Share

Bab46 Keberadaan Iren

"Aku juga nggak tau, Kak. Aku nggak ada ngasih tahu siapa- siapa tentang kondisiku," jawabku yang juga ikutan bingung.

"Kamu nggak ada hubungin Anwar kan?"

"Belum ada, Kak. Sensi banget sama pak Anwar, kan kalian masih ada hubungan keluarga," kataku merasa heran dengan tingkahnya.

"Sudahlah, aku liat dulu." Kak Adam menutup wajahnya dengan masker, kemudian bangkit dan langsung berjalan ke arah pintu. Entah kenapa, sikapnya begitu menunjukkan ketidaksukaan pada pak Anwar, ada masalah apa mereka?

Disaat aku termenung, tiba' tiba pintu terbuka. Aku terkejut, ketika melihat yang masuk ke dalam kamarku, adalah om Kustomi.

"Om," lirihku. Kak Adam masih menunduk diam, agar om Kustomi tidak mengenalinya.

"Ceroboh! Kenapa kamu sampai tertembak seperti ini?" bentak om Kustomi, menatap marah kepadaku.

"Dari mana Om tahu aku disini?" tanyaku penasaran. Om Kustomi mendengkus.

"Kamu pikir, Om akan diam saja, tanpa memantau kamu sama sekali setelah kamu mempermalukan keluarga Hanung? Om itu sangat
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status