Share

18. Memberi Rasa Tenang

Maha tersenyum lirih. “Maha hanya merasa asing, Bu. Maha tidak tahu harus melangkah ke arah mana, jalan di hadapan Maha seperti buntu, dan Maha selalu takut salah langkah.”

“Apa yang kamu takutkan?” tanya Nia.

“Pernikahan ini. Pernikahan yang awalnya tidak ada cinta, pernikahan yang dijodohkan. Apa bisa untuk Maha menjalaninya? Apa bisa Maha tinggal satu atap dengan Mbak Alysa? Apa nanti tidak ada rasa cemburu di hati kami berdua? Bagaimana pun Maha dan Mbak Alysa itu tetap seorang wanita, wanita yang hatinya mudah rapuh, dan juga cemburunya wanita itu unik, Maha hanya takut hubungan Maha dengan Mbak Alysa jadi berbeda,” balas Maha.

“Niat kalian menikah kan karena ibadah, Insya Allah pernikahan kalian akan Allah jaga. Rumah tangga kamu akan tenang dan juga sakinah menyertai langkah kalian bertiga,” tukas Nia. “Nak, hidup ini hanya sementara karena tempat tinggal kita selamanya di akhirat, ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status