Share

Bimo Mogok

“Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu sampai rumah,” ujar Ricky seraya menyetir mobil. Sialnya, mobil Ricky tiba-tiba mogok.

“Maafkan aku, Hanna. Bimo memang sering mogok. Apa kamu bisa menyetir mobil?" tanya Ricky. Bimo adalah sebutan Ricky untuk mobil bututnya. Hanna mengangguk pasti.

"Baiklah, kalau begitu tolong setirin Bimo, biar aku mendorongnya,” ujar Ricky. Dia bergegas turun dan mendorong mobil butut itu.

Saat sedang serius menyetir mobil yang didorong Ricky, tiba-tiba mobil Adrian menyalip. Mobil Adrian menghadang mobil Ricky hingga membuat Hanna terkejut.

Adrian turun dari dalam mobil dan mengetuk jendela mobil Ricky. “Turunlah, Cindy. Aku akan mengantarmu pulang. Bukankah aku sudah bilang, kamu akan menderita jika hidup bersama pria miskin itu?” ujarnya seraya melirik sinis Ricky yang masih berada di belakang mobil.

Ricky berjalan mendekati Adrian. Dia melihat jam tangan, lalu bertanya kepada Hanna, “Ini sudah malam, Cindy. Aku tidak masalah jika kamu pulang bersama Adrian. Aku bisa mengatasi mobil ini sendiri." Dia menatap Hanna menunggu reaksi wanita yang menjadi kekasih pura-puranya itu.

“Tidak perlu. Bukankah katamu, kita berangkat bersama, maka kita juga harus pulang bersama?” Hanna menjawab Ricky, lalu dia bertanya kepada Adrian, “Kenapa kamu sendirian? Di mana calon istrimu yang seorang model dan bintang iklan paling cantik itu?” Dia melirik mobil Adrian yang kosong. Elmira tidak terlihat ada di sana.

Adrian baru menyadari, dia meninggalkan Elmira di gedung tempat acara reuni tadi. Namun, dia tidak mau ambil pusing. “Elmira sudah pulang lebih dulu,” jawabnya berbohong.

Sementara, di depan gedung reuni, Elmira berdiri seorang diri. Dia melihat jalanan dan jam tangan bergantian. “Ke mana perginya Adrian? Berani-beraninya dia meninggalkan aku sendirian di sini,” gumamnya seraya menendang botol minuman hingga mengenai kepala Reyhan yang sedang melintas menggunakan motor trail.

Reyhan menghentikan motornya secara mendadak. Dia meringis sambil mengusap-usap kepalanya yang benjol dan terasa sakit akibat botol minuman yang ditendang oleh Elmira. “Siapa yang melakukan ini?” Dia mengambil botol minuman yang tergeletak di jalan, lalu menoleh dan mencari tersangka penyebab benjol di kepalanya. Wajahnya yang penuh tato terlihat sedang marah dan semakin menyeramkan. Namun, saat melihat Elmira sedang berdiri seorang diri di seberang jalan, seketika rasa kesal dan amarahnya lenyap, berganti dengan senyuman.

Reyhan memutar arah motor trail yang dia kendarai. Dia menghampiri Elmira, lalu berkata tanpa basa-basi, “Kamu sendirian, Elmira? Bagaimana jika aku mengantarmu pulang?”

Elmira melihat Reyhan dengan ragu-ragu. Penampilan Reyhan yang urakan sedikit membuatnya ketakutan. Dia memundurkan langkah menjauhi Reyhan tanpa menjawab pertanyaan lelaki bertato itu.

Reyhan turun dari motor dan berjalan mendekati Elmira. “Jangan takut denganku. Bukankah kita ini teman? Aku tidak mungkin berbuat jahat pada temanku,” bujuknya.

“Pergi! Aku bisa pulang sendiri." Elmira berkata ketus pada Reyhan.

“'Apa kamu yakin? Ini sudah malam, Elmira. Tidak ada taksi di sekitar sini. Sebentar lagi tengah malam dan orang-orang jahat akan berkeliaran di sini. Kamu dalam bahaya jika tidak segera pulang sekarang, Elmira.” Reyhan tidak menyerah membujuk Elmira agar mau pulang bersamanya. Namun, Elmira terus diam tidak menanggapi.

“Baiklah, aku pulang duluan. Aku tidak bertanggung jawab jika sesuatu terjadi kepadamu,” ujar Reyhan seraya berjalan menuju motornya.

“Tunggu! Aku ikut pulang denganmu.” Elmira berkata terbata-bata. Ragu-ragu, dia berjalan mengikuti Reyhan.

Reyhan tersenyum senang. Dia segera mempersilakan Elmira naik di atas motornya, lalu bergegas melajukan motor trail itu membelah jalanan kota.

Adrian memilih untuk meninggalkan mobilnya di pinggir jalan. Dia berjalan mengikuti Ricky yang sedang mendorong Bimo.

“Menyerahlah! Lebih baik kalian pulang bareng aku saja. Tinggalkan saja mobil bututmu itu di pinggir jalan. Mobil bututmu itu juga tidak akan laku jika dijual. Dia akan aman walau semalaman di sini. Tidak akan ada yang mau mencurinya,” gumam Adrian seraya terus berjalan mengikuti Ricky.

