"Dan kamu, dimana harga dirimu sebagai seorang wanita? Pria ini sudah mempunyai istri! Kenapa kamu mau diminta Umi untuk melakukan ini!" cerca Amanda pada Amelia, dia tak peduli lagi perhatian orang. "Amanda diam, jika kamu tidak mengetahui apapun, kenapa kamu ikut campur dengan urusan Umi!" Yasmine sangat malu. "Tentu aku harus ikut campur, Hal apa ini sangat konyol! Perbuatan salah harus ditegur, aku kecewa dengan kalian semua terutama Umi!" ujar Amanda, kemudian ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu, Faiz juga kecewa dengan kelakuan ibu sambungnya, mereka berdua tidak pernah akur dengan Yasmine karena ia selalu menjadi seseorang yang egois bahkan Yasmine selama ini, berusaha menjauhkan mereka dari Abinya. "Gita lebih baik kamu pulang, jangan pernah ikuti permintaan Umi. Sekarang rumah tanggamu dalam ancaman," ucap Amanda, Gita pun mengangguk."Jika kamu butuh bantuan, hubungi saja Kakak, siap membantumu!" ucapan Amanda, sebelum dia pergi dari tempat itu. Para tamu pun ber
Ketahuan Oleh GitaGita dan Azmi tiba di rumah Azmi sangat merasa bersalah pada istrinya, harusnya dia lebih tegas dari awal. Tapi karena Umi kadang membuat Azmi menjadi tidak tega. Mereka masuk ke dalam kamar, Gita masih diam sepanjang perjalanan tadi, hingga tiba di rumah. Tak menutup kemungkinan di hatinya merasa kecewa, karena suaminya. Gita duduk di tepian ranjang, Azmi mendekatinya. "Maafkan aku ya sayang, karena aku tidak mencegah keinginan Umi sedari awal, tapi yakinlah aku tidak pernah berniat untuk menikah lagi. Aku hanya ingin denganmu," ujar Azmi, meminta maaf. "Kamu tidak perlu minta maaf, karena Umi juga begitu keras, pasti sulit untuk menolak permintaannya!" jawab Gita. "Ya, karena itu juga alasannya. Besok aku akan ajak kamu untuk berlibur ke suatu tempat," ujar Azmi, mencoba menghibur hati sang istri."Besok saja kita bicarakan, aku ngantuk, capek ingin tidur aja!" jawab Gita.Azmi hanya mengangguk, ia sangat merasa bersalah.***Stella terbangun dari tidurnya, k
Konflik Stella dan Julian"Bang, aku mau periksa dulu!" rengek Indri, pada Julian dan menarik tangan pria itu untuk menemaninya masuk."Tapi-" Julian rasanya ingin menyusul Gita, bagaimana nanti jika Stella datang, dan melihatnya. Pasti Stella akan marah dan bisa meminta cerai kembali. "Maaf ya Indri, kamu masuk sendiri saja!" ujar Julian. "Kenapa Bang? Pasti Abang takut sama istri ya!" ketus Indri. "Bukan begitu, tapi memang kita tidak pantas berduaan seperti ini. Bisa timbul fitnah," jawab Julian."Kemarin Abang gak masalah anterin aku kemanapun, tapi kenapa sekarang Abang jadi keberatan dan bilang begitu!" gerutu Indri, ia kesal karena Julian menolaknya.Julian mengambil dompet dari saku celana dan memberi Indri beberapa lembaran uang."Ini cukup untuk biaya periksa dan ongkos kamu balik," Julian menyerahkan uang.Namun Indri membuang uang itu dan jatuh ke lantai. "Kenapa, kamu buang?" tanya Julian, yang merasa heran dengan sikap Indri."Aku tidak mau uang ini, Bang! Tapi aku m
Musibah Untuk YasmineGita menyerahkan wadah yang berisi makanan, pada Dahlan, Bapaknya."Makanan dari Ibu, Pak. Semoga Bapak suka ya," ujar Gita saat memberikannya."Pasti Bapak suka, terima kasih ya, bilang pada Ibumu karena telah memberikan Bapak makanan ini," jawab Dahlan. "Nanti Gita sampaikan," ujar Gita."Di mana ibumu sekarang?" tanya Dahlan. "Ibu sedang di rumah Mbak Stella." Kemudian Gita dan Dahlan berbincang di ruang tamu. Sudah 1 bulan ini Gita tidak bertemu Bapaknya, karena sibuk mengurus masalahnya kemarin. "Apa yang terjadi padamu?" tanya Dahlan, saat menatap mata Gita, seperti menyimpan masalah. "Mertua Gita, Pak. Dia menuntut Mas Azmi untuk segera mempunyai anak, dan memberi mereka cucu. Tapi, Gita belum bisa memberikannya. Umi Mas Asmi akan menjodohkannya dengan perempuan lain," Gita menghela nafas. "Untung saja Mas Azmi, menolaknya dan rumah tangga kami masih bisa diselamatkan," ucap Gita kembali. "Kamu yang sabar ya, Git. Bapak doakan semoga kalian segera
