Home / Romansa / Bertukar Pasangan / Part 2 | (21+) Pertemuan Tidak Terduga

Share

Part 2 | (21+) Pertemuan Tidak Terduga

Author: MAMAZAN
last update Last Updated: 2023-12-06 13:15:47

Setelah berpuas diri menikmati angin malam dan indahnya bintang di atas langit yang gemerlap.

Valerie memutuskan untuk kembali ke kamarnya, tubuhnya sudah tidak tahan dengan angin malam yang meniup kulitnya.

Tanpa Valerie sadari, ada sosok pria yang mengikutinya dari belakang dalam diam.

"Dia ternyata tepat di sebelah kamarku dan Laura!" gumam Dylan pelan setelah melihat wanita yang sudah mencuri perhatiannya itu memasuki kamarnya.

Valerie membuka pintu kamarnya dan melihat sang suami yang sedang berdiri menghadap lautan.

"Marc?" Valerie memanggil suaminya yang tidak sadar kalau dirinya sudah kembali.

Marc sontak menoleh, "Hai sweety," jawabnya lalu menghampiri sang istri.

"Bagaimana dengan acaranya? Apa kamu benar-benar telanjang dikolam renang?" Valerie bertanya dengan penuh antusias, dia sungguh penasaran dengan tema acara tersebut sambil meraih uluran tangan Marc.

Marc tersenyum, "Lumayan seru, dan aku benar-benar membuka seluruh pakaian di kolam renang, bahkan semua orang yang ada disana.”

Valerie membelalakkan matanya, "Benarkah?”

“Iya sweety.”

Wanita cantik itu memicingkan matanya menatap Marc, “Jujur? Kamu pasti hanya melihat wanita-wanita muda yang cantik di sana ‘kan?"

Deg! Marc cukup tersentak tapi berusaha tenang, bayangan wanita seksi yang tadi ia lihat seketika terlintas diingatannya.

"Tidak mungkinlah sweety, tidak ada gadis cantik sama sekali di sana, rata-rata mereka semua di atas empat puluhan." jawab Marc dengan tenang.

Tapi lagi- lagi pikirannya kembali tertuju kepada wanita yang tadi dia lihat.

Valerie melotot melihat ada sesuatu yang membengkak di bawah sana, dari balik celana tidur yang dipakai oleh suaminya.

"Tapi kenapa itu membengkak dan bereaksi !" cecar Valerie.

Deg!

"Ah, ini karena aku membayangkan bagaimana kalau kamu tadi juga berada di sana sweety, pasti sangat menyenangkan dan itu membuatku bergairah," jelas Marc tenang lalu memegang tengkuk leher Valerie dan meraup bibir istrinya dengan lembut.

Valerie tersenyum dan membalas ciuman panas dari sang suami.

Marc terus menghujami Valerie dengan ciuman panas dan liar, dengan perlahan berjalan menuju ranjang mereka.

Dengan lembut Marc membuka sweater yang di kenakan Valerie lalu menurunkan tali tipis gaun panjang istrinya hingga lolos dan hanya menyisakan bra serta dalaman segitiga yang berwarna senada.

Marc merebahkan tubuh Valerie di tengah ranjang, kemudian dia pun turut membuka semua pakaian yang dia kenakan.

Pria itu mengukung tubuh polos istrinya, memberikan ransangan dan ciuman di sekujur tubuhnya.

"Apakah tubuhnya lebih lembut dan halus?" pikir Marc sekelabat mengingat tubuh indah wanita berambut coklat tadi.

Marc semakin turun, "Ah, dadanya juga pasti sangat kenyal, ketika dia membusungkan dadanya tadi, aku penasaran ingin menyicipinya.,” pikirannya dipenuhi oleh bayangan wanita yang ia lihat tadi.

"Euhm Marc, sayang!" Valerie mendesah.

"Akh, ini enak sayang!" racauan Valerie memenuhi kamar.

Marc berpindah mengecup perut Valerie dan , menuju bagian inti.

Marc tiba-tiba membayangkan wanita yang tadi ia lihat kembali.

Valerie menggeliat dan membuka mulutnya mengambil udara, lidah basah suaminya yang bermain di bawah sana membuatnya kenikmatan.

