Share

Mulai Memikirkan Arman

Jelita kembali bekerja hari itu, matanya terus lekat pada jam tangan pemberian Arman.

'Kenapa aku begitu senang dengan pemberian Mas Arman ini yah?' gumamnya sambil terus tersenyum.

"Haaai ... Jel, ada yang mau aku bicarakan sama kamu!" ujar Hanny sengaja mendatanginya di ruangannya.

"Ada apa, mukanya serius amat?" tanya Jelita.

"Waktu hari sabtu aku sama anakku jalan di Mall, aku lihat ada seseorang mirip kamu sama Pak Revan lagi jalan berdua, keluar dari wahana permainan."

Deg!

'Ya ampun, Hanny lihat aku sama Revan waktu jalan Sabtu kemarin, bisa gawat nih, jangan sampai dia tahu!' gumam Jelita agak panik.

"Kamu salah lihat kali, Han. Sabtu aku seharian di rumah Mama, nyuci!" Jelita berusaha mengelak, tak ingin sampai sahabatnya tahu tentang hubungannya dengan Revan.

"Nyuci?" Hanny mengerutkan dahinya.

"Kamu jangan ketawa yah! Masa aku disuruh nyuci sama mertuaku pakai tangan coba, mana cucian aku sama Mas Arman itu banyak banget, alasannya mesin cucinya rusak coba!" Jelita berhasi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status