David langsung mengajak Ellena keluar dari ruangan Rey secepatnya dan menutup pintu dengan hati hati, sementara Rey terus menatap nya dengan tatapan tajam hingga pintu di tutup.
****"Obat perangsang? Kania yang mabuk? seperti nya tikus itu memang sudah merencanakan nya dengan matang, tapi tak ku sangka dia ternyata sekonyol ini," batin Rey.Rey melihat lagi wajah Kania lalu mengelus dan mengecup dahi nya dengan lembut.
"Kania.. semoga tadi aku tidak terlambat, semoga saja tadi belum terjadi apa apa padamu," batin Rey.
Tentu saja Rey masih khawatir dengan Kania walaupun dokter sudah berkata tidak ada hal yang serius terjadi padanya. Apalagi saat melihat kondisi nya setelah Rey mendobrak pintu tadi.
Wajah Kania yang pucat, rambut nya yang berantakan, hingga beberapa gaun nya yang terlihat seperti sengaja di sobek itu membuat banyak pikiran negatif bermunculan di kepala Rey.
Ka
Dukung author dengan cara memasukkan novel ini ke daftar pusaka agar tidak ketinggalan episode terbaru:)
"Sudah! cukup... hentikan," kata presdir dengan mata yang mulai berkaca kaca."Mungkin saja sekarang ini ibu yang sudah berada di atas sana bahkan sedang menangis melihat bagaimana perlakuan anda selama ini terhadap putra kandung nya satu satu nya yang di cintai nya," kata Rey.Tanpa berkata apapun, presdir langsung meninggalkan Rey dan pergi masuk ke dalam mobil. Tanpa perlu di jelaskan pun sudah terlihat sangat jelas dari matanya, perkataan Rey tadi sukses membuat presdir teringat akan kesalahan nya di masa lalu.Rey pun puas akan hal itu, apalagi setelah melihat ekspresi ayah nya barusan. Berbeda dengan presdir yang tidak bisa menyembunyikan perasaan nya lewat ekspresi wajah, Rey dengan sempurna bisa menahan kegelisahan di hatinya saat mengatakan hal tadi."Ku akui, kali ini akting mu bagus sekali ya. Bahkan bisa sampai membuat pak presdir kehabisan kata kata," kata Nick sambil menyengir."Lebih baik sekarang kau juga pergi, sebelum ku potong li
Seperti nya dia tidak ingat apa saja yang sudah terjadi semalam, kata Rey dalam hati."Aku sudah tidak apa apa, jadi katakan lah sekarang" bujuk Kania.Rey menarik nafas dan menghembuskan nya dengan berat,"Baiklah,""Saat aku kembali dengan membawakan mu air putih, kamu sudah tidak ada. Ellena dan David juga tidak tau kemana pergi nya kamu, aku mencarimu ke seluruh gedung dan ternyata kamu ada di dalam gudang dengan pria yang kamu maksud tadi," kata Rey dengan singkat.Sebenarnya Kania ingin bertanya lebih banyak lagi tentang apa yang terjadi dengan nya pada saat di gudang. Tapi Kania mengurungkan niatnya itu karna Rey juga pasti tidak akan mau membuatnya teringat lagi."Maafkan aku, aku selalu saja menyusahkanmu" kata Kania dengan murung."Sudahlah, ini bukan salahmu. Ayo kita turun ke bawah, aku mau mengecek keadaan pria itu" ajak Rey."Eh? pria itu ada di sini?" tanya Kania."Tentu saja, aku tidak bisa melepaskan begitu saja
"Pria ini bernama Arden Lemorand, perwakilan yang di utus dari perusahaan BX company sekaligus teman dekat tuan Nick" kata David dengan rinci.Sudah ku duga, ini pasti ada sangkut pautnya dengan Nick, batin Rey.Tiba tiba Arden yang sudah tertidur lama dari semalam itu bangun. Wajah nya yang terlihat kebingungan sangat lucu sekali, apalagi saat melihat nya seperti sedang ketakutan.Arden menggeliat dan perlahan membuka mata,"Ukhh, di mana ini? kenapa.. tubuhku sakit semua?"Arden mulai beranjak tidurnya dan duduk. Betapa kaget nya dia melihat ada Rey yang merupakan seorang CEO dan beberapa orang lain di depan nya saat dia bangun, apalagi mereka semua terlihat kesal."Eh? pak CEO? kenapa anda bisa di sini? dan.. ini di mana? dimana ini?" tanya Arden yang kebingungan waktu bangun sambil melihat ke sekitarnya.Rey melipatkan kedua tangan nya di perut kemudian duduk di sambil Arden dengan menyilangkan kaki, Rey memasang raut wajah yang jijik.
