Share

Bab 2

"Cepat bawa wanita gak tau diri ini, ikat tangannya dan bawa ke ruangan bawah tanah, jangan kasih makan ataupun minum" Amarah Steven sudah tidak terkendali. David hanya bisa melaksanakan perintah Steven.

Aileen sudah berada di ruang bawah tanah, sebuah ruangan yang kotor, lembab dan banyak tikus. Ia hanya bisa merenungi nasib sambil menangis. Tetapi hati Aileen selalu berkata semangat. Ia menghapus air matanya, Aileen berputar putar mencari alas untuk tidur. 

"Untung lantainya sudah dikeramik" gumam Aileen. Lalu Aileen duduk di pojok dekat lemari. "Dasar lelaki gak tau diri!!" Bentak Aileen.

Tiba tiba pandangannya tertuju pada gelang pemberian sang kakak. Mungkin kalo Aileen melepas gelangnya, dia akan kembali ke zamannya. Aileen terus mencoba melepaskan gelang tersebut, tapi bukannya lepas malah terikat lebih kencang.

"Huh, gelang apaan sih ini!!" Gerutu Aileen.

Lalu Aileen mencoba mengingat kejadian saat berada di rumah aslinya,tetapi Aileen hanya mengingat setengahnya, ia ingat kalau dia sedang bertengkar dengan Maya.

"Aagh, aku masih muda kenapa ingatanku sangat lemah" 

Ternyata di ruang di ruang bawah tanah ada sekitar 4 CCTV yang terus memantau Aileen.

Ya Steven memantau gerak-gerik Aileen di dalam kamar bersama dengan beberapa wanita. Memang benar Steven adalah seorang lelaki yang gila akan perempuan. Bahkan kalau dikumpulkan, Steven sudah mempunyai kurang lebih 100 wanita dari yang muda sampai seorang janda. Kalau ada wanita cantik, berarti dia harus memilikinya dan bagi Steven wanita bagaikan baju yang bisa dibeli ataupun dibuang.

Satu hari telah terlewati, Aileen mulai merasakan lapar dan juga dahaga. Walaupun Aileen tidak minum ataupun makan tapi tiba tiba Aileen kepingin buang air kecil.

Beberapa jam kemudian, Aileen sudah tak kuat menahan. Ia menenangkan pikiran, akhirnya karena sudah tak tertahankan pikiran Aileen menjadi kacau. Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah mati, satu kata itu yang terus berkeliling di pikiran Aileen.

Aileen sempat ingat kalo di bawah lemari ada sebuah cutter berkarat. Ia mengambilnya dan bersiap untuk memotong aliran darah di tangannya. 

Aileen menutup matanya dan tiba tiba Steven masuk. Dja langsung mencengkram kedua pipi Aileen. 

"Bukannya memohon malah kepingin mati? Apakah otakmu sudah rusak!!" Sentak Steven dengan tatapan . Alhasil Aileen malah buang air kecil di celana karena ketakutan. Aileen menunjukkan wajah ingin menangis. Lalu Steven menyadarinya. 

Tak kuasa menahan tawa, Steven membebaskan Aileen dan mengantarnya ke kamar mandi. Sebenarnya dalam hati Steven, ia tertawa. 

"Sial, baru kali ini aku mempermalukan diri sendiri, tapi…" Aileen menghentikan ucapannya. Ia mengingat sesuatu yang lebih penting. 

"Aiyaa, aku lupa kalo disini gak ada baju ganti untukku." Gerutu Aileen. Ia ingin sekali memanggil Steven untuk meminta tolong. 

"Stev, Steven!!!" Teriak Aileen yang ragu. Tapi tidak ada seseorang yang merespon. Aileen mencoba memanggil Steven dengan nada yang lebih tinggi. Tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar mandi dengan keras. 

"Eh wanita, kalo manggil nama seseorang lihat pangkatnya dulu, jangan asal panggil, kenapa kamu memanggilku?" Tanya Steven yang agak kesal.

"Anu, aku mau minta baju boleh gak?" Ucap Aileen. Steven memanggil David untuk memberinya satu set baju lengkap.

Selang beberapa menit, David membawa sebuah kotak dan memberikannya pada Aileen. Aileen hanya membuka pintu kamar mandi sedikit untuk mengambil bajunya. 

