Share

Boss Baru itu Ayah Anakku
Boss Baru itu Ayah Anakku
Penulis: Imeldanadya2003

BAB 1

Caramel terus saja melihat ke arah jam tangan yang sedang dia pakai.

Sudah tiga puluh menit Caramel menunggu untuk fitting bajua, namun laki-laki yang dia tunggu sampai kini sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya.

“Leon ke mana, sih? Lama banget, katanya tadi udah deket tapi masa iya sampai sekarang belum nyampe juga?” gerutunya.

Lama menunggu dengan perut yang sudah lapar, Caramel pun memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu.

Setelah memesan makanan, tak lama kemudian orang yang ditunggu oleh Caramel daritadi pun datang dengan senyumannya.

Caramel mendelik ketika laki-laki yang berstatus calon suami Caramel itu duduk di depannya dengan senyuman yang menurut Caramel sangat menjengkelkan. 

“Kenapa telat?” tanya Caramel penuh selidik.

Leon menggaruk lehernya yang tidak gatal sambil tersenyum. “Maaf tiba-tiba Alexa nelepon aku buat nganterin dia ke mall di depan sana itu,” ucap Leon sambil menunjuk mall yang ada didepan café.

Caramel selalu kesal mendengar nama Alexa karena Leon selalu menuruti apa kata wanita itu. “Alexa berharga banget yah buat kamu, sampe kamu juga rela telat ketemu sama aku, padahal setengah jam yang lalu kita mau fitting baju?!”

Leon mengusap-ngusap pipi Caramel, terlihat sekali kalau Caramel sangat cemburu dan marah padanya. “Maafin aku sayang, kamu kan tau Alexa itu sahabat aku dari kecil, dan aku sempat akan menolak permintaan dari Alexa hanya saja mamah aku langsung menelepon aku agar aku mau mengantar Alexa karena sopir yang biasanya mengantar dia sedang cuti!”

Caramel tersenyum sinis, mengingat hubungannya dengan mamahnya Leon tidak baik.

“Kamu itu tidak pantas bersama dengan anak saya! Level kamu berbeda jauh dengan kami, jadi jangan pernah kamu dekati anak saya lagi, karena anak saya lebih cocok dengan Alexa daripada dengan kamu, perawan tua!”

Itu yang selalu Caramel dengar ketika bertemu dengan Martia, sangat jelas sekali kalau mamah Leon menginginkan Leon bersama dengan Alexa. Caramel sangat tau apa yang membuat ibu Leon menyetujui Leon untuk menikahinya, karena Caramel kini sedang hamil anak Leon.

Usia kandungannya baru beberapa minggu, sehingga tidak ada orang yang menyadari kehamilannya itu, kecuali mamanya sendiri. Meski sempat marah besar padanya, namun dengan berhati besar Yuni--mama Caramel-- memaafkan kesalahan anaknya.

Tring!

Mata Caramel melihat kearah pintu café, seseorang yang Caramel tidak suka itu pun datang dan dengan tidak tau dirinya dia langsung duduk disamping Leon.

“Leon aku boleh gabung kan?” tanya Alexa pada Leon.

Caramel langsung memperhatikan Leon, berharap laki-laki itu akan menolaknya.

Namun, mood Caramel seketika hancur karena Leon justru menjawab, “Boleh!”

“Bukannya lo mau belanja?” tanya Leon lagi pada Alexa.

“Nanti aja deh, aku mau makan dulu soalnya. Gak apa-apa kan Mel kalau gue ikut makan di sini?” tanya Alexa pada Caramel.

Sungguh Caramel tidak menyukai Alexa yang bersikap baik padanya.

Caramel yang sudah kehilangan moodnya, langsung berdiri “Aku mau langsung ke tempat fitting baju aja, kalau kamu mau makan disini lanjutin aja!”

Ia pun langsung keluar café dan Leon langsung mengejar Caramel. “Kamu kenapa, Mel?” tanya Leon.

Caramel menggelengkan kepalanya, “Aku gak apa-apa, lanjutin gih makannya. Nanti sahabat kamu nungguin lama loh!” Leon langsung masuk ke dalam café kembali yang membuat Caramel berfikir kalau Leon akan melanjutkan makannya bersama dengan Alexa.

