Share

Bodyguard Cantik Milikku
Bodyguard Cantik Milikku
Author: ViLiana

BCM Bab 1

Anggun Sasmita adalah seorang gadis desa cantik, polos, suka menolong dan jago berkelahi. Saat ini Anggun berusia 17 tahun. Setelah lulus sekolah menengah pertama, dia tidak melanjutkan sekolahnya karena keterbatasan biaya.

Saat ini Anggun membantu mbah Siti berjualan aneka jajanan pasar dan kue di pasar serta dititipkan di warung-warung.

Anggun tinggal berdua dengan Mbah Siti. Anggun seorang anak yatim yang telah ditinggal pergi oleh ayah tercinta untuk selamanya. Setelah ayah Anggun meninggal, ibunya pergi ke kota untuk mencari pekerjaan dan sampai saat ini tidak ada komunikasi antara Anggun dan ibunya. Anggun telah dititipkan di rumah Mbah Siti ketika Anggun berusia 2 tahun.

"Mbah, Anggun pergi latihan dulu." Pamit Anggun lalu mencuim punggung tangan mbah Siti. 

Dengan perasaan gembira, Anggun pergi ke padepokan silat milik pak dhe Rojak.

Ciattt...ciattt...

Terdengar suara anak- anak latihan pencak silat di halaman yang luas depan rumah pak dhe Rojak. 

"Selamat pagi pak dhe" ucap Anggun lalu mencium punggung tangan pak dhe Rojak.

" Pagi Anggun, ayo mulai latihannya, pemanasan dulu lalu kamu melatih anak-anak." ucap pak dhe Rojak.

" Baik pak Dhe. Anggun pemanasan dulu." Jawab Anggun.

Setelah selesai latihan, Anggun pulang ke rumah kemudian mandi dan bersiap-siap karena ingin menemui kekasihnya yang saat ini sedang pulang ke desa. Mereka berjanji untuk bertemu di taman yang dekat dengan penginapan yang ada di desa itu.

Ramadhan Setiawan biasa dipanggil Rama. Seorang karyawan swasta di sebuah perusahaan besar di kota J. Rama berasal dari keluarga sederhana sehingga membuat Rama berusaha keras untuk mencapai cita-cita nya walaupun harus dengan menghalalkan segala cara.

Rama bertemu dengan Anggun saat Rama melakukan KKN di desa yang ditinggali Anggun. Setelah beberapa waktu, keduanya menjadi semakin dekat lalu sepakat untuk mengubah status mereka menjadi sepasang kekasih.

Sebelum datang ke desa, Rama sudah memberitahukan tentang lowongan pekerjaan di kota ketika menghubungi Anggun. Tetapi Anggun masih ragu untuk bekerja di kota. Karena tidak ada kejelasan dari Anggun maka Rama memutuskan untuk membujuk dan mengajak Anggun bekerja di kota.

"Rama... Bagaimana kabarmu? Ucap Anggun sambil tersenyum senang bertemu dengan kekasih hati.

"Hai Anggun...kabarku baik." Ucap Rama.

"Bagaimana pekerjaan mu di kota?" Ucap Anggun.

"Pekerjaan ku di kota sangat baik, bahkan aku sudah naik jabatan sebagai supervisor di sebuah perusahaan besar. Aku pulang ke sini untuk mengajakmu bekerja di kota. Di sana gajinya besar. Ada lowongan pekerjaan untukmu. Bukankah kau sedang mencari pekerjaan? Kita juga bisa jadi sering bertemu." Ucap Rama dengan tersenyum.

" Tapi aku hanya lulusan SMP. Mana ada orang kota yang mau memberi pekerjaan untukku." Ucap Anggun tak percaya diri.

"Kau jago bela diri, di kota ada lowongan pekerjaan dengan syarat jago bela diri dan tidak mensyaratkan tentang lulusan apa. Yang penting bisa baca dan tulis." Ucap Rama menjelaskan.