"Steven, ini bukan baju milik para wanitamu kan?" Dari dulu Aileen tidak suka menggunakan barang bekas dari orang lain. 

"Masih mending dikasih baju, wanita gak tau terimakasih!!" Jawab Steven.

"Tapi aku gak bisa pake baju bekas orang lain" gerutu Aileen. 

"David, baju itu kamu dapat dari mana?" Tanya Steven.

"Tuan muda, baju ini baru saja dibeli dari toko pakaian papan atas" 

"Noh dengar gak?!!" Sentak Steven. Mendengar jawaban dari David, akhirnya Aileen berani mengenakan pakaian itu. 

Ternyata pakaian yang dipilih oleh David sangat cocok dengan Aileen. Aileen tambah cantik dengan hiasan jepit bunga di kepalanya. Saat Aileen keluar dari kamar mandi, Steven terpesona dengan kecantikan Aileen. Ketertarikannya terhadap wanita muncul kembali. 

"Wanita ini harus kudapatkan" batin Steven. Untuk menarik perhatian Aileen, Steven mengajaknya untuk pergi makan. Sebelum itu Steven membisik ke telinga David untuk membuat surat kontrak.

David segera melaksanakan perintah majikannya. Di meja makan sudah banyak makanan yang disediakan oleh para pelayan. Tetapi sayangnya, pemandangan di mata Aileen hanya ada banyak wanita.

Ya, para wanita yang dipelihara oleh Steven keluar untuk makan bersama. Ada 19 kursi di meja makan, satu kursi untuk Steven dan yang lainnya untuk para wanita. 

"Huek, lihatlah kenapa ada model wanita seperti mereka, rasanya menjijikan" Batin Aileen.

Dia hampir muntah, karena semua wanita mengenakan make up yang terlalu tebal. Rasa nafsu semakin memudar. Lalu ada seorang wanita mendekati Steven dan menyuapi Steven dengan genit.

Wanita tersebut berjalan kembali sambil meliuk liukkan bentuk tubuh nya. Tiba tiba David membawa sebuah kertas. 

"Namamu siapa?" Tanya David.

"Aileen"

"Nona Aileen, tuan muda kami ingin mengangkatmu sebagai W3" ucap David. Di pikiran Aileen langsung bertanya tanya tentang arti dari kata W3. Lalu David menjelaskannya secara terperinci.

"Jadi W3 adalah sebuah tingkatan dalam pengambilan posisi di rumah ini, disini ada 17 wanita dengan tingkatan yang berbeda,  W3 juga merupakan posisi yang lumayan tinggi disini, semakin kecil angkanya semakin besar kedudukannya."

Mendengar penjelasan itu, banyak wanita yang menggosipi Aileen. Lalu Aileen mengambil keputusan bahwa ia menolak. Steven langsung memukul meja makannya dan pergi ke hadapan Aileen serta memukulnya dengan keras. Semua wanita disana sangat kaget.

"Baru kali ini aku di tolak oleh seorang wanita sepertimu, apa kamu kurang dengan tingkatan yang kuberikan, oke, akan aku perintahkan David untuk menaikan posisimu menjadi yang nomor satu. Bukankah wanita itu gila akan harta dan tahta, aku punya itu semua?!!!" Sentak Steven yang kemarahannya mulai membara.

Aileen yang masih tertunduk juga langsung mengambil tindakan. Ia menatap Steven dengan tatapan mematikan. Lalu Aileen memarahi Steven sambil menunjuk nunjuk wajah Steven.

“Aku bukan wanita murahan seperti para wanitamu itu, aku ada seorang wanita yang punya harga diri, bukan seperti mereka yang hanya sebuah sampah bagi dunia!!! Ku ingatkan sekali lagi, aku Aileen Ashanty tidak akan mau melayanimu ataupun melaksanakan perintahmu!!!" Api bertemu dengan Api, kastil tersebut tampak seperti rumah yang sedang terbakar.

"David, cepat buang wanita ini dari hadapanku, buat hidupnya menjadi sangat sengsara, sampai dia mau menerimaku!!" Beberapa pelayan membawa keluar Aileen dan dilemparkannya keluar gerbang. Aileen langsung pergi dengan sombongnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status