Share

Satu Atap Bersamaku

Kali ini aku tidak bisa lari. Kak Alfonso sudah memanggil namaku dengan lantang begitu aku akan meninggalkan UGD tempat Risty dirawat.

Dia membawaku duduk di kursi panjang depan ruang UGD. Dengan perasaan cemas yang mulai menyerang, ditambah aku belum meminum obat anti depresan hari ini. Sial! Bagaimana jika aku tidak bisa mengendalikan kecemasan bercampur kepanikan ini dihadapan Kak Alfonso?

Aku tidak mau banyak orang yang tahu jika aku mengalami gangguan mental.

"Gue baru denger semuanya dari Kaika. Kalau lo ternyata bekerja untuk Risty."

Dua kalimat Kak Alfonso membuatku mati kutu. Kedua mataku terbelalak sempurna tanpa mau memandang wajah Kak Alfonso sama sekali.

Dasar Kaika sialan! Justru dia yang membuka segalanya!

"Kenapa lo sampai bekerja buat Risty? Apa Kian nggak ngasih lo uang, Do?"

Mas Kian bukan tidak memberiku uang. Melainkan aku yang tidak berani meminta uang lebih untuk membiayai pengobatan mentalku. Atau dia akan mengerti jika gangguan mentalku kambuh dan aku
Juniarth

enjoy reading ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status