Share

Bab 14

Listy. Ya, Listy lah orang yang berteriak memanggil Rania. Kedua teman baru Rania itu melambaikan tangannya agar Rania mendekat ke arah mereka. Melihat itu Rania lantas segera menghampiri meja kedua temannya, dan duduk diantara mereka.

“Udah selesai?” tanya Vira dan hanya dijawab anggukan kepala oleh Rania.

Rania kemudian memanggil pelayan kantin untuk memesan makan siang, karena malam ini sepertinya dia akan lembur seperti kemarin. “Mbak, saya pesan Nasi liwet, tapi pakai tahu dan tempe saja, ya?” ucap Rania tersenyum manis.

“Oke, Mbak. Saya siapkan dulu, ya!” kata pelayan yang tampak masih sangat muda itu. Sepertinya itu anak dari ibu penjualnya, pikir Rania.

Rania membuka sandi layar teleponnya, dan melihat apakah ada chat yang masuk ke dalam ponselnya atau tidak. Ternyata tidak ada pesan yang masuk ke nomor teleponnya, berarti ayahnya baik-baik saja.

Ya, ponsel yang Rania pakai selalu ia gunakan untuk menerima kabar sang ayah jika tiba-tiba penyakit ayahnya kambuh. Sesekali Rania
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status