Share

Tiga puluh tujuh

Usai berbuka dan melaksanakan salat Magrib, kami kembali sibuk menyiapkan makanan untuk acara nanti malam dan tidak boleh ada yang terlewat. Yang paling sok sibuk tentu saja Mbak Sindi. Ia bolak-balik ke dapur hanya untuk memastikan kalau daging sapi sudah dimasak sesuai arahannya.

"Kalau tidak percaya masak saja sendiri, Sin," ucap wanita yang kata ibu bernama Yuli itu ia terlihat kesal dengan kedatangan Mbak Sindi.

"Jangan gitu, dong, Bu. Aku hanya memastikan kalau rasanya tidak mengecewakan nanti sehingga tidak memalukan," jawab Mbak Sindi. Mulutnya tiada henti mengunyah daging sapi. Dia pasti sudah kenyang karena sebentar-sebentar mencicipi daging sapi itu, dan setiap kali nyicip, pasti mengambil satu potong. Iya, memasak daging sapi memang membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Apa maksudmu tidak mengecewakan? Kamu meragukan kemampuanku? Dengar, ya, Sin, aku sudah dipercaya memasak daging sapi ini sejak kamu belum ada di sini dan dari dulu hingga kini, sudah berapa kwintal daging
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status