Share

Bab 3

Di tengah jalan, Aileen bingung. Ia tidak membawa uang sepeser pun, tiba tiba pandangan Aileen tertuju pada poster yang terbang ke arahnya. Tak disangka itu adalah lowongan pekerjaan menjadi seorang pelayan di sebuah cafe.

Aileen mencari cafe yang membuka lowongan pekerjaan itu. Sampailah Aileen di depan cafe yang di cari. Karena sang pemilik cafe butuh satu orang pekerja lagi, Aileen langsung di terima. Aileen melayani pembeli dengan sangat baik.

Aileen sudah bisa bersikap ramah kepada semua orang, bagaimanapun Aileen adalah seorang adik dari pengusaha terkenal.

Setiap kali ada perjamuan atau pesta antar pebisnis, Aileen selalu diajak oleh kakaknya. Aileen diajarkan untuk tersenyum dan menyapa orang dengan benar.

Hari pertama bekerja memang lumayan melelahkan bagi Aileen tapi dia tetap semangat. 

“Kalian bekerja disini akan kami bayar dua puluh ribu untuk uang makan setiap harinya dan lima puluh ribu untuk upah kalian bekerja.” Ucap pemilik cafe.

“baik” jawab seluruh pelayan.

“dua puluh lima ribu untuk makan, nanti aku mau tidur dimana?” batin Aileen yang bingung.

Sepulang dari bekerja, Aileen mencari kontrakan yang murah, namun semua pemilik kontrakan ataupun kost kost an harus membayar uang sewa dulu yang minimal sebesar lima ratus ribu.

Saat Aileen berjalan untuk mencari kontrakan yang lain, sebuah vas jauh dan hampir mengenai kepala Aileen.

Aileen menghela nafasnya. Bertemulah dia dengan seorang nenek tua. Nenek tua itu melihat Aileen yang sedang duduk di kursi taman sambil memegangi kepalanya.

 

“nak, kenapa kamu duduk disini?” tanya nenek tua itu.

“saya sedang mencari tempat tinggal, tapi uangnya tidak cukup.”

“kamu ini masih muda kalo misal ada yang mencelakainkamu gimana? Ayo ikut nenek, di rumah ada satu kamar kosong, bisa buat menginap selama beberapa malam.” Ajak nenek itu.

Lalu Aileen tanpa ragu mengikuti nenek nenek tersebut. Memang benar di dalam rjamahnya ada satu kamar kosong. Walaupun rumah nenek itu sangat sederhana, tapi lumayan untuk menginap.

Pertama tama Aileen memhersihkan tempat tidurnya. Lalu ia membuatkan makanan untuknya dan juga nenek Rima.

Sebelumnya Aileen sudah menanyakan nama dari nenek tua itu dan jawabannya adalah “Rima”.

Keesokan harinya saat Aileen ingin berangkat bekerja, ia mendapatkan hal buruk lagi. Aileen bertemu dengan sekelompok penjahat. Mereka mengancam akan membujuh Aileen kalo tidak memberikan sejumlah uang.

Aileen hanya tersenyum.

“teman teman ayo tangkap dia” teriak salah seorang lelaki.

“huh, gak mungkin ya, anak sebandel kaya aku gak bisa berantem” ucap Aileen.

Lalu ia menaikan lengan bajunya dan bersiap untuk bertarung. Dalam sekejap semua penjahat ia bereskan. Lalu Aileen menelpon polisi. Tapi dua orang berhasil lolos.

“Aku Aileen Ashanty, tak akan pernah takut dengan apapun” Aileen langsung berlari ke arah cafe.

“fiuhh, untung gak telat” ucap Aileen dengan nafas terengah engah.

“Aileen, kamu kenapa? Asmanya kambuh?” Tanya Delly(teman baru Aileen) dengan nada meledek.

“aku gak punya asma” jawab Aileen. Seorang pengunjung datang, Delly mendorong Aileen untuk melayaninya terlebih dahulu.

Dengan ramah Aileen menanyakan ingin pesan apa kepada pembeli itu. Setelah Aileen melihat wajahnya ternyata itu adalah Steven. 

“oh jadi disini tempat cari uang bagimu, pasti capek ya, kalo kamu memohon padaku akan ku pertimbangkan kamu untuk menjadi kekasihku” Ucap Steven yang meremehkan Aileen. 

