Share

528. Derap Kuda Pangeran Kedua

“Sekarang mari kita bawa Yang Mulia Raja Dawuh menghadap Yang Mulia Raja,” pinta Bimantara.

Pendekar Burung Merpati dan Pendekar Bunga Teratai mengangguk. Raja Dawuh pun kembali menaiki kereta kencananya. Bimantara pun bersiul, kuda putihnya datang. Bimantara pun bergegas menaiki kudanya. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan menuju istana kerajaan Warih, dikawal Bimantara, Pendekar Burung Merpati dan Pendekar Bunga Teratai. Para prajurit yang tersisa pun mengiringi mereka dari belakang.

“Aku benar-benar tidak percaya bisa bertemu dengan Bimantara kembali ke negeri ini,” ucap Raja Dawuh pada Panglima Adhira yang duduk di dekatnya di dalam kereta kencana itu.

“Mungkin karena itulah Yang Mulia Raja sangat ingin memenuhi undangan Yang Mulia Raja di kerajaan ini,” sahut Panglima Adhihra.

“Ya, mungkin Dewata telah menakdirkan kami untuk bertemu kembali,” ucap Raja Dawuh dengan tenang dan leganya.

Sementara itu, Bimantara terus saja memacukan kudanya berada paling depan. Di belakang ker
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Markus Marjaya Kes
babnya terlalu pendek, koin yg diperlukan terlalu mahal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status