Share

Debat

Langit tampak gelap sore itu. Angin berembus kencang diiringi dengan kilatan petir. Shreya yang sedang menyusui Nathan segera menutup gorden. Tidak berselang lama, bayi itu pun tertidur.

Ponsel Shreya berdering pertanda satu panggilan masuk.

"Halo, Dek," sapa Shreya saat tahu Jody yang menelepon. "Apa kabar?"

"Baik. Tapi, ada kabar buruk untuk Kakak."

"Apa? Ibu dah Ayah sakit? Atau apa?!" Shreya mendengar Jody tertawa. "Apanya yang lucu?! Cepat katakan!"

"Kakak tenang dulu. Ini perkara putri tiri Kakak."

Semula Shreya yang berdiri dekat box bayi, kini beralih duduk di tepi ranjang. Jody mengatakan jika Pricilla dekat dengan Cindy. Cindy, qadik dari Alexander.

"Apa?!" Shreya benar-benar terkejut.

"Maaf, aku baru ngabarin ini." Jody mengatakan jika dirinya tahu karena mengikuti Pricilla sampai ke bandara kemarin. Pun mencari tahu sejak kapan dan sedekat apa Pricilla dengan Cindy dari Dio.

"Dio adik angkatnya Mbak Cindy, Kak. Jadi, auto mereka dekat."

Shreya memijat keningnya. Embus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status