Share

9

Mungkin dia ingin membuatku kesal dan menguni ketahanan hatiku, dia mengatakan itu dengan wajah sinis sementara aku hanya tersenyum lebar. Dia tertegun melihat reaksiku yang santai.

"Boleh saja Bu, tapi sayang, saya tidak punya nomor telponnya. Mungkin ibu bisa dapatkan itu dari Mas Alvin."

"Baiklah, aku akan memintanya, kau boleh pergi," jawabnya dingin.

"Baiklah," jawabku sambil membalikkan badan, mengubah ekspresi wajah dari senyum ke ekspresi marah, kesalnya seakan menumpuk di hatiku.

*

Kurebahkan diri di tempat tidur, kusentuh perlahan seprai yang halusnya sama seperti gaun tidur sutraku, bantal yang ada di sampingku masih kosong, karena suamiku belum pulang sampai saat ini. Perlahan kerinduan dan hasrat ingin dipeluk olehnya membuncah di hatiku, sayangnya, harapan itu tak akan terwujud secepatnya karena ya ... seperti itulah, hubungan kami sudah kaku.

*

Pukul 01.00 malam aku terbangun dan menyadari diriku berada dalam pelukan hangat seseorang. Teryata itu adalah Mas Alvin. Kuco
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ira cardova
Lu muslim, tp minum alkohol kayak biasa sj, gmn nich thor
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
betul2 menantu bodoh.sok tegar,tpi nangis juga..jijik ku tengok istri bdoh macam ne.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status