Share

Terciduk

"Mau ke mana Ma, udah rapih pagi-pagi gini?" tanya Rudi, melihat sang istri pagi benar sudah bersiap dengan tas di bahunya.

"Mama hanya mau nengokin rumah anak menantu kita, udah mau tiga hari ditinggalkan, takutnya gak ada yang ngurus!"

"Bukannya udah ada penjaga rumahnya yang merangkap sebagai sebagai tukang bersih-bersih juga yah?"

"Iya nih, gimana coba masa rumah Segede itu, yang kerja cuma seorang, kan kasihan, masa iya dia bisa nanganin semua kerjaan gitu!!"

"Iya juga sih, yah kata Arman kan itu hanya sementara, mungkin mereka belum menemukan orang yang cocok buat jadi ART, Ma!"

"Ya udah Mama berangkat dulu yah, Papa mau ikut, kan sekarang weekend?"

"Hmmm ... iya deh, sekalian nemenin Mama."

*****

"Tuan, Nyonya!" sapa sang penjaga rumah Arman sambil tersenyum ramah.

"Gimana, rumah aman?" tanya Rudi.

"Aman terkendali, Tuan."

"Bagus. Ini ada sedikit kue, lumayan buat ngemil-ngemil sambil minum kopi." Rima memberikan kotak makanan berisi bolu marmer buatannya.

"Makasih Nyonya, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status