Share

Bab 34. Bikin Anak?

Sambil duduk bersandar ke kursi kantin yang ada di dalam rumah sakit, aku mengetuk-ngetukan ponsel ke meja.

Hamil? Dalam tiga bulan?

Buset. Bu mertua kira bayi bisa dibikin dari terigu?

Ampun. Ampun!

Aku kembali menggelengkan kepala ketika teringat apa yang kudengar tadi saat menguping di samping ruang rawat ibunya suamiku.

Seharusnya, ketika mendengar permintaan Bu mertua itu aku masuk saja dan secara dramatis menolak.

"Tidak! Aku tidak setuju! Emangnya anak kita yang bikin? Allah Bu, Allah!"

Ceileh ... andai aku bisa begitu. Nyatanya? Nyaliku ciut bahkan tiarap.

Hati ini terlampau sakit ketika mendengar Bu Pram menghina bapakku.

Nasib oh, nasib. Apa salah menjadi anak mantan napi? Apa itu aib?

"Ah, sial. Dasar bod--"

"Bod? Bod apa?"

Sebuah suara yang berasal dari depan meja membuat kepalaku terangkat. Lelaki yang telah lama aku nanti akhirnya datang juga. Sayangnya, aku bingung berekspresi ketika dia menangkap basah aku yang sedang mengumpat.

"Tari ... kok malah bengong? Bod apa?" M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status