Share

the second chapter : lebih jauh tentangnya

   Ting! Terdengar samar bunyi ringtone massage dari hp Seulbi. Namun sang empunya tengah berada dalam kesibukan. 

”Seulbi ini script buat Senin depan. Berhubung waktunya sudah dekat tolong persiapin dengan baik ya.”

”Okey siap, terimakasih Youngdae Oppa.”

   Lee Youngdae adalah manajer Seulbi. Mereka belum lama kenal. Mungkin baru beberapa bulan terakhir ini. Namun Youngdae benar-benar membantunya dengan baik. Seulbi baru saja bergabung dengan agensi SS Entertainment atau yang dikenal juga dengan Starsight Entertainment pada awal tahun 2016.

   Sekitar tiga tahun yang berat sudah Seulbi lalui. Dari mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk casting dan audisi berbagai macam drama sendirian. Bahkan sampai Pulang Pergi Busan-Seoul untuk mengikuti casting-casting tersebut. 

   Kakek dan Nenek Seulbi tinggal di Busan, mau tidak mau Seulbi juga harus tinggal dan menetap di Busan pada masa SMA. Ayah dan Ibu Seulbi tidak mengijinkannya untuk tinggal di Seoul sendirian pada masa itu. 

”Entah kenapa aku ngerasa gugup banget untuk drama kali ini. Sepertinya aku harus menyiapkan banyak hal.” kata Seulbi dengan wajah yang cemas.

”Tenang saja Seulbi, aku percaya kau bisa mengatasinya.” Balas Youngdae menenangkan.

   Padahal syuting dramanya masih akan dimulai beberapa hari lagi namun Seulbi tampak sangat gugup di hari itu. Manajer nya memberi tahu Seulbi bahwa ia mempunyai kesempatan yang sangat bagus. Dua drama ini bisa menjadi batu loncatannya untuk memperoleh peran utama bahkan ditahun depan. Ia berkata bahwa Seulbi mempunyai potensi yang sangat bagus. Youngdae sebenarnya penasaran mengapa Seulbi sampai harus merantau ke Korea sendirian. Mengingat industri Indonesia yang sebenarnya juga sudah bagus dikala itu.

   Seulbi berkata bahwa salah satu alasannya adalah ia ingin bisa menjadi guest di variety show yang bernama Running Man. Youngdae hanya tertawa mendengarnya, ia sangat tahu bahwa itu bukanlah alasan utama Seulbi memilih berkarir di sini. Sembari ikut tertawa Seulbi mengakui bahwa itu memang bukanlah alasan utamanya.

   Namun bagi Seulbi, Running Man sudah menjadi pilar harapan serta obat yang paling ampuh untuk menghilangkan semua rasa sakit dihatinya. Running Man juga telah berhasil tidak hanya sekali namun berkali-kali untuk mengembalikan senyuman dan tawanya yang hilang. Seulbi bahkan telah mengidolakan mereka sejak masih di bangku SMP saat ia di Indonesia.

   Ia berkata pada Youngdae, bahwa ia serius pada perkataannya ingin menjadi guest di variety show itu. Youngdae menyuruhnya untuk menyelesaikan drama ini dengan baik, karena dengan begitu keinginan nya untuk bisa menjadi guest di Running Man pasti akan terwujud dengan mudah. Mendengar Youngdae berkata seperti itu membuat Seulbi senang sekaligus tenang.

   Setelah selesai briefing yang cukup panjang dan berbagai pengarahan dari manajer Oppa. Seulbi pergi ke Rooftop gedung agensi nya. Ia berkata ingin mencari angin. Namun bukannya senang, raut wajah Seulbi terlihat cemas. Seperti ada beban yang sedang ia pikul.

   Kecemasan itu tidak lain dan tidak bukan adalah soal uang. Seulbi belum membayar sewa apartemen nya dibulan ini. Ia bingung harus mencari uang darimana saat ini. Bayaran untuk acting nya sebagai pemeran pendukung di drama sebelumnya hanya sisa sedikit. Gaji yang di dapat dari pekerjaan part time juga tidaklah cukup, karena ia tidak terlalu mengambil banyak jam kerja.

   Seulbi sebenarnya telah bekerja Part time hampir 2 tahun terakhir ini. Berarti sudah 2 tahun pula ia tinggal dan menentap di Seoul. 

   Saat ini Ia adalah mahasiswi semester 4 Departement of Acting di K-ARTS ( Korea National University of Arts ) . Untungnya karena Seulbi pintar dan berbakat, ia bisa mendapatkan beasiswa untuk biaya kuliah di K-ARTS. Walaupun bukan beasiswa full, yang berarti Seulbi masih harus membiayai kehidupan nya sendiri. 

   Karena bakatnya pula, ia mendapatkan kontrak dari agensi dan berkesempatan membintangi beberapa drama walaupun saat ini hanya sebagai pemeran pendukung. Namun biaya hidup dan sewa apartemen yang mahal di Seoul begitu mencekik Seulbi. Ditambah penghasilannya yang masih belum tetap.

