Rodez menghentikan langkah kakinya begitu Jeceline berlari ke arahnya, memeluk dan langsung menyambar bibirnya. "Sayang, aku benar-benar merindukanmu!,"Jeceline erat-erat memeluk lengan Rodez dan meletakkan kepalanya di sana untuk bergelayut manja."Jeceline, minggirlah dulu aku harus mandi," Ucap
Gozel menyeka sisi bibirnya karena akan sangat memalukan jika memang ada bekas air liur yang mengalir kesana.Rodez tersenyum tipis, sungguh melihat Gozel seperti itu benar-benar lucu sekali. Sada jika Rodez hanya mengerjainya saja, Gozel segera menghentikan tangannya, melirik sinis kepada Rodez ya
Gozel menangis sesenggukan didalam kamar yang sudah beberapa hari ini dia tempati. Sungguh dia sangat sedih dan tidak mengerti harus bagaimana menghilangkan perasaan sedih itu atau setidaknya menguranginya sedikit saja. Dia tersiksa sekali dengan perlakuan Rodez yang tidak jelas. Mungkinkah Rodez
Gozel mengepalkan kedua tangannya, kali ini dia sudah benar-benar tidak tahan lagi sehingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah yang sudah hampir satu Minggu menyekapnya. Dia tidak ingin lagi terlibat dengan Rodez, keluarga, Jeceline, juga tidak ingin terlibat dengan keluarganya karena dia paham
Gozel berjalan menuju ke kamar mandi dengan langkah kakinya yang gontai dan sulit karena rasa nyeri dan sakit dari bagian tengah kedua pahanya. Rodez, pria itu benar-benar menjadi sangat tidak berperasaan hingga tidak perduli apapun terus saja menggempur Gozel yang sudah kelelahan dan tidak berada.
"Sebenarnya kemana lagi kau akan membawaku?, apa kau berniat membuangku jauh dari sini supaya aku tidak bisa kembali?," Tanya Gozel entah ini sudah beberapa kali semenjak pagi tadi Gozel bangun Rodez sudah bersiap, bahkan semua hal yang di butuhkan Gozel juga sudah siap sehingga Gozel hanya perlu ma
Gozel menghela nafas beratnya setelah Dokter menyatakan jika operasi berjalan lancar, dan Rodez juga bisa langsung ditemui karena sejak tai Rodez juga selalu menanyakan keberadaan Gozel. Dengan segera Gozel bangkit, berjalan masuk dan melihat bagaimana keadaan Rodez. "Bagiamana perasaanmu?," Tanya
"Yang saya tahu adalah, Tuan memilki pertemuan bisnis, juga beberapa pekerjaan lain yang diluar kuasa saya untuk bertanya," Seperti itulah jawaban yang keluar dari mulut Fandy. Beberapa saat lalu Deferla menghubungi Fandy dan memintanya untuk datang karena ada beberapa hal yang ingin dibicarakan Je