Beranda / Romansa / Bintang Kesayangan CEO Tampan / Bab 78 Bersatu Melawan

Share

Bab 78 Bersatu Melawan

Penulis: Namaria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-03 09:14:31

Hari berikutnya, publik kembali dikejutkan oleh pengumuman resmi dari Big Space Entertainment, agensi besar yang menaungi Rigel. Undangan konferensi pers mereka tersebar cepat ke media.

Ruangan penuh sesak oleh wartawan. Logo Big Space Entertainment tampak gagah berdiri di belakang podium, mempertegas keseriusan mereka dalam menangani kasus ini.

Tepat pukul 10 pagi, CEO Big Space, seorang wanita paruh baya tegas bernama Ms. Venus, naik ke panggung bersama Rigel dan tim hukum mereka.

"Kami tidak akan tinggal diam ketika nama baik artis kami dihancurkan demi kepentingan pribadi pihak tertentu," ujar Ms. Venus dengan suara bulat dan penuh karisma.

"Rigel adalah artis kami selama hampir tiga tahun, dan kami tahu betul integritasnya. Berita dan foto yang beredar adalah hasil rekayasa digital jahat, dan kami memiliki bukti kuat untuk mendukung klaim ini."

Layar besar di belakang menampilkan perbandingan antara foto editan yang menyudutkan Titan dan Rigel, serta foto asli dua indiv
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 82 Bintang Tamu Spesial

    Di hari pertama syuting reality show "Bertemu Cinta Sejati", Titan tiba di lokasi dengan wajah tenang, meski hatinya sedikit ragu. Ia bukan tipe yang nyaman berada dalam program yang mengeksplorasi sisi pribadi, terutama soal cinta. Tapi manajernya meyakinkan ini akan menjadi bagian penting untuk memulihkan citra. Rigel juga hadir, menyapanya dengan sopan. "Semoga kita bisa kerja sama dengan baik, Titan." Titan membalas dengan senyum tipis. "Tergantung kamu bisa jaga sikap atau tidak." Acara berlangsung ringan di awal. Mereka diperkenalkan ke beberapa permainan, sesi ngobrol santai dengan peserta lain, dan beberapa tantangan. Namun semuanya berubah saat produser mengumumkan: "Hari ini, kita akan kedatangan satu bintang tamu spesial yang akan ikut sebagai peserta!" Lampu sorot berpindah ke pintu masuk. Titan nyaris menjatuhkan minumannya ketika sosok tinggi dengan setelan kasual tapi berkelas muncul. Gallen Alpha Pratama. Semua kamera langsung mengarah padanya. Riuh par

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 81 Kamu Selalu Jadi Penyemangat ku

    Malam menyelimuti kota. Dari lantai tinggi apartemen Titan, lampu-lampu tampak seperti bintang kecil yang tersebar di permukaan bumi. Mobil-mobil berlalu lalang seperti semut, kecil dan sibuk. Titan duduk sendirian di balkon, menyelimuti dirinya dengan cardigan tipis. Angin malam meniup rambutnya pelan. Ia memandangi kejauhan, membiarkan pikirannya melayang. Suara pintu terbuka terdengar dari dalam. Langkah berat memasuki ruang tamu, lalu mengarah ke balkon. Saat Titan menoleh, ia melihat Gallen berdiri di ambang pintu, wajahnya tampak lelah… tapi langsung berubah saat matanya menangkap sosok Titan. "Pemandangan di luar bagus," kata Titan tanpa menoleh sepenuhnya. "Pemandangan di sini lebih bagus," jawab Gallen, suaranya rendah tapi hangat. Ia berjalan mendekat, lalu memeluk Titan dari belakang. Kepalanya bersandar di pundak Titan, ndusel-ndusel seperti anak kucing mencari kehangatan. Titan tertawa kecil. "Kamu bau jalanan," Titan menutup hidung, bercanda. "Cinta itu m

