Berubah Cantik saat Reuni

Berubah Cantik saat Reuni

Oleh:  Halona  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
2 Peringkat
40Bab
9.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Adrian malu mempunyai istri seperti Hanna. Dia tidak mau berangkat ke acara reuni sekolah bareng Hanna karena takut ketahuan teman-temannya jika istrinya tidak cantik. Apa jadinya jika Hanna tetap datang ke acara reuni dengan penampilan yang jauh berbeda? Tidak disangka, Hanna berubah menjadi seorang wanita yang cantik paripurna. Bagaimana hubungan pernikahan Adrian dan Hanna selanjutnya?

Lihat lebih banyak
Berubah Cantik saat Reuni Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Hanna Navisahh
seru kk.. di tunggu kelanjutannya ya..
2023-04-27 03:41:00
1
user avatar
Harini Rini
cerita nya seru,apa membaca nya satu hari di batasi y
2023-04-12 21:08:46
1
40 Bab
Jangan Dekat Denganku
"Jangan dekat-dekat denganku selama kita berada di acara reuni sekolah nanti! Aku tidak mau teman-temanku tau jika kamu istriku," ucap Adrian pada Hanna, wanita berparas biasa-biasa saja yang sudah satu bulan ini menjadi istrinya. "Kenapa aku tidak boleh dekat dengan suamiku sendiri?" Hanna mengerucutkan bibir. "Sejak kita menikah, aku pikir kita bisa menjadi seperti amplop dan prangko, selalu lengket dan saling melengkapi. Kita tidak akan bisa dipisahkan." Dia melebarkan senyum, lalu berusaha menggandeng tangan suaminya.Adrian menepis kasar tangan Hanna. “Apa katamu? Amplop? Prangko?” Dia menatap Hanna dengan kening yang berkerut. "Dasar wanita aneh! Kamu saja yang jadi amplop, prangko, atau apa pun itu. Aku tidak mau. Lagian, jangankan lengket, dekat denganmu satu meter saja aku tidak sudi," ketus Adrian.Hanna kembali melengkungkan bibir ke bawah. Niatnya menggombali suami gagal total."Jangan bilang kamu malu mempunyai istri seperti aku?" Hanna menyipitkan mata menatap curiga s
Baca selengkapnya
Api yang Membara
"Apa kamu yakin, mereka tidak akan mengenaliku?" Hanna bertanya ragu-ragu. Kini dia sudah berada di depan sebuah gedung yang besar bersama Ricky. Tidak hanya wajahnya yang berubah cantik, dia mengganti gaun yang dia kenakan agar Adrian tidak mengenalinya. Ricky tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Malam ini kamu benar-benar menjadi Cinderella. Sekarang, aku akan memikirkan nama yang cocok untukmu." Dia mengangkat bola mata ke atas dan berpikir keras."Bagaimana jika Cindy? Atau Ella?" Ricky menjentikkan tangan, tepat pada saat itu Hanna melihat Adrian sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita yang memakai one shoulder dress warna merah. "Siapa wanita itu?" Hanna bergumam lirih sambil mengerutkan kening menatap wanita yang sedang bergandengan tangan dengan Adrian.Ricky mengikuti arah pandangan Hanna. "Dia Elmira, mantan tunanganku." Tatapannya penuh dendam pada wanita berpakaian seksi yang sedang bersama Adrian."Aku mengerti sekarang. Jadi, karena wanita itu kamu ingin ak
Baca selengkapnya
Akting Dimulai
"Ricky, kenapa aku ngerasa semua orang sedang memperhatikan aku?" Hanna berbisik lirih pada Ricky yang sedang berjalan di sampingnya."Aku sudah mengira sebelumnya, malam ini kamu akan menjadi pusat perhatian. Mereka semua pasti kagum dengan wajah cantikmu malam ini," puji Ricky.Hanna merasa tidak nyaman saat semua mata tertuju ke arahnya. Dia menutupi wajahnya dengan dompet warna hitam, tetapi Ricky malah menurunkan dompet itu dari wajah cantik Hanna."Jangan menutupi wajahmu. Aku ingin semua orang tahu jika kekasihku sangat cantik," ucap Ricky seraya menatap lekat Hanna."Cukup! Aku tidak mau melakukan ini. Aku tidak mau berpura-pura menjadi kekasihmu lagi. Aku mau pulang saja." Hanna berbalik hendak pergi, tetapi Ricky menghentikannya dengan menarik pergelangan tangan Hanna."Kamu tidak bisa pergi saat ini, Hanna. Cinderella tidak boleh pulang sebelum jam dua belas malam," ucap Ricky seraya menarik Hanna ke pelukannya. "Kamu harus membayar denda seribu kali lipat harga kosmetik y
