Share

bab. 82 undangan

“Viv, mau kemana kamu?” tanya Haikal yang mendapati diriku hendak keluar kamar dengan tergesa.

“E... Itu ..., ada-,”

“Turunlah, aku akan menyusul,” jawab Haikal yang sepeti sudah tahu apa yang akan aku ucap.

Mataku berbinar, mendapati lelaki yang begitu kurindu akan hadir di depan pelupuk mataku. Meskipun aku tak tahu harus berbuat apa jika di depannya, tapi setidaknya melihat keadaannya yang sedang baik-baik saja membawa sebuah kebahagiaan tersendiri.

“Dimana Haikal, Viv?” tanya Rey yang kini tengah duduk di kursi tamu, menatap tajam ke arahku.

seorang pelayan maju menghampiriku. “Maaf, Bu. Ada pak Reynan mau bertemu ibu dan bapak.”

“Panggilkan Haikal di kamar.”

Aku terus berjalan menuruni anak tangga, mendekat ke arah Reynan yang sedang duduk di kursi meneguk kopi panas yang tersaji.

“Rey, kopi tak bagus untuk lambungmu,” ucapku lirih menatap cangkir yang di pegangnya.

Laki-laki itu tersenyum. “Apa? Maksudmu ini?” ia melihatkan isi cangkir putih di depannya, kopi hitam dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
hmm dasar vivian aja yg hmm nthlah ach sdhlah
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
kok aku g rela y Reynan mo nikah...........
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
Reynan mw nikah... berarti kesempatan Viv dan Reynan bersatu semakin tipis dong.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status