Marc mengarahkan miliknya ydan menghujam sang istri.

"Akh Marc!" jerit Valerie merasakan milik suaminya memenuhi miliknya di bawah sana.

"Fuck! Tubuhnya sangat indah, dia pasti mendesah dengan hebat di atas ranjang! Apakah benar dia juga berasal dari negara yang sama dengan kami?" Marc melihat istrinya di bawah sana terus mendesah, namun yang dia lihat adalah wajah wanita tadi yang ia temui di cara Naked Pool dengan tubuh sintalnya. 

Valerie terus mendesah dengan nikmat akibat hujaman pompaan yang dia berikan.

"Oh no! Marc! Marc! Ahh!" Valerie melengking mendapatkan orgasmenya.

Deg !

Seketika Marc tersadar dan menggelengkan kepalanya.

Dengan napas tersengal-sengal Valerie bertanya kepada Marc, "Ada apa sayang?"

"Tidak ada sweety, kamu sangat nikmat sayang," kilah Marc dan kembali mencumbu Valerie dengan liar.

"Maafkan aku sayang." batin Marc merasa bersalah karena untuk pertama kalinya membayangkan wanita lain saat bersetubuh dengan istrinya.

Marc kembali fokus kepada Valerie dan melanjutkan pompaannya di bawah sana.

"Lebih dalam sayang!” rengek Valerie tanpa henti mendesah.

"Sweety, aku mau keluar!" Marc mencabut miliknya lalu menumpahkan cairan hangatnya diatas perut Valerie.

Marc berbaring disisi Valerie menghadap keatas menatap langit-langit kamar.

Sedangkan Valerie tengah sibuk membersihkan cairan suaminya yang ada di atas perutnya dengan tissue.

Valerie melirik sesaat ke suaminya. "Lagi mikirin apa sayang?" kemudian masuk ke dalam pelukan Marc.

Marc memindahkan lengannya dan memeluk pinggang Valerie, "Tidak ada sayang, ayo bersih-bersih dan kita istirahat lebih awal, biar besok pagi kita bisa pergi berenang di laut!" seru Marc semangat.

***

Keesokan paginya…

Laura dan Dylan saat ini sudah berada di atas speedboat yang di sediakan pihak kapal pesiar untuk para tamu yang ingin bepergian di tengah laut.

"Hai Tuan dan Nona, perkenalkan saya Hiroki, pemandu tur anda hari in." sapa seorang pria dengan perawakan jepang yang begitu kental tapi fasih berbahasa inggris.

"Hai Hiroki, nice to meet you." balas Dylan ramah.

Laura hanya tersenyum manis membalas sapaan Hiroki.

"Nice to meet you too, sir."

"Apa Anda tidak keberatan menunggu satu pasangan lagi?" sambung Hiroki kepada Dylan dan Laura.

Dylan dan Laura saling berpandangan dan mengangguk, "Tentu saja Hiroki, tidak masalah," jawab Dylan.

Mereka memilih masuk ke dalam speedboat untuk menaruh barang-barang bawaan yang merupakan perlengkapan Laura untuk menyelam.

Dan tidak lama kemudian, terlihat dua pasangan yang turun dari tangga kapal pesiar ke speedboat.

"Hati-hati, Sweety.” seru Marc membantu Valerie memijakkan kakinya ke speedboat.

"Nah! Itu mereka pasangan kedua kita," seru Hiroki senang karena tidak perlu menunggu lama.

Marc dan Valerie pun mendekat kearah Hiroki yang menyapanya.

"Selamat pagi, perkenalkan saya Marc dan ini istri saya—Valerie yang juga memesan speedboat ini," sapa Marc kepada Hiroki memperkenalkan dirinya dan Valerie.

"Selamat pagi Tuan Marc dan Nona Valerie, silahkan ke dalam, ada pasangan lain yang sedang menunggu."

"Iya baiklah," jawab Marc sambil memegang tangan Valerie.

Valerie dan Marc mengikuti pria jepang di depan mereka.

Dylan dan Laura menengok ke arah pintu masuk.