Baca selengkapnya
Jadilah Milikku
“Maaf, saat melihatmu, aku jadi teringat dengan seseorang yang kukenal. Kamu sangat mirip dengan dia." Adrian berkata terbata-bata. Dia menggaruk kepala yang tidak gatal. Tiba-tiba merasa salah tingkah di depan wanita secantik Hanna."Perkenalkan, namaku Adrian. Ngomong-ngomong, siapa namamu? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kamu juga alumni siswa di Sekolah Harapan Bangsa?” Adrian mengulurkan tangan pada Hanna. Dia merasa sangat penasaran dengan wanita cantik yang berdri di depannya itu. Hanna mengambil napas lega. Adrian tidak mengenalinya. Sekarang, saatnya dia beraksi. “Namaku Cindy. Baru satu bulan aku pindah di kota ini. Sebelumnya, aku tinggal di desa bersama nenekku. Jadi, kurasa kita memang belum pernah bertemu.” Dia menggenggam tangan Adrian sambil tersenyum manis. Netranya melirik sinis ke arah Elmira yang sedang berjalan mendekat.Tangan Adrian dan Hanna menyatu untuk beberapa menit lamanya. Mereka saling berpandangan lekat. Entah sihir apa yang dimi
Baca selengkapnya
Masuk Dalam Perangkap
PLAKSatu tamparan mendarat ke pipi Ricky. Hanna mendorong tubuh Ricky dengan kuat. “Jangan macam-macam kamu, Ricky,” ucapnya seraya mengacungkan tangan di depan wajah Ricky.“Hey, kamu kenapa, Hanna? Aku hanya bercanda, dan kamu menyerangku seakan aku ini penjahat.” Ricky memegangi pipinya yang memerah dan membentuk bekas tangan Hanna.Hanna menyadari telah keterlaluan memukul Ricky. “Maaf,” ucapnya terbata-bata. “Maaf, aku pikir kamu ingin....” ucapan Hanna terputus oleh tawa Ricky.“Tidak masalah. Aku memahaminya.” Ricky tertawa pelan. “Aku yang seharusnya meminta maaf karena telah membuatmu ketakutan tadi.” Dia berkata dengan santai, seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.“Baiklah, Hanna! Sekarang, ayo kita nikmati pesta ini!” Ricky mengulurkan tangan pada Hanna, seolah dia adalah seorang pangeran yang sedang meminta kepada sang putri untuk berjalan bergandengan tangan bersamanya.Hanna berjalan melewati Ricky begitu saja tanpa memedulikan tangan Ricky yang masih terulur k
Baca selengkapnya
Memainkan Peran
Hanna berdiri, dia berjalan menjauhi kursi melingkar tempat Ricky sedang duduk dan berdebat kusir dengan Elmira. Diam-diam Adrian mengikuti Hanna tanpa diketahui oleh Ricky dan Elmira.Hanna melihat toilet dan masuk ke dalam toilet itu. Di dalam toilet sedang sepi. Dia berdiri di depan cermin wastafel dan mengeluarkan secarik kertas dari dalam tas.Adrian melihat Hanna masuk ke dalam toilet. Dia menunggu di luar toilet itu dengan perasaan gelisah. Beberapa kali dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan Elmira atau Ricky tidak mengikutinya.Hanna mulai membuka secara perlahan secarik kertas berisi tulisan dari Adrian. ‘Bisakah kita bertemu setelah acara reuni ini, Cindy? Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Jika kamu setuju, kirimlah alamat rumahmu di nomer ini....’ Dia membaca secarik kertas itu dalam hati.Hanna tersenyum miring. Dia kembali melipat kertas tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam tas kecil yang dia bawa. Dia berjalan ke luar toilet dan mendapati Adrian sedang
Baca selengkapnya
Bimo Mogok
“Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu sampai rumah,” ujar Ricky seraya menyetir mobil. Sialnya, mobil Ricky tiba-tiba mogok.“Maafkan aku, Hanna. Bimo memang sering mogok. Apa kamu bisa menyetir mobil?" tanya Ricky. Bimo adalah sebutan Ricky untuk mobil bututnya. Hanna mengangguk pasti. "Baiklah, kalau begitu tolong setirin Bimo, biar aku mendorongnya,” ujar Ricky. Dia bergegas turun dan mendorong mobil butut itu.Saat sedang serius menyetir mobil yang didorong Ricky, tiba-tiba mobil Adrian menyalip. Mobil Adrian menghadang mobil Ricky hingga membuat Hanna terkejut.Adrian turun dari dalam mobil dan mengetuk jendela mobil Ricky. “Turunlah, Cindy. Aku akan mengantarmu pulang. Bukankah aku sudah bilang, kamu akan menderita jika hidup bersama pria miskin itu?” ujarnya seraya melirik sinis Ricky yang masih berada di belakang mobil.Ricky berjalan mendekati Adrian. Dia melihat jam tangan, lalu bertanya kepada Hanna, “Ini sudah malam, Cindy. Aku tidak masalah jika kamu pulang bersama Adri
Baca selengkapnya
Curiga
“Ini sudah larut malam, Ricky. Bagaimana jika kamu ke sana sendiri saja? Aku harus pulang sekarang,” ucap Hanna. Dia tidak mau kemalaman sampai rumah. Bisa-bisa Adrian curiga kepadanya.“Baiklah, aku akan mengantarmu pulang lebih dulu,” ucap Ricky. “Di mana rumahmu?” lanjutnya bertanya.“Aku turun di sini saja. Tdak apa-apa. Rumahku sudah dekat. Kamu bisa kemalaman jika mengantarku pulang lebih dulu. Pergilah. Aku tahu kamu pasti mengkhawatirkan Elmira,” ucap Hanna. Dia membuka pintu hendak turun, tetapi berhenti sejenak setelah mengingat sesuatu.Hanna mengeluarkan ponsel dari dalam tas. Dia memberikan ponsel itu kepada Ricky. “Tulislah nomermu di sini. Kamu masih berutang banyak kepadaku," ucapnya.Ricky bergegas menulis nomernya di ponsel Hanna. “Baiklah, terima kasih sudah mau menemaniku dan berpura-pura menjadi kekasihku malam ini. Jika butuh bantuan, kamu bisa menghubungiku kapan saja.” Dia mengembalikan ponsel Hanna setelah selesai memasukkan nomernya.Hanna berjalan pelan menu
Baca selengkapnya
Menguntit
“Pergilah, Reyhan! Atau aku akan melaporkanmu pada polisi,” ancam Elmira sembari kembali membuka mata. Saat dia membuka mata, bukan Reyhan yang berada di depannya, melainkan Ricky."Ricky?" Elmira melompat keluar dari tong sampah dan berlari mendekati Ricky. Dia berhambur ke pelukan Ricky sambil terisak-isak dan memejamkan mata. Rasa ketakutan masih menyelimuti hatinya.Ricky tidak tahu harus berbuat apa saat tiba-tiba Elmira berhambur ke pelukannya. Dia mengangkat tangan, hendak mendorong tubuh Elmira menjauh, tetapi tangisan Elmira membuatnya tidak tega. Akhirnya dia mengusap-usap pundak Elmira untuk menenangkan gadis itu.“Tenanglah, Elmira! Reyhan sudah pergi. Aku akan melindungimu,” ujar Ricky menenangkan Elmira.Elmira membuka mata dan mengangkat kepala menjauhi Ricky. “Maafkan aku," ucapnya seraya mengusap air mata. “Jangan salah paham. Aku tidak sengaja memelukmu. Aku, hanya sedang merasa takut,” ujarnya pada Ricky.“Tidak masalah. Aku mengerti. Ayo, aku akan mengantarmu pulan
Baca selengkapnya
Tetangga Baru
"Jawab aku! Kenapa kamu ada di sini, Elmira?" Adrian mengulangi pertanyaannya. Dia memindai tubuh Elmira yang memakai pakaian laki-laki.Adrian menatap Ricky, lalu berjalan mendekatinya. "Apa yang kamu lakukan pada Elmira, hah?" teriak Adrian. Dia menatap tajam Ricky dan mengangkat tangan hendak menghajar wajah innocent pria di depannya itu.Sebelum Adrian memberikan pukulan, Ricky lebih dulu menangkis tangan Adrian. Dia tersenyum kecut. "Seharusnya kamu bertanya pada dirimu sendiri, Adrian. Di mana kamu semalam? Kamu meninggakkan Elmira sendirian di acara reuni. Elmira hampir saja mengalami situasi berbahaya karena itu," ucapnya pada Adrian.Adrian menatap Elmira dengan perasaan bersalah. "Apa itu benar, Elmira?" tanyanya lembut.Elmira mengangguk sedih. Dia kembali menangis mengingat kejadian semalam.Adrian mendekati Elmira. Dia mendekap gadis itu untuk menenangkannya.Ricky kembali tersenyum kecut. Dia memalingkan muka, merasa jijik melihat dua sejoli di hadapannya."Apa kalian su
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status