Kau Pikir Aku Takut?Yasmine mengalami perampokan, namun anehnya rumahnya tidak dibobol. Dan semua barang berharga yang ia simpan telah diambil oleh pencuri itu, bagaimana bisa pencuri itu mengetahui semua letak barangnya dan seluk-beluk rumahnya. Pasti pelakunya adalah orang dalam, begitu pikir Yasmine. "Ada penghianat di rumah ini!" ujar Yasmine.Yasmine memanggil semua pekerja di rumahnya, mereka tidak tahu kejadian saat itu, kejadian tengah malam dan mereka tengah tertidur. Yasmine juga sudah melaporkan kejadian ini pada polisi, dan sedang diusut."Bagaimana bisa kalian tidak mendengar, ada seseorang yang mengambil barang di rumah ini!" bentak Yasmine pada para pekerja nya. "Sumpah, saya tidak tahu, Nyonya," jawab salah satu ART.Sedangkan semalam, Yasmine tidak pulang ke rumah. Ia menginap di sebuah hotel setelah menghadiri acara yang ia hadiri, bersama Azmi dan suaminya.Semua barang berharganya hilang, Yasmine merasa seluruh tubuhnya lemas, tentu saja semua barang itu berhar
Apakah Kamu Pelakunya"Tidak usah berteriak, Umi. Aku ada di sini!" Gita baru saja kembali, dari toko."Kamu, beraninya mengusir Amelia! Berarti kamu memang mau mencari masalah dengan, Umi!" ujar Yasmine, dengan tatapan mengancam. "Yang kulakukan tidak salah, wanita itu memang pantas kuusir! Karena dia benalu pada rumah tanggaku dan Mas Azmi! Umi jangan tutup mata dari kebenaran!" ujar Gita.Yasmine tertegun, Gita begitu berani menjawabnya kini. "Lihat Azmi, istrimu ini apa yang bisa di banggakan darinya. Mandul, bahkan kini berani melawan Umi!" adu Yasmine, berusaha mengadu domba Azmi dan Gita. "Jaga ucapan Umi!" ujar Azmi yang tidak terima dengan ucapan Uminya, yang mengatai Gita mandul. "Tampaknya Ibu salah jika bicara seperti itu!" sahut Gita."Apa maksudmu, diam kau! Gara-gara kamu Azmi tak mau menuruti perkataanku lagi!" ucap Yasmine memarahi Gita.Namun Gita tak peduli dengan kemarahan Yasmine, dia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Gita tampak mencari sesuatu, dan mengan
Biang MasalahAmelia menjadi salah tingkah, dengan tatapan Yasmine. Suci yaitu Mama Amelia mengusap tengkuknya, ia tak berani menatap Yasmine. "Apa kalian tahu pelaku perampokan di rumahku?" "Tidak tahu Tante, bagaiamana mungkin kami mengetahuinya. Tante tanya saja pada Polisi apakah mereka sudah menangkap pelaku!" ujar Amelia.Pelaku perampokan itu sulit di lacak. Apalagi kamera cctv di rumah Yasmine, seperti sengaja di matikan oleh pelaku. Mereka pelaku perampokan itu seakan mengetahui seluk beluk rumah Yasmine. Yasmine menyesap minumannya, sambil menatap lekat Ibu dan anak itu. Dia tak mempunyai bukti untuk menuduh mereka. "Oiya besok malam ada acara peresmian restauran baru suamiku, kalian hadir ya," ucap Yasmine mengundang Amelia dan Suci."Pasti kita hadir, dan selalu mendukungmu," jawab Suci."Mas Azmi juga datang, Tante?" tanya Amelia seperti mempunyai peluang bertemu Azmi. "Dia juga Tante undang, pasti dia datang," ujar Yasmine."Nanti dia datang bersama Gita, aku cembur
TertangkapYasmine merekam semua kejadian yang ia saksikan, ia menyesal? Terlambat sudah, orang yang selama ini dia percaya bahkan ingin ia jodohkan dengan putranya adalah pencuri. Suci dan Amelia dalang di balik perampokan itu. Mereka ternyata sangat cerdik, dan culas. Pantas saja perampok itu sangat tahu seluk beluk rumah Yasmine. Karena ia sudah di latih oleh Suci."Picik..!" gumam Yasmine masih tak habis pikir.Yasmine tak sengaja menyenggol batu dan menimbulkan suara, reflek mereka bertiga menatap kearah Yasmine bersembunyi. "Siapa..!" teriak Suci.Yasmine panik, tak sadar ia bangkit dan mencoba lari. Tempat itu sepi, dan gang nya lumayan sempit. Susah payah Yasmine berlari agar tidak ketahuan oleh mereka."Ma, itu Tante Yasmine!" ujar Amelia panik."Kamu diam saja, cepat kejar dia!" perintah Suci pada pria beralis tebal. "Jika dia lolos, kita semua yang akan masuk penjara!" ujar Suci kembali. Pria itu segera berlari mengejar kemana arah Yasmine tadi. "Kita ketahuan, Ma! Hil