"Perkenalkan Tuan dan Nona, perkenalkan Tuan Marc dan Nona Valerie yang kebetulan dari Prancis sama seperti Tuan Dylan dan Nona Laura," Hiroki menjelaskan dengan penuh semangat kepada kedua pasangan ini.

Deg !

Deg !

Deg !

Dylan, Laura dan Marc terdiam beberapa saat. Sedangkan Valerie sendiri hanya mengingat sekilas wajah Dylan, dia terdiam karena melihat postur tubuh Dylan.

Serasa waktu berhenti.

"Tidak mungkin! Bukankah wanita ini yang aku lihat semalam?" pikir Marc.

Laura memilih bersikap tenang, "Ah, ternyata dia memang benar-benar orang Prancis juga," gumam Laura dalam hati.

Sedangkan Dylan kembali terpesona dengan wanita yang tengah melihatnya, "Bidadari?" batin Dylan berbisik.

Valerie sendiri menatap tubuh Dylan yang memiliki tubuh yang begitu atletis, wajahnya seketika merona.

"Tubuhnya sangat bagus," pikir Valerie penuh kekaguman.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bertukar Pasangan   Part 42 | Kebahagiaan (TAMAT)

    “Oh Marc, Eugh!” jerit Laura yang tengah di hujam oleh Marc dengan kuat di tengah Lautan lepas. Saat ini mereka berdua tengah menikmati liburan mereka di sebuah pulau kecil yang terkenal dengan memiliki keindahan biota yang luar biasa. Di atas kapal, kedua insah itu memadu kasih dengan liar, menikmati petualangan baru mereka saat ini. Bercinta di alam terbuka adalah kenikmatan tersendiri dari mereka. Rasa takut akan di lihat orang menjadi pacuan adrenalin mereka berdua. Hal itu membuat mereka berdua sangat menikmati seks yang liar dan membara. Seperti saat ini. Laura tengah membuka kedua pahanya dengan lebar dan menghadap ke atas langit, menikmati hujaman keras dari Marc yang beralaskan handuk di bawahnya. Marc dengan sengaja membawa kapal boat jauh dari pinggir pantai untuk menikmati moment ini. “Damn! Laura! Oh! Ini sungguh nikmat Lau!” geram Marc seraya menghisap payudara Laura bergantian. “Harder please!” desah Laura. “Got it baby!” seru Marc yang menghisap kuat dan memberi

  • Bertukar Pasangan   Part 41 | Kesepakatan Kontrak

    Dua bulan pun berlalu, Valerie dan Dylan begitu menikmati kebersamaan mereka. Dimana mereka merasa begitu cocok satu sama lain. Bahkan rasa yang tak pernah ia rasakan saat bersama Marc dapat ia rasakan. Begitu pun sebaliknya, Dylan merasa Valerie seperti tercipta untuknya. Wanita yang memiliki satu pikiran dengan dirinya. Bahkan apa yang mereka lakukan bersama selama dua bulan ini terasa begitu menyenangkan dan membuat mereka saling mengenal dengan lebih—dalam. Dua bulan bukanlah waktu yang sebentar, perasaan yang awalnya sama-sama mereka tekan akhirnya muncul ke permukaan tanpa mereka sadari. Hubungan yang bermula karena ingin saling menikmati waktu bersama kini berubah menjadi perasaan yang dalam dan ingin saling memiliki. Valerie merasa bersalah terhadap Marc, dimana ia sudah berjanji akan tetap mencintai pria itu satu-satunya. Tapi seiring waktu berjalan, perasaannya kepada Dylan tidak dapat ia cegah. “Hei, kamu jangan melamun seperti itu. Mari kita hadapi bersam

  • Bertukar Pasangan   Part 40 | Adrenalin Baru

    “Kamu mandi duluan saja Marc, aku akan mengatur pakaian kita di lemari.” Ujar Laura begitu mereka masuk ke dalam kamar.Marc tersenyum, “Thank you,” pria itu berjalan ke kamar mandi.Tidak butuh waktu lama, Marc selesai membersihkan tubuhnya dari keringat dan gerah selama perjalanan. Pria itu keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya dan mendapati Laura yang sedang merapikan pakaian serta bawaan mereka.“Mandilah, biar aku yang lanjutkan,” ujar Marc sambil mengecup pipi Laura membuat wanita cantik itu tersipu.Laura terkesima dengan otot perut Marc, meskipun tidak sebesar milik Dylan, bagi Laura rasanya sangat seksi dan pas. “Ok… Aku serahkan sisanya ya.”“Tentu saja.” Sahut Marc santai.Kemudian pria itu benar-benar melanjutkan merapikan pakaiannya dan pakaian Laura. “Damn! This is so sexy!” seru Marc begitu mendapati salaman segitiga Laura yang berwar

