tak!

Suara ketukan Dean Roxycin Pytolarin di atas meja seolah menjadi Sound yang cukup mencekam di dalam ruang rapat yang memiliki suhu rendah.

“Kirimkan pendudukmu ke ibukota kekaisaran, biar ksatria istana menebang hutan di bagian barat daya Istana, gunakan lahan itu untuk mendirikan pemukiman sementara untuk mereka. Jadi begitu penduduk tiba di ibukota, pasukan kiriman juga akan tiba di wilayah Duchy Bren. Untuk masalah barak, mungkin bisa menggunakan rumah penduduk sana yang sedang kosong.” ucapnya tanpa beban.

‘Apa kata pak tua sialan ini?!’ batin Yustas, kalau tidak ingat yang barusan berbicara adalah seorang kaisar, mungkin Yustas sudah melemparkan dokumen yang sedang ada di hadapannya ke wajah sang kaisar yang terlihat sangat menyebalkan baginya.

“Tidak bisa Baginda! Jika menggunakan rumah penduduk sebagai barak, itu akan menyebabkan kerugian yang sangat besar, mengingat lokasi barak yang harus berdekatan dengan lokasi berperang, sudah pasti kerusakannya akan sangat merugikan pihak kita, kasihan juga para penduduk yang hanya memiliki aset rumah sebagai harta mereka.”

***

Duchy : adalah wilayah kekuasaan yang di pegang oleh seorang bangsawan dengan gelar Duke.

Begitu juga dengan Grand Duchy yang di pegang oleh penguasa wilayah dengan gelar bangsawan Grand Duke.

Gelar Grand Duke berada satu tingkat di atas gelar Duke, dan berada satu tingkat di bawah gelar Kaisar.

Kira-kira seperti ini susunannya :

Kaisar – Grand Duke – Duke – Marquess – Count/Earl – Visscount – Baron

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 109. Delisha Roxycin Pytolarin [END]

    Sudah beberapa minggu berlalu, malam berdarah sudah berlalu. Namun beritanya masih hangat hingga saat ini. Terutama dengan kabar terbaru yang membuat para Rakyat dan Bangsawan bertanya-tanya perihal keputusan yang di ambil oleh Kaisar baru mereka. [Aku akan menunjuk Pewaris dari Grand Duke dan Grand Duchess Swiss sebagai ahli warisku. Aku harap, setelah membaca ini kalian berhenti mengirimkan surat lamaran ke Istana.] Selama masa kepemimpinan Zigea sebagai Kaisar beberapa minggu ini, masih belum terlihat adanya kemajuan. Karena sistem pemerintahan akan benar-benar di ubah sesuai dengan apa yang Zigea inginkan selama ini. Yang menjadi perdebatan adalah sistem kasta yang di hapus mulai dari Marquess ke bawah. Hanya menyisahkan dari gelar bangsawan Duke sampai ke Kaisar. Para Rakyat mendukung adanya perubahan tersebut, berbeda dengan para Bangsawan yang tidak terima. Hak mereka sebagai pemimpin wilayah bisa terancam jika mereka memiliki drajat yang sama dengan para rakyat yang mereka

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 108. Di dalam Goa buatan

    BAB 108.Semakin larut malam, seruan dari peperangan semakin mencekam. Di halaman Istana sudah banyak bergelimpangan jasad-jasad manusia. Begitu juga di dalam Istana, terutama di sekitar lorong menuju ke kamar Kaisar.Sementara di delam kamar Kaisar, Dean sudah tidak bernyawa. Mati di tangan anaknya sendiri, bahkan Lynea sama sekali tidak menyangka kalau putra yang amat mereka sayangi akan bertindak sejauh ini. “KENAPA?! ADA APA DENGAN MU ZIGEA?!” seruan untuk ke sekian kalinya Lynea jeritkan. Perempuan paruh baya itu sama sekali tidak berani menoleh ke arah dimana suaminya tadi duduk. Zigea masih menatap kosong ke arah jasad sang Ayah. Tangannya memang bergetar, namun itu bukan perasaan sedih melainkan amarah yang membuncah.Kejadian ini baru pertama kali terjadi. Berada di luar prediksi Zigea, banyak variabel yang berbeda dari kehidupan-kehidupan yang sudah ia lewati sebelumnya. ‘Mungkin banyaknya variabel yang terjadi karena adanya jiwa yang merasuk ke dalam tubuh Ayesha,’ batin