   Bayaran untuk drama barunya akan dibayarkan setelah ia syuting, yang mana itu paling cepat bulan depan. Bahkan Seulbi belum membayar uang yang telah ia pinjam dari Woohyun untuk membayar kebutuhan hidup dan sewa apartemen di bulan lalu. Jadi tidak mungkin dia kembali meminjam uang pada Woohyun.

   Seulbi teringat beberapa orang menyuruhnya untuk belajar bermain saham. Mereka berkata bahwa saham sangat menguntungkan. Namun sebelum terjun ke dunia itu, Seulbi benar-benar harus mempelajari nya terlebih dahulu. Agar tidak kehilangan banyak uang saat membeli saham. Diwaktu senggang nya Seulbi juga banyak mengulik dunia itu. Namun ia masih memikirkan nya lagi karena uang yang saat ini ia punya juga tidak banyak.

   Saat Seulbi ingin mengecek ponsel nya, ia menemukan beberapa notifikasi massage dari nomer yang tidak dikenal.

+8281760XXXX : Seulbi, ini Junwo. Maaf, aku meminta nomer mu dari Woohyun kemarin.

   Sebenarnya sudah 3 hari berlalu sejak Seulbi bertemu dengan Woohyun dan member Draxeo. Namun saat itu Seulbi tidak terlalu yakin bahwa itu adalah Junwo. Ia bertanya pada Woohyun dan benar saja bahwa nomer tidak dikenal itu adalah Junwo.

   Woohyun hanya lupa untuk memberi tahu Seulbi bahwa ia telah memberikan nomor nya kepada Junwo. Seulbi sedikit terhibur dengan adanya massage dari Junwo. Untuk sejenak ia melupakan kefrustrasian terhadap kondisi ekonominya.

   Junwo mengajaknya untuk makan siang bersama. Ia berkata tahu tempat makan jajangmyeon yang sangat enak dan tempatnya juga sangat aman. Jadi tidak mungkin ada media ataupun orang yang akan mengambil foto mereka diam-diam.

   Sebenarnya Seulbi juga tidak begitu mempedulikannya karena saat itu tidak banyak orang yang tahu tentangnya. Seulbi juga sedang tidak punya banyak uang, jadi menurut nya akan bagus jika mengiyakan ajakan Junwo untuk makan siang bersama. Ia juga terhibur dengan ajakan itu.

   Seulbi segera mengirim lokasi gedung agensinya, tempat ia berada sekarang pada Junwo. Selagi menunggu, Seulbi bertanya-tanya mengapa Junwo sangat baik kepadanya. Kemarin ia telah mengantarkannya pulang lalu saat ini makan siang bersama.

   Namun pada saat itu Seulbi tidak berpikir panjang dan hanya menganggap teman sepupunya itu sebagai orang yang baik. Bersamaan dengan pikirannya yang muncul, Junwo pun datang. 

”Oppa annyeonghasaeyo, maafkan aku yang dari kemarin telah merepotkan mu.”

”Entah kenapa aku suka jika kau terus merepotiku.” Balas Junwo sambil tertawa.

   Mereka mulai membicarakan tentang banyak hal selama perjalanan menuju restoran jajangmyeon itu. Dari mulai membahas drama baru Seulbi lalu persiapan konser Junwo. Sampai mendebatkan tentang hal-hal yang remeh. Seperti cara memakan tangsuyuk dengan saus yang dituang atau dicelupkan. Sama halnya seperti di Indonesia yang memperdebatkan tentang bubur diaduk atau tidak.

   Selang beberapa waktu kemudian sampailah mereka di restoran jajangmyeon langganan Junwo. Junwo berkata bahwa ia sering sekali datang kesini. Bahkan ia juga kenal dengan ownernya. Mereka memesan dua buah jajangmyeon yang sama. Junwo mengaduk jajangmyeon miliknya dan Seulbi sedikit terkejut ketika Junwo menukar jajangmyeon miliknya dengan milik Seulbi. Seulbi berpikir itu adalah hal yang lucu dan manis.

”Jadi kau masih kuliah?”

”Pertanyaan mu salah Oppa. Bukankah memang ini umur yang wajar dan normal untuk kuliah?”

”Hahahaha, hei. Kau tau bukan itu maksudku.”

”Aku mendapat beasiswa untuk kuliah di K-ARTS dan masih butuh waktu yang lama untuk bisa lulus. Aku merasa terbebani dengan banyaknya tugas.”

”Beasiswa? Sudah kuduga kau memang sangat keren. Tugas-tugas itulah yang akan membentukmu menjadi seseorang yang lebih hebat nanti.”

”Aku tahu tapi rasanya cukup melelahkan Oppa.”

”Bersandarlah denganku jika kau lelah. Bagikanlah keluh kesah itu dengan ku, oke?”

   Mendengar perkataan Junwo, Seulbi tersenyum dan merasa ada sebagian beban yang hilang dari pundaknya. Selama 4 tahun terakhir ini Seulbi berada jauh dari orangtuanya.

   Meskipun ada Woohyun dan kakek neneknya namun hal tersebut tidak dapat mengusir kesepian dari hidupnya. Untuk pertama kalinya Seulbi merasa ada seseorang yang akan mengisi kekosongannya selama ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status