  • Bertukar Pasangan   Part 39 | Ancaman Aldo

    Wanita kecil itu menangis mendapati perlakuan kasar seperti ini. Tangan Aldo sudah menggerayangi tubuhnya, bahkan kini membawanya menuju karpet yang ada di ruang tamu. Valerie meangis dan tetap berusaha lepas dari pegangan Aldo yang begitu erat, sampai membuat tangannya kesakitan.“Lepaskan! Lepaskan!!”“Mari nikmati Val… Ohhh! Tubuhmu sangat wangi!” gumam Aldo yang terus mencumbu Valerie yang tidak berdaya di bawah kungkungannya. Bahkan tangannya dengan bebas bergerak menyentuh kulit mulus Valerie. Tidak ingin menyi-nyiakan kesempatan, tangan Aldo kini sudah berada di area kewanitaan Valerie, membuat wanita itu meringis dan menahan gejolak yang tiba-tiba menyerangnya.Tangan dan jari Aldo begitu lihai bermain di bagian kewanitaannya. “Akh!” suara desahan Valerie lolos begitu saja.“Stop! Aldo!”Teriak Valerie di kesadarannya setipis kertas.Aldo mencumbu tengkuk leher dan menjilati leher Valerie, “Nikmati Val, aku akan tunjukkan kehebatanku di atas ranjang!”Valerie mendorong keras t

  • Bertukar Pasangan   Part 38 | Kebejatan Aldo

    Beberapa menit sebelumnya….Begitu Dylan keluar dari apartment Valerie, tidak lama kemudian pintu bell berbunyi. Valerie merasa bingung, karena belum lima menit Dylan pergi, kenapa pria itu sudah kembali.“Tunggu kak…” seru Valerie sambil tersenyum, ia masih tidak mengenakan apapun. Tubuh bugilnya hanya ia tutup dengan selimut tebal.Kemudian ia berjalan menuju pintu. Betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu, “Al… Aldo?” gumam nya pelan.Valerie yang terkejut segera menutup kembali pintunya, namun sayangnya gerakan Aldo jauh lebih cepat. Pria itu segera menahan pintu tersebut."Valerie, apa aku boleh masuk?"Jantung Valerie berdegup cepat. Ia tidak bisa mendorong pintu lebih keras karena tangannya yang satu ia pakai untuk menahan selimut yang ia gunakan saat ini.“Ma-maaf Aldo, suamiku lagi tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bisa menerima tamu sesuka hati.” Tolak Valerie sopan.Aldo tersenyum smirk tapi berusaha menahan diri untuk memaksa Valerie. “Ah maafkan aku. Aku hanya ingin me

  • Bertukar Pasangan   Part 37 | Perasaan Yang Semakin Dalam

    Dylan membawa Valerie di dalam pelukannya, mereka berdua ke dalam kamar utama sesuai arahan Valerie. Tanpa melepaskan ciuman yang liar dan dalam Dylan terus melangkah, ia mendorong pintu dengan kakinya.Lenguhan seksi terus saja lolos dari bibir mungil Valerie. Wanita cantik itu sudah berada di dalam kendali Dylan seutuhnya. “Kak…” gumam Valerie mengusap lembut wajah Dylan yang saat ini sudah berada di atas nya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas tempat tidur.Tempat tidur dimana ia dan Marc menghabiskan malam mereka. Kini ia bersama pria lain, pria yang mengisi hari-harinya selama beberapa hari ini.“Hem?” sahut Dylan dengan senyuman lembut yang begitu rupawan.“Ada apa sayang….?”Valerie tersenyum, “Aku menyukainya kak,”“Menyukai apa sayang?”“Saat bersamamu..” jujur Valerie.“Aku juga menyukai segala tentangmu, Val.” Jawab Dylan yang kembali melumat bibir Valerie. Lidahnya ia julurkan masuk ke dalam mulut Valerie yang bersambut dan di balas tidak kalah liarnya.Mereka

