Share

the fifth chapter : LDR & Harapan

   Hari-hari berlalu, begitupula dengan hubungan dua insan yang berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya. Sudah hampir seminggu sejak Junwo menyatakan perasaannya dan mereka berkencan.

   Yang berarti Seulbi dan Junwo akan menjalani hubungan LDR atau long distance relationship untuk sementara waktu, dikarenakan Junwo harus pergi ke Jepang untuk melaksanakan tour konsernya bersama Draxeo.

   Entah dikarenakan ia sedang kasmaran dan bahagia, tidurnya akhir-akhir ini menjadi sangat nyenyak. Pagi ini, ponselnya yang berdering membuat Seulbi harus bangun dari tidur lelapnya.

Good morning! Chagiya, bangunlah.”

Sudah beberapa kali ini, Junwo memanggilnya dengan 'chagiya' atau yang berarti sayang di Indonesia. Namun Seulbi masih belum terbiasa dengan panggilan itu. Pipinya selalu merona merah ketika Junwo memanggilnya 'chagiya'.

”Oppa, jam berapa flight mu ke Jepang?”

”Em Well, saat ini aku sudah ada di bandara Incheon.”

Seulbi langsung bangkit dari ranjangnya. Ia terkejut mendengarnya. Ia pikir Draxeo tidak akan mengambil first flight.

Sambil merengek Seulbi berkata, ”Oppa kenapa kau tidak bilang padaku?”

”Bukankah aku sudah memberi tahumu? Tapi chagi bagaimana ini, aku sudah merindukan mu sekarang.”

”Oppa pikir aku tidak?! Sedikit melegakan sekarang teknologi sudah maju, aku akan sangat berterimakasih pada orang yang menciptakan video call. Oiya ini kau tidak menelpon ku di depan Woohyun Oppa kan?”

Tenang saja chagi, aku sudah menjauh dari mereka sekarang. Bentar mereka memanggilku, aku tutup dulu yaa? Nanti saat sudah sampai di Jepang aku akan mengabari mu.”

”Baiklah Oppa, hati-hati. Aku harap pesawat mu dapat mendarat dengan aman di Jepang. Saranghae!”

   Berkat morning call dari Junwo, Seulbi lebih bersemangat untuk menjalani hari-hari nya. Syuting dramanya sebagai pemeran pendukung masih belum selesai dan di hari ini masih ada beberapa schedule yang harus ia lakukan. Kepercayaan dirinya juga mulai membaik. Ia jauh lebih optimis untuk menghadapi semua tantangan dan hal baru dalam hidupnya.

Seulbi-ya, ayo bekerja keras. Setelah itu belilah apartemen baru sehingga kau tidak perlu pusing memikirkan bagaimana harus membayar sewa setiap bulannya, ucapnya pada dirinya sendiri.

   Seulbi mulai melakukan rutinitas nya di pagi hari, dan tidak lama kemudian sang manajer menjemputnya.

   Beberapa jam telah berlalu dan Seulbi telah selesai melakukan berbagai adegan syutingnya di hari itu. Saat melakukan beberapa adegan syuting tadi, Seulbi tidak sempat untuk mengecek ponselnya. Setelah mengucapkan terimakasih kepada para crew, staff, dan cast yang lain, ia mengecek ponselnya.

   Senyuman terukir di wajah Seulbi, saat mendapati beberapa notifikasi pesan dan misscall dari pacarnya, Junwo.

Junwo : Aku telepon kau tidak angkat, apakah sedang syuting? Aku mau ngabarin, kalau aku sudah sampai di Narita dan sekarang aku sangat merindukanmu ㅠㅠ. Semangat syutingnya, aku yakin kau melakukannya dengan baik. Telepon aku jika sudah selesai.

   Senyuman kembali terukir diwajahnya. Rasa lelahnya seakan hilang begitu saja saat membaca semua pesan itu.

Seulbi : Oppa, aku telah menyelesaikan syuting dihari ini. Namun masih ada sedikit yang harus aku urus. Saat sudah dirumah nanti, aku akan melepon mu. Tunggulah sebentar lagi, okay?

   Seulbi memasukkan ponselnya kedalam tasnya dan segera bersiap untuk pulang kerumah. Tak lupa, Seulbi menyapa kembali dan berterimakasih pada semua crew dan staff yang telah membantunya syuting di hari ini. Seulbi menunjukkan attitude yang sangat baik di tempat syuting. Sebuah bekal untuk bisa menjadi aktris hebat yang sukses dimasa depan nanti.

   Seulbi telah sampai dirumahnya dan hal pertama yang ia lakukan adalah menelpon Junwo.

”Oppa, bagaimana hari mu hari ini?” tanya Seulbi ketika telpon nya tersambung.

Seulbi-ya, aku merindukanmu. Ayo lakukan video call, aku sudah menjauh dari para member yang lain.” ucap nya sembari tertawa.

Seulbi langsung mengalihkan telepon itu menjadi video call. Rasa lelahnya benar-benar menghilang begitu saja setelah melihat wajah orang yang ia sayangi.