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 80 Kamu... Bukan Lawanku

    Setelah beberapa hari menepi dan menata hati, Titan kembali berdiri di pelataran lokasi syuting. Langkahnya mantap, wajahnya tenang, dan sorot matanya—kembali menyala. Proyek film ini adalah salah satu produksi paling ambisius tahun ini, dengan Orion Dewangga sebagai sutradara dan Rigel sebagai lawan mainnya. Tak heran, sejak pagi lokasi sudah dipadati kru, asisten, dan media yang berharap bisa menangkap satu potong gambar Titan setelah badai pemberitaan yang sempat menghantam. Titan mengenakan jaket panjang dan jeans gelap. Rambutnya diikat rapi, wajahnya hanya dipoles tipis—tapi aura bintangnya tak bisa disembunyikan. Orion menyambutnya dengan senyum lebar dan pelukan singkat. "Kamu kelihatan lebih hidup sekarang." "Terima kasih sudah sabar menungguku," ujar Titan tulus. "Dan terima kasih sudah memilih kembali," jawab Orion serius. "Kita semua tahu kamu bisa saja menyerah." Titan hanya tersenyum. Di belakang Orion, Rigel berdiri memperhatikan. Ia mengenakan kostum karakt

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 79 Ada Kamu... yang Selalu Di sisiku

    Satu Minggu setelah konferensi pers itu, Titan mengistirahatkan pikirannya sejenak, gadis itu duduk bersandar di sofa rumah Vega, menatap kosong ke depan. Secangkir teh hangat di tangannya sudah tak tersentuh. "Aku kira aku sudah cukup kuat," bisiknya lirih. Vega duduk di sebelahnya, memegang tangan Titan dengan lembut. "Kamu kuat, Tan. Tapi bahkan yang paling kuat pun butuh tempat bersandar." Titan menghela napas. "Kenapa mereka selalu menyerangku? Aku tidak pernah mengganggu siapa pun." Vega menatapnya penuh kasih. "Karena kamu bersinar. Dan sinar yang terang selalu menarik bayangan." Seketika air mata menggenang di mata Titan. Tapi kali ini, ia tidak merasa lemah. Ia merasa... manusiawi. Rumah Vega berada di pinggiran kota. Halamannya luas, rindang, dengan pohon mangga tua yang selalu berbunga meski musim tak menentu. Di sanalah Titan menemukan sejenak ketenangan. Sudah tiga hari ia tinggal di sana. Tiga hari tanpa sorotan kamera, tanpa ponsel yang tak henti bergeta

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 77 Adhara Mulai Terpojok

    Panggung utama sudah disiapkan. Kamera dari berbagai media siaran langsung ke seluruh platform. Wartawan memadati ruangan. Tagar nama Titan bertengger di urutan pertama trending—dengan berbagai spekulasi yang masih liar. Tepat pukul tiga sore, Gallen Alpha Pratama, CEO muda paling disorot di dunia hiburan, melangkah ke podium dengan setelan jas hitam yang rapi, ekspresi wajahnya tegas, sorot matanya menusuk. Di belakangnya, layar LED besar menyala, menampilkan foto yang selama dua hari terakhir membuat kekacauan. Foto Titan dan Rigel di atas ranjang. "Sebelum saya bicara," suara Gallen memenuhi ruangan, "saya minta kalian semua menatap layar di belakang saya." Beberapa detik kemudian, layar membagi dua gambar: Di kiri: foto skandal yang viral. Di kanan: foto asli, dengan dua orang model luar negeri yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan Titan maupun Rigel. "Ini adalah rekayasa. Foto yang kalian terima dan viralkan telah diedit secara manipulatif. "Ini—" ia menga

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 78 Bersatu Melawan

    Hari berikutnya, publik kembali dikejutkan oleh pengumuman resmi dari Big Space Entertainment, agensi besar yang menaungi Rigel. Undangan konferensi pers mereka tersebar cepat ke media. Ruangan penuh sesak oleh wartawan. Logo Big Space Entertainment tampak gagah berdiri di belakang podium, mempertegas keseriusan mereka dalam menangani kasus ini. Tepat pukul 10 pagi, CEO Big Space, seorang wanita paruh baya tegas bernama Ms. Venus, naik ke panggung bersama Rigel dan tim hukum mereka. "Kami tidak akan tinggal diam ketika nama baik artis kami dihancurkan demi kepentingan pribadi pihak tertentu," ujar Ms. Venus dengan suara bulat dan penuh karisma. "Rigel adalah artis kami selama hampir tiga tahun, dan kami tahu betul integritasnya. Berita dan foto yang beredar adalah hasil rekayasa digital jahat, dan kami memiliki bukti kuat untuk mendukung klaim ini." Layar besar di belakang menampilkan perbandingan antara foto editan yang menyudutkan Titan dan Rigel, serta foto asli dua indiv

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status