Home / Rumah Tangga / Biar Kutanggung Dosa Malam Itu / Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu

Share

Mencoba Berdamai dengan Masa Lalu

last update Last Updated: 2025-09-09 16:17:19

‘’Monik, apa kamu udah dapat kabar dari Bu Karni? Andre kecelakaan dan sampe sekarang belum sadarkan diri, dia sekarang di rumah sakit Medina.’’

Aku terkesiap membaca pesan yang masuk dari sahabatku itu. Bergegas aku membawa benda canggih itu duduk, lalu memutuskan untuk menghubungi Ayu langsung.

Berdering..

‘’Assalamualaikum, Monik.’’

‘’Waalaikumsalam, Yu. Jadi Andre masih belum sadar sampe sekarang? Ya Allah.’’

‘’Iya, Monik. Aku kaget mendengar beritanya. Padahal aku sempet nampak dia sebelum kecelakaan itu terjadi, dia bersama si Nina di jalan.’’

‘’Aku juga melihat Andre di jalan ketika aku membawa si Dedek maraton.’’

‘’Trus dia melihat kamu juga nggak?’’

Aku menggeleng secepatnya,’’Nggak, Yu.’’

‘’Tapi kamu dari mana tahu berita ini?’’ lanjutku.

‘’Dion yang ngasih tahu sama aku. Dia yang menyaksikan ketika Andre kecelakaan dan dia juga yang membawa Andre ke rumah sakit. Begitu katanya ke aku,’’ jelasnya panjang lebar di seberang sana.

‘’Tapi sampe sekarang Andre belum juga sadar.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Biar kutanggung dosa malam itu.

    Aku merasa hina dan tak pantas jika dia bersahabat denganku, tetapi di luar dugaanku. Ayu bahkan orang satu-satunya yang selalu mensupport, di saat aku terpuruk sekalipun. Betapa beruntungnya aku punya sahabat seperti Ayu, dulu aku acuhkan ketika aku jadi kekasihnya almarhum Andre.Ya, kini Ayu sudah kuliah di Universitas ternama dan tentu itu kampus impiannya selama ini. Aku tahu soal itu, karena aku yang bertanya pada sahabatku. Aku yakin dia enggan memberitahuku karena tak mau jika aku nanti malah bersedih hati. Ayu dan teman-teman pada kuliah, sementara aku menggendong anak. Aku punya anak bukan pada waktunya. Seusia aku masih berkecimpung di pendidikan. Itu semua karena kesalahanku, karena kebodohanku.Akibatnya aku yang menanggung, membuat aku putus sekolah dan tak bisa melanjutkan pendidikan seperti temanku yang lain. Banyak juga yang menjauhiku karena tahu bahwa aku hamil di luar nikah. Hingga kini, orang masih mengatakan hal yang sama. Pandangan orang padaku tetap tak kan be

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Sudah Tertangkap?

    Aku bukan ilfeel dengan pekerjaannya. Prinsipku apapun pekerjaan asalkan halal. Aku orangnya tak memandang jabatan. Tapi, rasa trauma itu masih membekas. Aku hanya ingin membesarkan dan mendidik anakku untuk saat ini.‘’Assalamualaikum.’’‘’Waalaikumsalam. Eh, cucu Nenek udah datang ya, Sayang.’’ Seketika Mama Karni bergegas menghampiri kami dan langsung menggendong cucunya. Membuat Rafi tertawa kecil dan memegang pipi neneknya.‘’Tadi Mama beliin mainan buat si Dedek,’’ kata wanita separuh baya itu sambil memandang ke arahku.‘’Ya Allah, Ma. Kan mainannya udah banyak,’’ keluhku kemudian. Ya, neneknya selalu saja membelikan mainan yang begitu banyak untuk cucunya. Padahal mainan yang dibelikan kemarin-kemarin masih layak dipakai, masih bagus. Di rumahku pun banyak mainan juga, itu oma dan opanya yang beli.‘’Nggak apa-apa, Nak. Itu mainan yang baru kok dan belum pernah dimainkan sama si Dedek.’’**‘’Assalamualaikum.’’ Aku yang tengah memberikan ASI pada si kecil seketika Mama mengan