”Selalu cantik.” itulah yang pertama kali Junwo katakan ketika melihat wajah cantik pacarnya.

Perkataan Junwo sontak membuat Seulbi sangat malu. Pipinya saat ini merona merah.

”Oke oppa, jadi bagaimana Jepang?”

Indah dan sangat cantik sayang untuk dilewatkan. Chagiya, kapan-kapan kita harus mengunjungi tempat ini bersama.”

”Aku akan menunggu sampai saat itu tiba.” balas Seulbi sembari tertawa.

Tapi sebenarnya hari ini aku belum pergi kemana-mana. Kami sangat sibuk menyiapkan konser Draxeo.”

”Para fans mu pasti sangat bangga kepada mu dan Draxeo. Aku rasa mereka adalah salah satu fandom yang paling beruntung.”

   Malam itu berlanjut dengan obrolan panjang mereka. Sebenarnya tidak sampai semalaman, bahkan tidak lebih dari enam puluh menit. Namun bagi Seulbi itu sangat berkesan dan menenangkan. Sekarang ia punya tempat untuk menumpahkan segala keluh kesah dan kesulitannya.

   Saat hari-hari pertama mereka berpacaran, mereka juga sepakat untuk menyembunyikan dan merahasiakan hubungan mereka terlebih dahulu dari Woohyun. Mereka menunggu saat yang tepat untuk membicarakannya dengan Woohyun. Karena seperti yang mereka berdua tahu, kemungkinan besar Woohyun tidak akan menyetujui hubungan mereka.

   Hari-hari berlalu dengan banyak pesan yang saling mereka kirimkan. Sekitar tiga-empat hari lagi, Junwo baru akan pulang ke Korea.

   Seoul tampak membosankan bagi Seulbi, saat Junwo tidak berada disana. Namun kabar yang ia terima dari sang manajer membuat suasana hatinya terobati. Beberapa bayaran dari dramanya sudah ditransfer ke dalam akun rekeningnya. Hal pertama kali yang ia pikirkan adalah pindah segera dari apartemen yang tengah ia sewa.

Berhubung besok ngga ada jadwal, sepertinya aku harus melihat-lihat pasaran properti di kota yang sangat mahal ini, ucapnya pada dirinya sendiri

   Keesokan paginya ia memutuskan untuk tidak jadi pergi ke kantor agen real estate. Ia memutuskan untuk melihat-lihat pasaran harganya terlebih dahulu lewat internet.

Wah memang benar kata orang, bahwa harga properti di Seoul tidak akan pernah turun. Jika harganya semahal ini harus sampai kapan aku mencicil kredit nya, ucap nya dalam hati sambil melihat-lihat harga apartemen di sebuah web properti.

   Matanya melihat sebuah unit apartment yang sangat bagus dan cantik, dengan desain yang sedikit klasik berwarna cream. Serta lantai kayu yang membuat apartemen ini semakin menarik. Luasnya 198 m² dengan 3 kamar tidur dan 3 kamar mandi.

   Berada di distrik Seongbuk-gu, yang mana berarti dekat dengan tempat ia tinggal sekarang. Namun Seulbi kecewa setelah melihat harganya. 1.490.000.000 KRW atau yang setara dengan Rp 18 miliar.

Sudah kuduga tidak mungkin apartemen sebagus ini dijual dengan harga murah, kecuali jika tempatnya ...berhantu, ucapnya sambil mendengus.

   Beberapa waktu berlalu dengan Seulbi yang frustrasi dengan mahalnya harga properti di Seoul. Ia kembali merindukan dan mengingat Indonesia serta keluarganya.

Kalau saja waktu itu aku tidak keras kepala untuk pindah ke Seoul, pasti sekarang aku akan hidup lebih nyaman disana, ucapnya menyesali keputusannya beberapa tahun yang lalu.

   Namun Seulbi tidak berhenti dan menyerah begitu saja. Ia menemukan sebuah apartemen yang juga menarik hatinya. Dengan luas 112m², 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Serta berada di distrik hannam-dong.

   Sebuah distrik yang dengan penduduk internasional terbanyak setelah Itaewon. Namun harganya masih saja tinggi yaitu dengan $ 654,545 USD atau sekitar Rp 9,5 miliar. Ia berharap bisa bisa membelinya suatu saat nanti.

   Tidak lama kemudian terpampang senyum di wajahnya. Sepertinya ia telah menemukan yang ia cari, sebuah efficency apartemen di distrik susong-dong dengan luas 122 m². 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi dengan desain yang minimalis menarik hatinya. Walaupun harganya masih tinggi yaitu dengan $ 454,545 USD atau setara dengan Rp 6,5 miliar, namun Seulbi merasa bisa mengatasinya jika ia mendapat drama sebagai pemeran utama di tahun depan.

Sambil tersenyum ia berkata pada dirinya sendiri, Saat ini uangku memang jauh dari kata cukup, tetapi bekerja keras lah Seulbi-ya, Tahun depan kita harus pindah dari sini ke tempat yang lebih baik. Fighting!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status