Beranda / Romansa / Bidadari Surga Milik CEO / Bab 22. Wanita Penghibur.

Share

Bab 22. Wanita Penghibur.

Penulis: Ucing Ucay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-25 08:29:22

Ghina berencana untuk menemui keluarga besar Zalman, bersama dengan pria itu, mengabarkan kepada mereka bahwa keduanya memiliki niatan baik untuk menjalani hubungan satu sama lain.

Hubungan pernikahan.

Perempuan bertubuh mungil, cantik dengan riasan yang tidak terlalu mencolok, keluar kamaarnya dengan malu-malu.

"MashaAllah. Cantik sekali, calon istri saya," puji Zalman, pria itu sampai tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Ghina yang mendapatkan komentar semanis itu menjadi salah tingkah.

"Aku akan baik-baik saja pergi dengan penampilan seperti ini, Mas?" tanyanya.

Zalman mengerutkan kening. "Memangnya apa yang salah dengan penampilanmu?"

"Keluarga besarmu pasti menjadikanku pusat perhatian. Sosok yang dipilih oleh Alaric Zalman Maheer," desis Ghina pelan.

"Kamu takut tidak bisa menahan ekspektasi mereka?" Selidik pria itu, matanya menerawang maksud dari kalimat Ghina.

Menunduk dalam, perempuan berdress pink itu tidak melanjutkan lagi kalimatnya.

Zalman mendekat, meraih tangan Ghina.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 33. Rindu Masa Sebelum Menikah

    Zalman memikirkan Ghina, betapa kasarnya ia akhir-akhir ini pada istrinya tersebut. Pria itu jadi menyesal.Selama melamun, ponsel miliknya tiba-tiba berdering, menampilkan pemberitahuan singkat sebuah telpon masuk.Istriku memanggil ..."Assalamualaikum. Hallo, Ghina?" Zalman berujar serak, suaranya terdengar kaku.Ghina menjawab cepat. "Wa'alaikumussalam, Mas. Mas Zalman ingat, 'kan, malam ini ada janji temu ke rumah Dokter Bian?"Zalman yang tidak fokus mencoba untuk mengecek list kegiatannya. "Ke rumah Bian? Mau ngapain?"Istrinya itu menanggapi dengan lemah lembut. "Mas Zalman harus bawa Kila kontrol dan cek kondisinya sekali lagi, untuk memastikan bahwa Putri kita sudah benar-benar sehat. Mas lupa?""Oh! I-iya, saya ingat!" Zalman sadar, ia punya satu lagi kewajiban untuk menepati janji yang ia ajukan pada Kila, putrinya. "Terima kasih. Jika kamu tidak menghubungi saya mungkin saya melupakan jadwal yang satu ini," ucapnya.Semakin memikirkan peranan yang dimiliki oleh Ghina, sem

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 32. Skenario Sakit Kila. 

    Butuh waktu pemulihan yang cukup lama bagi Kila untuk kembali sehat total seperti sedia kala.Semua orang juga tidak tahu mengapa harus selama itu, hampir sebulan lebih. Jika bertanya pada sang dokter, Dokter Bian, menjelaskan penyakit yang diderita oleh gadis itu tidaklah terlalu serius."Aku tidak perlu menjalani pengobatan lagi, Dok? Dokter yakin?" tanya Kila berulang kali mengulangi kalimat yang sama. "Padahal aku merasa tubuhku belum sehat sepenuhnya," keluhnya.Bian-dokter muda berparas tampan yang juga merupakan sahabat dekat Zalman tersenyum hangat, menanggapi. "Tidak, Kila. Saat ini kamu sudah sehat total.""Lakukan pengecekan sekali lagi untuk melihat apakah ada tanda-tanda bahwa penyakitku belum sembuh, Dok!" pinta Kila. "Hm? Aku mohon," rayunya, menampilkan wajah menggemaskan."Haha, tidak perlu Kila," jawabnya lagi dan lagi Dokter Bian mengatakan hal yang justru bertolak belakang dengan gadis itu. "Kamu terus mengatakan hal ini setiap kali Dokter bilang kamu sudah baik-

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 31. Tidak diBela.