" Benarkah? Tapi kalau aku ke kota bagaimana dengan Mbah Siti?" Ucap Anggun bingung.

" Dengan ke kota kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih banyak sehingga mbah Siti tidak perlu bekerja lagi. Nanti aku akan membantumu di kota." Bujuk Rama.

" Kalau kamu mau 2 hari lagi kita berangkat ke kota. Aku tidak bisa lama-lama berada di sini, masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan." Sambung Rama.

"Baiklah akan ku pikirkan lagi. Nanti aku bilang dulu sama mbah Siti." ucap Anggun.

Lalu mereka berdua pergi makan bersama, menikmati waktu berdua dengan berjalan-jalan setelah hampir 6 bulan tidak bertemu. Ponsel Anggun yang jadul membuat mereka hanya berkomunikasi lewat telepon dan sms. Menjelang senja Rama mengantar Anggun pulang ke rumahnya dan dia kembali ke penginapan.

Sore itu Mbah Siti sedang duduk di teras. Anggun mendekati dan duduk di sebelahnya lalu bercerita tentang pertemuannya dengan Rama kepada mbah Siti. 

"Mbah, Rama mengajak Anggun ke kota J untuk mencari pekerjaan. Ada lowongan pekerjaan yang tidak memerlukan ijasah tetapi harus memiliki kemampuan bela diri. Menurut mbah bagaimana?" ucap Anggun.

" Pergilah Nggun, lakukan apa yang ingin kau lakukan. Tapi berhati-hati lah di kota, kamu harus bisa menjaga diri sendiri. Mbah berdoa yang terbaik untukmu." Nasihat Mbah Siti.

"Tapi... " belum selesai Anggun berucap mbah Siti langsung memotong ucapan Anggun.

" Jangan kuatirkan mbah, mbah akan baik- baik di desa. Banyak orang yang menyayangi Mbah di sini. Para tetangga juga baik."

"Baiklah mbah.. Anggun akan pergi ke kota." Ucap Anggun dengan berat hati.

Keesokan harinya pergi ke padepokan untuk berpamitan dengan pak dhe Rojak, teman-teman dan anak-anak yang latihan di padepokan itu. 

Siang harinya Anggun memberi kabar ke Rama bahwa dia akan ikut ke kota. Rama langsung mempersiapkan semua keperluan Anggun di kota.

Rama meminta tolong kepada temannya yang ada di kota J untuk mencarikan kos yang murah dan lokasinya tidak jauh dari apartemennya.

Rama juga bersiap-siap untuk pulang ke kota J keesokan harinya. Dia mengemas semua barang-barang yang dibawanya.

Selesai berpamitan Anggun pulang dan mulai mempersiapkan apa saja yang perlu untuk di bawa ke kota besok. Tidak banyak yang dibawa Anggun, hanya beberapa helai pakaian yang layak pakai, handuk, peralatan mandi yang di masukkan menjadi 1 tas dan 1 tas ransel yang berisi dompet, dan ponsel jadulnya.

Para tetangga juga sudah mendengar kabar bahwa Anggun akan pergi ke kota. Mereka memberikan dukungan kepada Anggun dan berjanji akan menjaga mbah Siti.

Anggun merasa lega dan tenang karena ada yang akan menjaga mbah Siti selama dia pergi.

Mentari pagi telah memancarkan sinarnya, semua orang memulai aktivitas mereka. Begitu juga dengan Anggun yang sudah bersiap pergi dengan Rama ke kota menggunakan angkutan umum.

"Mbah, Anggun pergi dulu. Doakan Anggun ya Mbah supaya berhasil di kota." Pamit Anggun.

" Selalu mbah doakan. Kamu hati-hati di kota. Jangan lupa memberi kabar ke mbah." Ucap mbah Siti sembari mengusap air mata yang mengalir di kedua pipinya yang telah keriput.

Setelah berpamitan, keduanya berangkat menuju ke kota J.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
keren.... cerita nya menarik
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status