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Dua Tahun Kemudian

    ‘’Sayang, mandi dulu ya. Nanti kita tempat Nenek,’’ kataku pada Rafi yang sedang asyik bermain. Dia berhenti bermain lalu menoleh ke arahku. Ya, sudah setahun lebih kini usia anak semata wayangku. Alhamdulillah dia sehat dan sangat aktif. Sudah dua tahun juga kepergian mantan suamiku, Papanya Rafi. Tak berselang lama, aku telah selesai memandikan anakku. Dia kugendong dengan berbalut handuk. Lalu langsung kubawa ke tempat tidur, membaringkannya. Dia tampak tertawa kecil, membuat aku makin gemas saja.‘’Ma,’’ katanya yang membuat aku bergegas mengecup pipi tembem si kecil.‘’Ih, anak sayang Mama ini.’’ Dia tertawa kecil hingga nampak giginya yang baru tumbuh. Kuambil minyak kayu putih, lalu mengoleskan ke perut, punggung, tangan, dan kakinya. Dia tampak enteng sekali sambil bertepuk riang.‘’Bi, nanti kalo Ibu nanya bilang aku ke rumah Neneknya Rafi,’’ kataku pada wanita separuh baya yang berkerudung itu. Ya, dia adalah ART di rumahku. Namanya Bibi Aida, dia sudah setahun bekerja di s

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Kabur? (POV Mami Nina)

    Aku tak mau membusuk di penjara. Aku tak mau jika orang suruhanku itu mengaku bahwa aku-lah dibalik semua ini.‘’Ya udah deh, Mi. Kalo gitu bersiap-siaplah,’’ sahutnya yang membuat aku melukiskan senyuman di bibir, bernapas lega.‘’Kita pergi sekarang kan, Pi?’’ ulangku kembali menatap mata elangnya.‘’Iya, Mi. Kita pergi sekarang. Kalo bukan demi Mami, Papi nggak akan mau liburan. Apalagi kerja Papi akan ditinggal begitu saja,’’ jelasnya sambil menghela napas berat.‘’Mami minta maaf deh, Pi. Tapi kan bisa Papi suruh orang kepercayaan Papi untuk menggantikan tugas Papi untuk sementara waktu.’’‘’Nggak semudah itu, Mi.’’ Lelaki yang menemaniku selama dua puluh tahun itu bergegas berlalu meninggalkanku. Begitulah si Papi, jika diajak pergi liburan di luar waktu libur, maka dia akan enggan untuk pergi dan malah menjadi bahan perdebatan antara aku dan suami. Ya, tapi aku tak punya cara lain untuk menghindar. Ini satu-satunya cara supaya keberadaanku tak ditemukan oleh pihak kepolisian.

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   POV Mami Nina

    ‘’Bu, saya takut kalo penyamaran saya terbongkar. Sa...saya nggak mau masuk penjara.’’Membuat darahku mendidih dibuatnya mendengar ucapan wanita di seberang sana, orang suruhanku untuk melenyapkan Andre seminggu nan lalu. Sengaja aku bayar orang lain untuk membantu Andre agar nyawanya lenyap, tentunya dengan harga yang sangat mahal. Seperti ancamanku pada mamanya, kalau nyawa harus dibalas dengan nyawa. Anak semata wayangku, Nina.Anak yang sangat kusayangi kecelakaan dan merenggut nyawa. Gara-gara lelaki itu yang membawa anakku jalan-jalan ke luar pakai motor sportnya. Sejak awal aku tak pernah merestui hubungan mereka, namun suamiku bersikeukeh untuk menjodohkan lelaki itu dengan anakku. Dengan terpaksa aku menyetujuinya ketika itu, hingga Nina sering membawa lelaki itu ke rumah. Bahkan hingga larut malam, lelaki itu masih di rumahku.Aku yakin Nina hamil darah dagingnya Andre, atas perbuatan lelaki terkutuk itu. Sungguh miris, anakku meninggal dalam keadaan berbadan dua dan itu d

  • Biar Kutanggung Dosa Malam Itu   Kita Harus Ikhlas

    Mata Alisya melotot ke arahku. Sejak pertama kali dia tahu kalau aku ada hubungan spesial dengan Andre, sejak itu pula dia sering berkata ketus padaku, apa dia membenciku? Dan apa rasa benci itu masih membekas sampai saat ini?Buktinya dia menatap tajam ke arahku.‘’Terima kasih kalian udah datang ke pemakaman Andre. Hati-hati di jalan,’’ sahut Mama. Namun, mereka tak menoleh sedikit pun. Aneh! Tadinya begitu ramah dan sopan perlakuannya terhadap Mama Karni. Kini kenapa jadi begini? Apa karena Mama yang mengatakan aku masih berstatus sebagai istrinya Andre? Tapi apa hubungannya? Kan Andre sudah meninggal. Ah, sudahlah! Sepertinya pikiranku butuh istirahat sejenak.Mataku tertuju pada Mama yang tengah memeluk batu nisan anaknya dengan deraian air mata.‘’Semoga kamu tenang di sana ya, Nak. Maafkan Mama belum bisa jadi Mama yang baik untuk kamu.’’Membuat hatiku terenyuh memandangi wanita yang telah kuanggap sebagai orangtuaku itu. Entah kenapa, aku ikut merasakan apa yang dirasakan ole

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status