    Menjadi seorang istri sekaligus ibu di keluarga yang sebelumnya memang sudah mandiri tanpa keberadaan kita jelas bukanlah hal yang mudah.Itu adalah apa yang Ghina rasakan saat ini."Mas, aku sudah siapkan makanan di meja makan. Bila ada sedikit waktu kamu untuk mencicipinya," ucap Ghina."Saya sibuk, Ghina," potong Zalman, selalu berhasil menyala dan memberikan sanggahan dari tiap hal yang coba Ghina lakukan.Berhari-hari, suami Ghina itu benar-benar tidak menegur sapa dirinya sama sekali. Seperti permintaan dari anak sambungnua, Kila. Zalman mengabaikan Ghina dan selalu menghindar bila berpapasan dengan wanita itu."Saya tidak sempat makan atau beristirahat. Kamu lihat jadwal saya, 'kan? Sepulang bekerja saya harus menjaga dan mengurus Kila, menemaninya," ungkap pria itu, tergesa-gesa merapikan berkas.Ghina menunduk sedih, tangannya yang ingin membantu ia urungkan. "Aku bersedia untuk mengerjakan apapun, jika memang hal tersebut diperlukan, Mas.""Tidak perlu," balas ayah dari anak

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 30. Penyesalan Zalman. 

    Mobil dikendarai dengan kecepatan penuh. Hal tersebut membuat jantung Ghina berdegub dengan sangat kencang. Di sebelahnya, ada Zalman yang sedang fokus menyetir.Zalman menolak untuk dibantu sopir, sengaja berkendara sendiri agar bisa cepat sampai ke rumah. Ghina juga tidak mampu berkomentar apapun, meski ketakutan setengah mati."Kila dirawat di rumah atau di rumah sakit, Mas?" tanya wanita itu, mengusir rasa cemasnya.Tidak ada jawaban apapun, Zalman diam untuk waktu yang lama. "Rumah. Kila benci rumah sakit," jawab Zalman pada akhirnya.Sepertinya alasan gadis remaja itu sangat anti untuk dibawa ke rumah sakit tidak jauh berbeda dengan papanya, kenangan buruk di sana."Saya meminta Bian untuk memantau kondisinya di rumah selama saya belum kembali," balas suaminya itu, terdengar sangat dingin. "Semoga saja tidak terjadi apapun, tidak, jangan sampai terjadi hal yang buruk."Lama perjalanan pulang, tidak ada percakapan sama sekali. Hal yang tidak berkaitan dengan Kila enggan Zalman b

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 29. Kabar Buruk.

    "Sehabis sarapan kita mampir ke pantai dan bermain air di sana, ya, Mas?" pinta wanita berparas cantik yang duduk di hadapan Zalman, mengajukan ide yang terdengar menyenangkan itu."Kamu mau main di pantai, Sayang?""Hm! Aku selalu suka bermain di pantai. Tidak tahu kapan terakhir kali bisa melihat tempat seindah ini," jawab Ghina antusias.Pantai buatan ini jelas memiliki pesona tersendiri. Bisa menikmatinya dengan seseorang yang dicinta merupakan pengalaman membahagiakan yang tidak akan pernah dilupakan Ghina.Zalman siap dengan setelan sederhana ala-alanya. Kaos hitam, celana pendek selutut, kacamata warna senada. Berpenampilan seperti ini membuatnya terkesan jauh lebih muda."MashaAllah, ganteng banget suamiku," puji Ghina, kalimat itu seperti keluar dengan sendirinya. "Berapa usianya, sih? Gemes," godanya.Zalman tersipu.***Zalman memanggil pelayan dan mengajaknya bicara dengan bahasa lokal. Ghina sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh suaminya."Mas lancar bange

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 28. Pagi Romantis.

    Burj Al Arab merupakan hotel super deluxe terbesar di dunia. Tom Wright mendesain hotel ini layaknya sebuah perahu layar. Bangunan ini dicatat sebagai gedung hotel tertinggi nomor tiga di dunia.Ghina mengerjap, menggeliat sesaat sebelum sukses membuka matanya. Bayangan yang semula samar perlahan membentuk visual nyata.Ruangan bernuansa hangat, dengan fasilitas yang tidak main-main."Selamat pagi," sapa Ghina karena terbiasa mengucapkan sapaan itu, Ghina tidak bisa menahan diri untuk mengatakannya.Tidak ada balasan. Suaminya sedang terlelap di sebelahnya."Ya ampun, suamiku." Ghina sedikit mengangkat tubuhnya agar bisa lebih leluasa memandang Zalman, dengan satu tangan sebagai tumpuan, dari sudut ini pria itu terlihat sangat tampan."Ganteng banget, tidurnya nyenyak, ya?" Diantara banyak hal yang bisa membuatnya kagum, lukisan wajah memesona suaminya yang rupanya menarik perhatian Ghina. Seketika Zalman menghilang dan Ghina panik."Di mana suamiku?" tanya Ghina tiba-tiba, wanita ca

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status