  • Bertukar Pasangan   Part 36 | Yes, Dont Please

    “APA!?!” Jade terlonjak kaget, “itu tidak mungkin Aldo! Dari mana kau bisa mengarang cerita seburuk itu?” Jade terduduk begitu saja dan menghadap ke Aldo.“Ssst! Tenanglah dan dengarkan ceritaku!” sahut Aldo santai sambil melipat tangannya. Jade mengangguk mengerti dan menatap Aldo.“Kau tahu ‘kan kalau kemarin aku pergi photoshoot?” Jade mengangguk lagi sebagai jawaban, “disana aku bertemu dengan salah satu member di tempatku mengajar renang, dan dia adalah wanita incaranku. Tapi aku tidak menduga kalau wanita itu adalah selingkuhan Dylan,”“Se-serius? Hei! Kamu jangan bicara tidak masuk akal seperti itu Aldo!” Jade merasa tidak terima jika ada wanita lain yang bisa masuk di dalam hidup Dylan selain Laura.“Aku serius Jade! Dan aku memiliki sebuah ide!” seringai Aldo, kemudian dia menjelaskan apa yang akan menjadi rencananya kedepan.“Bagaimna?”Jade berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah! Kalau memang semua yang kau katakan itu benar, mari kita lakukan! Aku akan membuat Dylan tidak

  • Bertukar Pasangan   Part 35 | Selingkuhan

    Kini Dylan dan Valerie menuju apartment – tempat tinggal Valerie dan Marc. Tadi, setelah bersama-sama mengantar pasangan mereka masing-masing untuk pergi ke luar negeri. Mereka memutuskan untuk kembali mengambil keperluan Valerie selam tinggal bersama Dylan.Dylan sesekali melirik kearah Valerie yang saat ini berbalut baju kaos tanktop hitam dan rok midi berwarna senada. Membuat kulit putih susunya begitu kontras dan begitu cantik.“Kamu sangat cantik hari ini, Val.” Ucap Dylan memecah keheningan selama lima menit semenjak mereka naik ke dalam mobil.Valerie menoleh dan tersenyum, “Terima kasih Kak, kamu juga sangat tampan hari ini.”Dylan terkekeh pelan, semburat merah terlihat jelas di wajah Valerie – membuatnya semakin menggemaskan. “Apakah hari ini kita berkencan saja? Makan malam di luar?” usul Dylan.“Eh? Kencan?” tanya Valerie ulang dengan wajah semakin merona. Tidak menyangka dia diajak kencan oleh Dylan. Dan pria itu mengangguk, pasti.“Boleh kak, tapi bagaimana jika ada yang

  • Bertukar Pasangan   Part 34 | Beberapa Minggu Yang Merubah Takdir

    Saat ini Dylan, Laura, Marc dan Valerie berada di ruang tamu, membicarakan tentang kontrak yang telah mereka buat.“Jadi kita berempat sudah sepakat dan menandatangi kontrak. Valerie menandatangi kontrak menjadi model online shopping kita, sedangkan Marc menandatangani kontrak menjadi desainer.” Ujar Laura memperjelas semuanya.“Dan selama 2 bulan ini kontrak berlangsung, kita semua bebas untuk saling bertemu satu sama lain,” sambung Laura memimpin pembicaraan.“Iya betul apa yang dikatakan kak Laura,” imbuh Valerie, “Dan Marc, kita akan berpergian. Apa kak Laura sudah mengatakannya ke kamu?” tanya Valerie kepada Marc.Marc mengangguk, “Iya aku tahu, tiket pesawat dan hotel juga sudah aku pesan.”Dylan yang baru mendengar itu cukup terkejut, “Kalian berdua akan pergi?” tanyanya yang tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewa.“Dan lebih bagus kalau desainnya lebih cepat rilis, karena saat ini tidak ada yang bisa kami kerjakan sampai menunggu desain terbaru.” Tambah Laura.Tiba-tiba sa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status