Share

Bab 5

“Rumah bagus begini kok gak ada bahan buat di masak?” gumam Aileen. Dia menghampiri Fredy dan mengajaknya ke supermarket, tentunya setelah dia selesai. 

“Waktu sudah habis, sini kertasnya” perintah Aileen. 

“Ayo sekarang kita pergi berbelanja”ajak Aileen.

“buat apa? Aku mau dirumah aja main game” jawab Fredy.

“hehehe, jangan harap kamu bisa main game. Udah ayo ikut aja, jangan diem dirumah terus, sesekali pergi keluar” Oceh Aileen.

Fredy menurutinya karna dia sudah muak dengan ocehan Aileen. 

“Ayo naik mobil, biar aku yang mengemudi” ucap Fredy. 

“eeeh, anak kecil belum boleh bawa mobil, mending kita pakai motor aja”

“lah panas, emang kamu bisa naik motor?” tanya Fredy.

“bisa, pakai aja helm, kamu gak akan kepanasan” jawab Aileen.

“lah tapi..” Aileen sudah mengeluarkan motor dari dalam garasi. Ia mengangkat Fredy dan menaruhnya di jok belakang.

 

“Oke,satu dua tiga, kita berangkat” Aileen pernah di ajarin untuk menunggang motor, tapi ia agak lupa memakainya. Nguuuuoonggg...

Diduga Aileen menarik gas dengan kencang, Fredy hampir terjungkal kebelakang. Dia memeluk Aileen dengan erat.

“Semoga kami selamat, semoga kami selamat” gumam Fredy berkali kali. Dia duduk diam di belakang. Tiba tiba, lampu yang tadinya hijau berubah menjadi merah.

Karna spontan, Aileen mengerem secara mendadak. Tadi Fredy hampir terjungkal kebelakang, kali ini dia hampir terjungkal ke depan. Dag dig dug derr... jantung Fredy hampir copot karena ulah Aileen. Sampailah mereka di supermarket. Semua tubuh Fredy mati rasa. Ia sudah berfikir yang enggak enggak.

“hahaha, tadi itu menyenangkan” Aileen malah tertawa senang.

“menyenangkan pala lu peang, kalo ingin mati jangan ngajak ngajak dong!!!” Sentak Fredy yang masih gemetaran.

Lalu Aileen menggandeng tangan Fredy dan mengajaknya masuk. Aileen tetap menggandeng tangan Fredy layaknya seorang ibu yang takut kehilangan anaknya sendiri.

Perasaan nyaman muncul dalam benak hari Fredy. Beberapa waktu kemudian. Mereka telah sampai di rumah. Untuk kali ini Aileen tidak mengendarai motor dengan menggila. 

Perut kedua tukang jahil itu sudah berbunyi. Untung saja Aileen memasak dengan cepat. Awalnya Fredy meremehkan masakan Aileen.

Tapi setelah dinikmati “woah, masakannya buguru lumayan juga.” Fredy sampai nambah beberapa kali. Akhirnya dia terlelap tidur karena kekenyangan.

Saat jam tengah malam, telpon rumah tiba tiba berdering. Aileen mengangkatnya dan ternyata itu adalah Danial. Suaranya tampak seperti orang yang sedang ketakutan.

“Aileen, Fredy punya riwayat kelainan yang aneh, dia akan kejang kejang dan panas dingin sepanjang malam, jadi tolong jaga dia baik baik ya” Aileen kaget. 

“apakah orang di zaman ini punya riwayat penyakit atau kelainan yang aneh aneh?” batin Aileen. Danial menutup telponnya. Dibukalah pintu kamar Fredy dan benar tubuhnya berkeringat, suhu menaik serta kejang kejang.

Fredy terus memanggil nama kakaknya. Mungkin di dunia ini yang paling peduli dengan Fredy hanyalah kakaknya seorang. 

Aileen mencoba menenangkan diri sendiri terlebih dahulu, lalu ia mengambil sebaskom air dan mengompres Fredy.

Aileen mengelus rambut Fredy dan bahkan memeluknya. Seketika tubuh Fredy membaik. Tapi suhu tubuhnya masih tinggi.

Semalaman Aileen.berusaha menurunkan demam Fredy. Aileen tertidur disamping Fredy. Baru tertidur satu jam, perasaan Aileen kayak sedang dibangunkan oleh seseorang. Di hadapan Aileen sudah ada Fredy yang sedang memerhatikannya. 