“maaf tuan, anda mau memesan apa?” Aileen tidak menghiraukan ajakan dari Steven dan membuat Steven menjadi marah. Lalu dia mencengkram pipi Aileen dengan kencang.

Karena kesakitan, Aileen berinisiatif mencakar tangan Steven. 

“dasar wanita murahan, awas aja ya, david aku ingin menemui manager di cafe ini” teriak Steven, lalu dia keluar dari cafe tersebut.

Semua orang memandangi pipi Aileen yang merah. Dengan cepat Delly menghampiri Aileen dan membawanya  ke kamar mandi.

“Aileen, tadi itu Steven kan, kok kamu bisa kenal sama orang kaya dia?” tanya Delly.

“ceritanya panjang, sekarang yang kutakutkan hanya tentang pekerjaan” jawab Aileen. Dia membasuh mukanya dan pergi melayani pembeli lagi.

Sorenya, Aileen di panggil oleh manager cafe tersebut. Sesuai dugaan, Aileen di pecat dan.di keluarkan dari cafe. Walaupun pekerjaan nya bagus, tapi pemecatan itu diperintahkan oleh Steven jadi mau, gak mau , pemilik cafe memecat Aileen.

Dengan berat hati Aileen menyetujuinya. Tapi sang pemilik cafe memberi sejumlah uang untuk Aileen. Ia mendapat uang 300 ribu.

Aileen kembali ke rumah nenek Rima sambil membawakan sebuah makanan untuknya. Nenek Rima melihat tingkah laku Aileen yang aneh.

Aileen memberikan makanan itu dan pergi ke kamar. Didalam kamar Aileen menangis sejadi jadinya. 

“kakak, ayah, ibu, aku kangen, aku gak mau tinggal disini, tolonglah aku” rintih Aileen. Ia memojokkan diri sendiri di sudut kamar. Badannya terasa capek dan pegal pegal. Lalu Aileen memandangi gelang yang masih terus di pandanginya. 

“kumohon lepaskan aku” gumam Aileen sambil memukul gelangnya. Akhirnya selama satu malam Aileen menangil tanpa ada suara dan itu menyakitkan baginya.

Keesokan harinya Aileen keluar kamar dsngan mata bengkak dan tubuh demam. Ia berniat untuk membeli obat tapi setelah berada di depan pintu, ia malah pingsan.

Nenek Rima yang melihatnya merasa panik. Nenek Rima langsung menelpon Steven. Ternyata nenek Rima adalah neneknya Steven yang diperintahkan untuk menguji seberapa baik wanita yang di pilih oleh Steven. 

Sejauh ini sudah banyak wanita yang di uji tapi tidak ada yang bersikap baik padanya. Kali ini dia sangat takjub dengan keramahan Aileen.

Steven yang katanya membenci Aileen malah langsung menunggangi mobil nya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Sampailah Steven di rumah sewaannya. Ia melihat Aileen yang berbaring lemah tersungkur di lantai. Dengan cepat Steven menggendong Aileen dan membawanya ke rumah sakit. 

Aileen dirawat di rumah sakit sampai beberapa hari. Setelah sekian lama dirawat akhirnya Aileen keluar dari belenggu penjara baginya. Setelah Aileen keluar, ia langsung menemui nenek Rima.

Ya bagi Aileen nenek Rima adalah orang tuanya. 

“nenek” panggil Aileen sambil berlari dan memeluk nenek Rima. 

“ayo pulang, nenek sudah buatkan makanan untukmu” ajak nenek Rima. 

Mereka berdua berjalan berdampingan menyusuri jalanan untuk kembali ke rumah. Steven memantau mereka berdua dari belakang menggunakan mobil.

“Wanita ini terlihat menarik, aku harus mendapatkannya” gumam Steven. Sesampainya di rumah, benar dong nenek Rima telah memasak beberapa makanan yang lezat.

Aileen sangat berterimakasih kepada nenek Rima. Dialah pendukung di zaman saat ini. 

Keesokan harinya, Aileen mulai mencari pekerjaan lagi, tapi sialnya dia malah bertemu dengan Steven. Dengan penuh kharisma dan di temani beberapa bodyguardnya.

Aileen bermaksud untuk melewati Steven. Tapi 2 orang bodyguardnya menahan Aileen dan memasukkannya kedalam mobil. Aileen dibawa ke kastil lagi.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status