Share

Bab 4

“tidak, aku harus kabur, aku gak mau melihat para wanita itu” batin Aileen saat turun dari mobil. Perlahan Aileen mencoba mundur, para bodyguard Steven sedang lengah. Dengan cepat Aileen menghempaskan kedua tangan penjaga yang sedang memegangnya. Body guard yang lain berjaga di depan Aileen.

Tapi dengan kecerdikan yang dimiliki oleh Aileen akhirnya dia berhasil lolos dari penculikan tersebut. 

“huh menangkap seorang wanita aja gak bisa, payah” Aileen meremehkan Steven dan para anak buahnya.

Aileen sesekali menoleh kebelakang. Dari kejauhan iya melihat hanya beberapa mobil yang sedang mengejarnya. Tentu saja kecepatan lari Aileen kalah dari kecepatan mobil itu.

Aileen memutuskan untuk mengumpat di balik semak semak. Sesaat setelahnya mobil milik Steven berhenti di sekitar tempat Aileen mengumpat.

 

“Cepat cari wanita itu, tadi aku melihatnya berlari kearah sini!!” teriak Steve. Jantung Aileen berdebar sangat kencang. Nafas yang terengah engah dengan keringat yang membasahi tubuh, membuat Aileen semakin takut.

Tapi kemudian pandangannya tertuju pada seorang lelaki tampan memakai kacamata dan juga sedang membaca buku di bawah pohon.

Aileen mengendap endap dan mendekati lelaki tersebut. Lalu kuncir rambutnya di lepas. Ia langsung memeluk lelaki tersebut. Tadinya lelaki itu hampir mendorong Aileen.

Tapi Aileen bergegas membisikkan sesuatu “kumohon tolong aku, aku sedang di kejar oleh lelaki hidung belang, hanya ini yang bisa menyelamatkanku.”

Lelaki tersebut mengurungkan niatnya. Dia membalas pelukan dari Aileen. Leleki itu merasakan tubuh Aileen yang bergetar. Steven melihat wanita dan laki laki yang sedang berpelukan.

Ia berfikir bahwa itu adalah sepasang kekasih yang sedang berkencan. Untung saja Aileen menyembuinyikan wajah nya di dada sang lelaki. Beberapa saat kemudian, steven dan yang lainnya sudah pergi. Aileen melepaskan pelukannya.

Lalu ia berdiri dan membungkan badan sembari berkata “saya minta maaf sudah mengganggu tuan”

Lelaki tersebut hanya tersenyum. 

“Kau harus bertanggung jawab karena telah menyentuhku” ucap lelaki itu.

“maaf tuan, tapi saya tidak menyentuh anda” Sangkal Aileen.

“jangan panggil tuan, panggil aja Danial” 

“tadikan kamu memelukku, tubuh nona menyentuh tubuhku,bukankah itu dinamakan sebagai menyentuh?” lanjut Danial.

“hehe, iya juga, jadi saya harus bagaimana?” tanya Aileen yang mudah tertipu.

“kamu lusuh begini, sudah bekerj apa belum atau masih sekolah, kalo misal butuh pekerjaan bagaimana kalo kamu menjadi guru privat adikku” Ucap Danial sambil menilai Aileen.

“apakah saya akan di gaji?” tanya Aileen, kecintaannya pada uang sudah mulai keluar. 

“iya, nama kamu siapa?” mereka saling bertanya.

“oh perkenalkan nama saya Aileen” jawab Aileen. Mereka berdua melanjutkan mengobrol di cafe. Sebenarnya Danial adalah seorang dokter ahli jantung yang sedang cuti. Dia menggunakan waktunya, untuk menenangkan diri.

Danial malah diganggu oleh Aileen. Sebelum pergi ke rumah Danial, Aileen berpamitan dulu kepada nenek Rima. Tentu saja itu di perbolehkan. Aileen akan bekeja besok. 

Keesokan harinya...

Danial sudah menjemput Aileen di depan rumahnya. Aileen mengira rumah Danial itu jauh, tapi tak sampai 20 menit, mereka sudah berada di kediaman Danial.

Rumah yang berdesain minimalis tetapi mewah  membuat Aileen takjub. 

“apakah orang di zaman ini, sudah makmur semua? Atau malah sebaliknya” batin Aileen.

Terlihat di sofa ruang tamu ada seorang anak berusia sekitar 10 tahun. Danial memperkenalkan anak tersebut kepada Aileen. Disebutkan bahwa namanya adalah Fredy. Tiba tiba Danial mendapat sebuah telpon dari rumah sakit. 