“Diamlah! Sebaiknya kamu pergi jika tidak mau membantu,” ujar Ricky dengan napas terengah-engah. Dia terus mendorong mobil, tidak menghiraukan perkataan Adrian.

“Baiklah, aku akan membantumu. Tapi kamu harus menyerah dan ikut denganku jika mobil bututmu tetap tidak bisa jalan.” Dengan terpaksa, Adrian ikut mendorong mobil Ricky. Sebenarnya dia tidak sudi membantu Ricky mendorong mobil butut itu. Semuanya dia lakukan hanya demi bisa berlama-lama bersama Cindy.

Dalam hitungan detik, tiba-tiba mobil Ricky melaju kencang meninggalkan Adrian dan Ricky yang sedang mendorongnya. Hanna menoleh ke belakang dan tersenyum menyeringai. Dia sengaja melajukan mobil dengan kencang meninggalkan dua laki-laki yang sedang mendorong mobil itu.

“Maafkan aku, Ricky. Adrian tidak boleh mengetahui sandiwara kita. Dia tidak boleh tau jika aku adalah Hanna, istrinya,” gumam Hanna seraya melajukan mobil dengan kencang.

Ricky hanya bisa bengong saat mobil yang sedang dia dorong malah melaju kencang meninggalkannya. Sementara Adrian berlari masuk ke dalam mobil miliknya dan segera melajukan mobil itu untuk mengejar Hanna.

“Hey, Tunggu! Jangan tinggalkan aku!” Ricky berlari mengejar Adrian, tetapi sudah terlambat. Mobil Adrian telah melaju kencang meninggalkannya.

Ricky ngos-ngosan sambil memegang kedua lutut dan menatap dua mobil yang saling berkejaran. “Ah, sial! Bagaimana ini?” Dia berdiri dan mendengkus kesal. Mengibaskan tangan ke sembarang arah, lalu memutar tubuhnya. Dia benar-benar merasa lelah dan kesal.

Dari kaca spion, Hanna melihat mobil Adrian yang sedang mengikutinya. Dia merasa panik dan menambah kecepatan mobil. “Aku harus bagaimana ini? Kenapa dia malah mengikutiku?” gumamnya kesal.

Hanna terus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi untuk menghindari mobil Adrian. Dia memutar arah mobil menuju jalan raya yang ramai. Dia merasa sangat panik hingga beberapa kali hampir menabrak pengendara yang lain.

Adrian hampir saja menyalip mobil yang dibawa Hanna, tetapi tiba-tiba sebuah mobil berhenti menghadang mobilnya. “Sial!” Adrian mengerem mendadak dan mendengkus kesal. Dia membunyikan klakson dengan keras agar mobil yang menghalangi jalannya segera pergi.

Hanna merasa lega setelah berhasil lolos dari kejaran Adrian. Dia memutar mobilnya dan mengambil arah jalan yang berlawanan. “Aku harus mengembalikan mobil ini pada Ricky,” gumamnya.

Hanna menyusuri jalanan tempat dia meninggalkan Ricky tadi. Sudah tidak ada orang di sana. Lalu dia teringat dengan tempat pertemuan pertamanya dengan Ricky sebelum berangkat ke acara reuni. Benar dugaan Hanna. Ricky sedang berjalan menyusuri jalan itu dengan wajah menunduk ke bawah. Dia terlihat lesu.

Hanna menghentikan mobil tepat di samping Ricky, lalu menurunkan kaca jendela mobil dan memindai tubuh Ricky dari ujung kepala hingga ujung kaki.

“Kamu terlihat seperti laki-laki yang baik. Sedang apa berdiri di pinggir jalan malam-malam begini?” tanya Hanna menirukan pertanyaan Ricky kepadanya tadi. “Cepat masuklah sebelum mobil ini mogok lagi,” ujarnya.

“Hanna! Akhirnya aku menemukanmu.” Ricky bergegas masuk ke dalam mobil. “Apa kamu tahu? Aku hampir saja melapor pada polisi karena seorang wanita yang mencoba mencuri Bimo dariku,” ujarnya kesal.

“Maafkan aku. Aku tidak berniat mencuri mobilmu. Aku hanya....” Kalimat Hanna terputus karena Ricky memotongnya.

“Aku tau, kamu ingin menghindar dari Adrian," sahut Ricky yakin. “Aku salut padamu, Hanna. Kamu tidak tergoda pada Adrian, padahal dia tampan dan kaya. Beberapa wanita mungkin rela meninggalkan kekasihnya demi bisa mendapatkan laki-laki seperti Adrian, tapi kamu malah menghindarinya saat terang-terangan dia sedang mengejarmu,” ujarnya panjang lebar.

“Aku bukan Elmira yang rela meninggalkanmu demi mendapatkan Adrian,” ujar Hanna pasti.

Mendengar nama Elmira disebut, Ricky jadi teringat sesuatu. “Kita harus kembali ke gedung tempat reuni tadi, Hanna. Sepertinya Adrian meninggalkan Elmira di sana,” ujar Ricky terlihat cemas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status