Share

53. Bukit Tengkorak

Panglima Cakara memecut kudanya yang tengah menanjak ke atas bukit. Malam itu kabut menutupi hutan. Panglima Cakara menuntun kudanya untuk melewati jalanan setapak yang menanjak ke atas. Tak lama kemudian, Panglima Cakara tiba di halaman luas. Ratusan pendekar berpakaian hitam dan memakai ikat kepala keluar dari bangunan tua lalu berbaris rapi di hadapannya. Salah satu dari mereka maju ke hadapan. Dialah Gajendra, kepala Perguruan Tengkorak yang paling ditakuti seantero Nusantra.

“Ada apa gerangan dikau kemari, Panglima?” tanyanya dengan tatapan curiga. Sementara ratusan pendekar lain di belakangnya bersiap dengan senjata masing-masing.

Panglima Cakara turun dari kudanya lalu berdiri tepat di hadapan Gajendra. “Aku kembali datang untuk menawarkan kembali yang dulu pernah aku tawarkan pada kalian,” jawab Panglima Cakara dengan tatapan ramah.

“Kami tidak ingin lagi berurusan dengan kerajaan!” tegas Gajendra.

“Kalian

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Youe
ada yang menyusup ke dalam tubuhnya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status