Rey kembali duduk di kursi dan mencoba berfikir dari sudut pandang Arden, perkataan Nick sebelum kejadian itu sampai bukti rekaman cctv yang baru saja dia lihat.Rey berdiri dari kursi nya,"Bukti kan lah perkataan mu jika memang kamu tidak bersalah. Ku tunggu hasil nya 3 hari lagi, jika selama itu kamu tidak bisa membuktikan apapun. Terpaksa, rekaman cctv ini akan ku jadikan bukti untuk menjebloskanmu ke kantor polisi"Rey pergi melangkah keluar dari ruangan kemudian di susul dengan Kania di belakang nya. Tentu saja Rey tau jika otak di balik semua kejadian ini adalah Nick, hanya saja Rey sengaja membiarkan agar Arden sendiri yang membuktikan kejahatan Nick.Dengan sifat Arden yang lemah seperti itu, sudah pasti nya jika di tekan sedikit Arden akan gelisah. Dan dalam waktu 3 hari itu Arden pasti akan melakukan segala cara agar dia tidak di penjara.Jika sampai hal ini di ketahui oleh presdir, tentu saja presdir tidak akan percaya jika Rey yang menjelaskan
Kania berteriak sambil mengetuk kaca mobil Rey. Bahkan sampai mobil Rey berjalan dengan cepat hingga sampai ke gerbang depan pun Kania tetap berlari mengejarnya.Lama kelamaan Kania tertinggal di belakang karna Rey yang terus mempercepat mobilnya. Saat mobil Rey mulai keluar dari gerbang dan gerbang mulai di tutup, banyak pelayan yang menghentikan Kania untuk mengejar Rey.Akhirnya Kania pun terjatuh dan menangis sambil melepas kepergian Rey. Kania menyesali perbuatan nya, padahal Kania tidak berniat untuk melukai Reydengan perkataan nya tadi.Kania hanya menjawab perkataan Rey dengan apa yang dia pikirkan saat itu. Kania tidak menyangka kata kata yang keluar dari mulut nya tanpa sadar itu bisa membuat Rey marah sampai seperti ini.Kania pun terus menangis dalam waktu yang lama. Para pelayan yang tidak tega melihat Kania berdiri di bawah sinar matahari yang panas itu pun membantu nya berdiri dan mengantarkan nya kembali ke dalam rumah Rey.
Rey pun berfikir untuk pulang sebentar untuk mandi. Akhirnya Rey beranjak berdiri dan masuk ke dalam mobil, Rey mengaktifkan kembali ponsel nya yang sudah ia matikan seharian ini.Terlihat daftar panggilan masuk yang penuh dengan nama David, begitu pula dengan aplikasi chat nya, Seharian ini David mencoba terus untuk menghubungi Rey yang tiba tiba hilang.Rey menscroll beranda chat nya itu, tetap saja semua dipenuhi dengan pesan dari David yang mencarinya. Tapi ternyata di bagian paling bawah, Rey menemukan ada panggilan dan pesan yang masuk dari Kania."Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakiti hatimu.. Rey""Segera lah pulang, dari tadi aku terus menunggu mu tau!""Apa kamu benar benar marah?""Aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulangi ini lagi. Jadi cepat pulang lah!"Rey tersenyum senang melihat isi pesan yang di kirim Kania. Ternyata Kania masih peduli dan mengkhawatirkannya yang seharian tidak pulang
"Ternyata kamu masih peka dan pintar juga ya, ku pikir karna sudah lama di luar negri IQ mu jadi berkurang" gurau Rey."Mana mungkin? bahkan selama aku di luar negri pun aku terus saja memikirkanmu," jawab Jeffrey.Rey menaruh kembali teh yang di tuangkan Jeffrey lalu menatapnya dengan tajam,"Untuk apa kamu terus memikirkanku?""Tentu saja aku berfikir apakah kamu bisa hidup dengan baik di sini tanpaku, hahaha!" kata Jeffrey sambil tertawa.Rey yang duduk di sofa depan teman nya itu tidak menganggap serius perkataan konyol teman nya itu dan lanjut meminum teh yang tadi di tuangkan oleh Jeffrey."Selama aku di luar negri apa ada hal yang terjadi yang tidak ku ketahui? apa si sinting itu masih saja suka buat masalah denganmu?" tanya Jeffrey.Rey menaruh cangkir teh nya,"Ya, kurang lebih begitu"Jeffrey menepuk jidatnya sendiri,"Akhh, tapi kenapa kamu malah diam saja? kamu kan jago berkelahi, kamu bisa menghajarnya. Apa perlu aku saja ya
"Tempat penukaran uang kan jauh banget dari sini," kata Jeffrey membantah.Rey mengambil lagi uang nya yang sudah di pegang Jeffrey,"Ya sudah kalau tidak mau, itu berarti kamu tidak jadi pergi ke kantor"Jeffrey dengan sontak langsung mengambil kembali uang Dollar dari tangan Rey,"Tidak kok, aku akan ke sana sekarang juga. Tunggu ya!"Jeffrey yang tidak tau jika dirinya di kerjai oleh Rey itu langsung pergi untuk menukarkan uang dengan penuh semangat yang membara, seperti nya Jeffrey benar benar penasaran dengan Kania.Tak lama setelah Jeffrey pergi, Rey memanfaatkan kesempatan itu untuk pergi lebih dulu ke kantor dan meninggalkan Jeffrey. Rey pergi dan masuk ke mobil nya diam diam kemudian dengan cepat pergi ke kantor nya.Setelah sekitar 30 menit, akhirnya Jeffrey kembali ke hotel nya setelah menukarkan uang. Jeffrey yang buru buru itu langsung berlari ke lobby, tempat terakhir di mana dia dan Rey berpisah tadi.Loh? kemana Rey? bukannya a