“apakah buguru yang sudah menjagaku semalaman?” tanya Fredy.

“iya, Memangnya kenapa?”

 

“wah, kayaknya buguru cocok jadi kakak iparku, buguru mau ya nikah sama kakak” jawab Fredy secara tiba tiba. 

“A-apah, mending pikirannya jangan aneh aneh deh” nasihat Aileen. 

“Bagaimana kalo kita berolahraga, mumpung masih jam 6 nih” ajak Aileen. Fredy menurutinya, dia lekas berganti pakaian.

Mereka berdua jogging memutar lingkungan sekitar. Tak disangka, saat sedang berlari Aileen menabrak seseorang. Itu adalah Steven, mata Aileen langsung terbelalak ketakutan.

Ia mundur dengan cepat. 

“bu guru tunggu aku” Fredy datang dan melihat semuanya. Ia berinisiatif melindungi Aileen.

“wow, siapa ini, kok manggilnya buguru, oh sudah jadi guru ya” ucap Steven dengan nada meremehkan.

Kemudian penjaga Steven menangkap tangan Aileen. Fredy mencoba membantu Aileen. 

“anak kecil, kamu tau dia siapa? Dia adalah pacarnya paman jadi paman akan mengambilnya kembali dan juga nama paman adalah Steven seseorang yang paling ditakuti di kota ini” Steven membungkukkan badannya.

“Bukan, dia adalah calon istri kakak!!” sentak Fredy. 

“Ternyata sudah menjadi calon istri, tapi dia tadinya milik paman, jadi tidak ada siapapun yang boleh merebutnya!!” 

“lepaskan aku!!” teriak Aileen. Tapi semua orang yang ada di sekitarnya tidak berani membela karena ada Steven disana. Akhirnya Aileen di bius oleh para penjaga Steven dan membawanya memasuki mobil.

“Buguru, buguru jangan tinggalin aku” Fredy mengambil handphone nya dan menelpon kakak Danial.

“halo kak, ibu guru di culik oleh seseorang bernama Steven” ucap Fredy.

“Steven?! Huh, tenang dek, kakak akan pulang hari ini” jawab Danial. Terpaksa Danial harus menunda beberapa pekerjaannya. 

Aileen terbangun, dia melihat sekeliling. Ini adalah kamar Steven. Terlihat Steven dan david berada di kursi depannya.

 

“Sudah kubilang, kemanapun kamu pergi aku akan tetap menangkapmu” ucap Steven. 

“Apa yang kau inginkan?” Aileen langsung bertanya tanpa basa basi.

“aku hanya ingin kau menjadi kekasihku”

“kalo aku gak mau terus kamu akan gimana?”

“owh, nenek Rima akan dalam bahaya dan satu lagi muridmu akan menderita” jawab Steven dengan tatapan tajam.

Ia menggunakan neneknya sendiri sebagai ancaman. Sudah tidak ada pilihan lainnya bagi Aileen.

Aileen sudah muak dikejar terus menerus oleh Steven. Ia menyetujui Steven. Lalu David membawakan surat kontrak yang tertulis bahwa “Dalam waktu 3 bulan pihak b dinyatakan sudah bebas dari hubungan kontrak. Pihak b akan dibayar dengan uang 5 milyar dan mendapatkan semacam rumah serta mobil.”

Dibawahnya sudah tertulis tanda tangan pihak A yaitu Steven. Kini tinggal Aileen yang menandatanganinya. Aileen hanya meminta satu permintaan. Steven tidak boleh menyentuh tubuhnya.

Steven hanya boleh bergandengan dengan Aileen. Tadinya Steven sudah hampir marah, tapi untuk mewujudkan keinginannya, ia rela menyetujui permintaan Aileen.

Lalu David mengambil setumpuk kertas. Itu adalah peraturan serta hal yang harus dilakukan Aileen pada saat menjadi kekasih Steven. Sambil tersenyum Aileen menganggukkan kepalanya.

Padahal didalam hati dia berkata “dasar lelaki bangke, kenapa tadi aku gak minta seribu persyaratan yang harus dia lakukan sebelum menjadi kekasihku.

Tetap pantau perjuangan Aileen dalam menjalani hidup di zaman yang baru ini. Apakah kalian bisa bertahan seperti Aileen?

Jangan lupa tinggalkan komentar atau kritik di kolom komentar. TERIMAKASIH~

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Manusia
Fredy dah bisa naik mobil😫aku aja yang udah besar belum bisa naik motor😷
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status