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 107. Malam Berdarah

    BAB 107 Seorang pelayan pria mengetuk pintu sebuah ruangan berpintu besar. Ketika terdengar seruan dari dalam yang mengizinkan pelayan tersebut masuk, barulah ia berani masuk ke dalam ruangan itu. Troli berisi makanan di dorong masuk, membuat lantai dan roda yang bergesakan menyebabkan bunyi decitan.Jibdrui membalikkan tubuhnya, menatap pelayan pria yang baru saja masuk. Mata abu-abu itu beralih ke sebuah gulungan kertas yang berada dekat dengan piring berisi makanan. Langkah kakinya berjalan mendekati ke arah pelayan tersebut.“Dari siapa?” tanyanya datar.Pelayan menundukkan kepalanya, “Dari Baginda Kaisar.”Kedua alis Jibdrui di tertaut, karena tidak biasanya Dean mengirimkan pesan dengan cara seperti itu. Ia perhatikan pelayan tadi, tapi tidak ada yang aneh.“Pergilah,” usirnya.Setelah pintu kembali di tutup, dan hanya tinggal dirinya sendiri di ruangan itu, Jibdrui lekas membuka gulungan sura

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 106. Paviliun Selatan

    BAB 106. Leonita dan Larry yang berdiri di pinggir bersama beberapa dayang lainnya merasa bangga dengan pembalasan yang di lakukan oleh majikan mereka. Diam-diam dua gadis itu melakukan tos, kalau saja sedang di rumah pasti mereka sudah berjingkrak-jingkrak.Karena sudah kenyang, Ayesha dan Daisy berniat untuk pulang. Ia sama sekali tidak memperdulikan Lyssa yang tengah gondok sambil berdiri di dekatnya.“Yang Mulia Permaisuri, maafkan atas sikap tidak sopan Saya. Sudah sewajarnya Saya membela diri karena Saya punya mulut. Saya bukan berniat menghina keluarga Kaisar, karena Saya tidak pernah menghina Permaisuri maupun Baginda Kaisar apalagi Yang Mulia Putra Mahkota. Meskipun Lyssa adalah adik perempuan Anda, tapi Anda tidak bisa menjadikannya keluarga Kaisar.”Kasak-kusuk terdengar, Ayesha menghela nafas lelah. Ia menoleh ke arah Larry yang sedang memegang sebuah kotak kayu mewah berwarna biru tua.“Yang Mulia, Saya membawakan

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 105. Ayesha kena mental?

     Ayesha merentangkan kedua tangannya, saat ini Larry dan Leonita tengah membantu sang nyonya berpakaian. Gaun dengan dominan Biru dan emas, cocok dengan warna mata dan rambutnya yang pirang pucat. Rambutnya juga di tata dengan elegan namun tidak membuatnya terlihat dewasa, justru ia terlihat seperti seorang Lady.“Leonita, tolong jangan terlalu ketat saat memasang korsetnya. Aku tidak bisa bernafas, bisa-bisa tulang rusukku patah,” keluhnya dengan nafas ngos-ngosan.“Baik Nyonya,” balas gadis itu.Setelah selesai, ia duduk sebentar untuk menunggu suaminya. “Nyonya, ada Serio yang ingin bertemu dengan Anda,” ucap Atren dengan menunduk sopan. Pria berseragam khas Ksatria pribadi itu hanya berdiri di dekat pintu.“Biarkan dia masuk.”Serio masuk ke dalam ruangan Ayesha, pria berkaca mata itu menundukkan kepalanya dengan sopan,  “Hari ini Anda harus hadir dalam Tea Party yang di buat oleh Permaisuri, ini untuk membung

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   BAB 104. Berjumpa kembali