“Aileen, apakah kamu bisa menjaga Fredy selama dua minggu kedepan?” tanya Danial.

“Bisa, memangnya kamu mau kemana?” 

“Ada masalah di rumah sakit, jadi aku harus tinggal di luar kota, biasanya Fredy dititipkan ke sekolah tapi sekarang sedang libur” jawab Danial panjang lebar. Aileen hanya menggangguk menandakan setuju.

Danial langsung bersiap siap dan berangkat hari ini juga. Kini tinggal Fredy dan Aileen. 

“Kamu udah makan belum,kau aku buatkan sesuatu?” tanya Aileen 

“aku sudah makan!!” jawab Fredy dengan sombong.

Lalu ia memerintahkan Aileen untuk memijat kakinya. 

“Fredy, aku ini guru kamu loh, masa kayak gitu?” 

“apakah orang tuamu gak ngajarin sopan santun, jangan panggil aku Fredy, panggilah dengan sebuatan tuan muda, mau guru privat kek atau apapun itu, kamu harus nurut dengan perintahku!!!” Fredy menunjukkan sikapnya yang sesungguhnya.

 Fredy adalah seorang anak yang bermuka dua. Di depan kakaknya (danial) ia bersikap lembut, baik hati dan penuh dengan sopan santun. Tapi setelah kakaknya pergi, dia akan bertindak semena mena terhadap orang lain.

Aileen membuka sepatu yang di pakai oleh Fredy, tapi tiba tiba Fredy memagang dagu Aileen.

“kamu ternyata lumayan cantik, tapi sayang tubuh kamu kurang menarik” ejek Fredy. Aileen tersenyum dan memegang tangan Fredy agak kencang.

“Masih kecil udah belajar goda perempuan ya? Akan ku hukum kamu”  Aileen berdiri lalu menarik telinga Fredy.

“sekarang kamu berdiri di tengah ruangan ini selama 1 jam!!” Aileen mengeluarkan aura kekejamannya. Seketika Fredy menjadi takut. Tapi dengan sombongnya Fredy menuruti perintah dari Aileen.

Belum ada 15 menit, Fredy sudah merengek. 

“buguru, minta ampun, aku udah gak kuat” pinta Fredy.

“baru aja 13 menit, masa udah gak kuat, makanya lain kali jangan main main dengan saya” Aileen meremehkan Fredy. Dia terus mengawasi Fredy sambil duduk di atas sofa. 

1 jam kemudian, akhirnya hukuman untuk Fredy telah selesai. Fredy langsung duduk di tempat itu juga. Baru kali ini dia dihukum.

Di hari hari sebelumnya, Fredy juga memiliki beberapa guru privat. Tapi karena akal bulusnya untuk mengeluarkan semua guru privat. Tapi untuk kali ini Fredy kerasa kalo Aileen itu berbeda dari yang lainnya. 

“ini saatnya balas dendam” Senyum licik di wajah Fredy pun muncul. Pertama, saat Aileen kebelet untuk buang air kecil, Fredy dengan sengaja mengunci pintu kamar mandi dari luar. Terpaksa Aileen akan menghukum Fredy lebih berat. 

“Aku udah gak takut sama hukumanmu, wlee” ejek Fredy. Aileen pun mempunyai ide. Dia pura pura menjatukan sesuatu yang seakan akan dirinya jatuh sambil berteriak kesakitan.

Fredy mendengar suara samar samar benda jatuh, langsung mengecek Aileen. Aileen juga sengaja tidak menimbulkan suara apapun setelahnya. Karena khawatir, Fredy terpaksa membuka pintu.

Dari situ Aileen langsung menangkao tangan Fredy.

“hahaha, akhirnya ketangkep juga” Aileen membawa Fredy ke ruang belajar. Disan Fredy diberikan 50 soal matematika.

Ia harus berhasil mengerjakan semuaanya dalam waktu satu jam. Fredy sempat panik dan juga kaget tapi Aileen menyangkalnya bahwa waktu pengerjaan soal sudah dimulai. Suasana menjadi hening karna kefokusan Fredy.

Aileen hanya melihat dari kejauhan. Sambil menunggu Fredy selesai, Aileen pergi ke dapur untuk memasak. Ia membuka kulkas ternyata didalam kulkas tidak ada apapun. Hanya sisa sisa makanan yang sudah basi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status