Tak lama kemudian Leon datang lagi dan langsung menarik Caramel masuk ke dalam mobilnya, “Loh itu sahabat tersayang kamu kenapa ditinggalin?” tanya Caramel dengan nada kesalnya.

Leon terkekeh, “Lucu banget sih kalau lagi cemburu, gak ada yang tersayang selain kamu! Kita pergi fitting sekarang!”

∞∞∞∞

Meski sempat mengalami beberapa konflik, hari yang sangat dinanti oleh Caramel akhirnya datang juga.

Ia akan menikah dengan Leon sebentar lagi.

“Kamu sudah siap sayang?” tanya Yuni sambil berjalan dari ambang pintu mendekati Caramel.

Caramel mengangguk mantap, “Aku sudah sangat siap mah! Kalau tidak mana mungkin aku mau menikah!” ucap Caramel sambil mengelus-ngelus perutnya.

Yuni pun mengusap puncak kepala Caramel, “Mamah berharap, kamu tidak melakukan hal bodoh lagi yah Mel, cukup sekali ini saja!”

Caramel tentu saja sangat tau kenapa mamahnya berbicara seperti itu kepadanya. Caramel sangat memaklumi karena itu semua kesalahan Caramel sehingga dia hamil di luar nikah. Untungnya, meski ayahnya sudah meninggal, sang ibu tetap kuat berada di sampingnya.

“Ngomong-ngomong dari jadwalkan jam sembilan mulai akad, kamu udah tanya sama Leon dia udah berangkat atau belum?” tanya Yuni.

“Aku udah chat Leon mah dari itadi, cuma belum dibalas sama Leon!” jawab Caramel.

“Oh, mungkin Leon udah dijalan, kamu yang sabar yah!”

“Iya mamah!” jawab Caramel tersenyum.

“Oh iya, mamah mau keluar dulu yah memantau acara!” ucap Yuni sambil terkikik, Caramel langsung menganggukkan kepalanya.

Sebenarnya Caramel sedang bingung karena Leon sedari malam belum memberinya kabar, bahkan Caramel beberapakali meneleponnya pun lelaki itu sama sekali tidak mengangkatnya padahal terlihat sekali kalau laki-laki itu sedang aktif, Leon sama sekali tidak pernah bersikap seperti itu kepadanya. Caramel berusaha untuk menyingkirkan pikiran buruknya tentang Leon, karena laki-laki itu juga sangat ingin menikah dengannya dan saat mengetahui Caramel hamil pun terlihat sekali Leon sangat bahagia.

Waktu sebentar lagi hampir jam sembilan, namun Leon dan keluarganya sama sekali belum datang. Bahkan mamahnya pun sudah beberapa kali balik ke kamar Caramel hanya untuk menanyakan Leon.

“Mel, Leon udah ngasih tau dia udah dimana? Penghulunya udah datang, barusan bilang sama mamah kalau jam 10 dia ada acara ditempat lain!” ucap Yuni dengan wajah sedikit khawatir.

Caramel pun sama khawatirnya dengan Yuni, dia hanya takut kalau terjadi apa-apa dengan Leon. “Belum mah, aku neleponin dia aja sama sekali gak diangkat!”

Kekhawatiran Caramel terus-menerus bertambah karena sudah hampir jam setengah sepuluh Leon dan keluarganya sama sekali belum hadir di acara pernikahannya.

“Kamu kemana sih? Kenapa kamu sama sekali gak angkat telepon dari aku?” tanya Caramel sambil berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak keluar.

Caramel mundar-mandir sambil terus menelepon Leon berharap laki-laki itu mengangkatnya dan memberikannya kabar kalau dia sebentar lagi akan sampai.

“Sayang angkat dong telepon dari aku!” ucap Caramel dengan kesal bercampur dengan rasa khawatir yang berlebih sehingga membuat jantungnya berdetak sangat cepat.

Hati Caramel begitu bahagia ketika melihat Leon sedang mengetikkan pesan kepadanya. Namun, pesan yang dikirimkan oleh Leon sama sekali tidak sesuai dengan apa yang Caramel harapkan, tetapi pesan yang membuat hatinya sangat hancur.

[Maaf, aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini dengan kamu.]

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status