     “Cepat panggilkan dokter!” teriak Serio. Raut wajahnya sangat gelisah dan khawatir.Secepat kilat, ia berlari ke arah meja kerjanya. Ia akan mengirimkan surat kepada Derick, karena pria itu sudah mewanti-wanti Serio untuk selalu mengabari keadaan genting yang menimpa istrinya.“Cepat kirimkan surat ini ke Yang Mulia Grand Duke!” ujarnya seraya memberikan sepucuk surat kepada petugas pengantar pesan. Ia menoleh ke arah salah satu Ksatria Elang Emas, “Antarkan dia, pastikan surat itu harus sampai ke tangan Yang Mulia Grand Duke langsung. Jangan sampai kabar ini bocor di luar sana, sangat berbahaya.”“Baik!” jawab mereka dengan kompak. ***  “Ini dimana?” ia melihat ke sekeliling, hanya ada ruangan tanpa batas. Ia juga merasa Familiar dengan situasi saat ini.[Kita bertemu kembali, Anakku.]Ayesha menatap sesosok entitas yang pernah ia temui sebelumnya. “Kenapa Anda menemui saya? Ap

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 103. Kematian Griard

      Pagi harinya, Ayesha menatap Leonita dan Larry yang berdiri di hadapannya. Kedua dayangnya itu menundukkan kepala, wajah mereka sudah seperti kepiting rebus.Apalagi wajah Ayesha, ia sangat malu saat ini. Ketika ia bangun, Derick masih terlelap di sisinya. Bahkan sampai sekarang, pria itu masih tidur, mereka bekerja terlalu keras tadi malam. Seluruh tubuh Ayesha sudah seperti tokek, banyak bintik-bintik merah di sekujur tubuh.“Nyonya, air mandi Anda sudah di siapkan,” setelah lama terdiam, akhirnya kata itu yang pertama kali keluar dari mulut Larry.“S-saya juga sudah menyiapkan wewangian yang Anda sukai, Nyonya,” tak mau kalah, Leonita juga berujar meskipun dengan suara gugup.“Kalian pergilah. Biar aku yang memandikan Istriku.”Dua kalimat tersebut membuat ketiga perempuan itu mengalihkan tatapan ke arah Derick yang sudah bangun dan terduduk. Seketika tiga pasang mata perempuan itu melotot kala melihat keadaa

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 102. Belah Duren (21+)

      Malam kian larut, namun mata belum juga mau terpejam meski mata sudah bergayut. Ayesha berdiri di balkon kamarnya. Mereka sudah kembali ke kastil keluarga Swiss.Mengenai orang-orang yang di tangkap oleh Ksatria Elang Emas di hutan dekat kastil Baron Serval, sehari setelah di tangkap mereka di temukan tewas. Di makan oleh binatang buas, salah satu pengawal lupa menutup pintu gubuk dadakan tersebut. Paginya mereka semua di temukan sudah tercerai berai.Ayesha langsung bergidik ngeri, ketika membayangkan potongan tubuh yang berserak ketika ia hendak interogasi orang-orang itu. Ia julurkan tangannya, menatap ke arah telapak tangan pucatnya, sedikit bergetar di sana.“Janc*k! Ngeri banget,” gidiknya lagi.Kedua tangannya memeluk tubuhnya, udara kian dingin namun ia sama sekali belum berniat beranjak dari sana. Matanya menatap gerbang kastil di kejauhan sana. Berharap pintu itu terbuka, dan suaminya muncul.“Kangen,” bisi

  • Bertahan Hidup di Dunia Komik   Bab 101. Dimana?

    Suara langkah kaki di barengin dengan suara barang di seret terdengar di sepanjang lorong tersebut. Jejak darah terlihat membasahi lantai, membentuk gurat-gurat memanjang. Mengikuti jejak barang yang tadi di seret.“Pindahkan jasad-jasad itu ke dalam peti. Kita akan membakarnya di alun-alun Ibukota. Agar ini bisa menjadi contoh untuk banyak orang. Gantung jasad-jasad itu nanti ke tiang eksekusi.”“Baik, Tuan Duke!” seru beberapa Ksatria yang bertugas di bagian penjara Kekaisaran.Jasad yang mereka bawa, adalah buntut-buntut dari Organisasi tersebut. Mereka sama sekali tidak bisa di harapkan, karena yang selama ini bertemu dengan mereka adalah Butler Gof dan Madame Cruish.Dua orang itu juga sudah di tangkap, bersama dengan sang penyihir hitam. Mereka di kurung di dalam penjara dengan penjagaan berlapis-lapis. Terkhusus si penyihir hitam, tubuhnya sudah nyaris hancur karena di siksa, terutama lidahnya yang di potong agar tidak bisa lagi mengucapkan mantra-mantra sihir hitamnya.Setelah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status