"Bangun pemalas!" sentak Ace membangunkan Sonya.
Pria itu sudah mandi dan berganti pakaian untuk bersiap ke kantor. Hari ini pekerjaannya sangat banyak, hingga pagi-pagi sekali dia sudah harus tiba disana.
Sonya yang kaget sontak terduduk di atas ranjang hingga selimut yang menutupi tubuh bagian atasnya tersingkap.
"Kau ingin menggodaku lagi, hm?"
Ace duduk di samping Sonya dan memilin puncak dada wanita yang masih setengah sadar itu.
Ujung benda kenyalnya langsung menegang mendapatkan sentuhan lembut dari jari-jari tangan Ace yang kasar.
Sedikit meremasnya karena gemas, desahan lolos dari mulut Sonya yang sadar kalau lelaki itu lagi-lagi sedang mempermainkannya.
"Apa kau masih belum puas Sonya? Aku bisa memuaskanmu sekali lagi pagi ini sebelum aku pergi."
"Brengsek!" Sonya menepis tangan nakal yang masih menemp
Follow IG author @adamvanda untuk visual Allen dan Rose... Vote-nya jangan lupa yah guys 🤗
Masih dalam keadaan tubuh yang telanjang, Allen merapatkan tubuhnya menyentuh dua gundukan besar Rose dan menggesekkan miliknya yang menggantung indah.Tangan kekarnya asik meremas bokong padat berisi Rose dan mencium ceruk leher jenjang wanitanya, meninggalkan tanda kepemilikannya disana. Turun ke bawah mencium tulang selangka Rose dan berhenti di gundukan kenyalnya.Allen kemudian mendudukan Rose ke sudut ranjang dan membuka lebar kedua kakinya. Mulai mengendus dan membaui milik Rose, Allen menyesapnya dengan lembut.Mencari sebuah harta karun kecil disana, Allen mulai memanjakan wanita bertubuh seksi itu.Lidah liarnya asik dia mainkan bergantian dengan bibir basahnya memasuki rongga kehangatan milik Rose.Rose mencengkram kuat ujung ranjang diikuti dengan gerakan naik turun yang diberikan Allen melalui mulutnya di bawah sana.Allen terus memberikan kenikm
"Akhirnya kau pulang juga, Nak…." Alex menyambut kedatangan anak perempuannya dengan pelukan hangat."Maaf Dad, aku-""Kami baru saja pulang dari perjalanan bisnis Tuan Alex," potong Allen cepat.Hari ini dia mengantarkan Rose pulang setelah puas menggerayanginya selama seharian penuh kemarin.Rose sampai sulit berjalan karena tingkah pria gila ini, tidak pernah ada kata lelah untuk Allen menggempurnya."Iya, Nak Ace menghubungiku waktu itu dan mengatakan keberangkatan kalian. Apa kalian sudah makan?""Sebenarnya kami dari bandara langsung kemari Tuan," sahut Allen lagi."Baiklah, kalian beristirahatlah dulu. Aku akan menyiapkan makanan untuk kalian berdua.""Biar aku bantu, Dad…." sela Rose mengikuti Alex dari belakang."Tidak perlu," tahan ayahnya. "Kau tunggu dis
"Good morning….""Morning," balas Rose singkat."Biar aku pasangkan." Allen dengan cepat menarik sabuk pengaman Rose dan memasangkannya.Sedikit mencari kesempatan, Allen mendaratkan bibirnya ke ceruk leher Rose membuat wanita itu terlonjak kaget."Al…!""Apa?" kekehnya mulai melajukan mobil."Dasar mesum!""Itu bukan mesum Rose. Itu tandanya aku kangen.""Terserah!" sahutnya malas.Allen menepati janjinya kemarin akan datang menjemput Rose di rumahnya, untuk sama-sama pergi ke kantor. Tanpa ditemani Ace asistennya, Allen membawa mobil sport itu sendiri."Kau sudah sarapan Rose?""Sudah.""Baiklah, setidaknya kau sudah punya asupan pagi ini.""Maksudmu?"
Dua orang pria dengan satu wanita cantik berpakaian baju formal turun dari dalam mobil mewah keluaran terbaru.Tatapan mata penasaran sekaligus terpukau mengikuti arah langkah kaki ketiganya, masuk kedalam gedung perusahaan milik Robert Clarck."Berjalanlah di sampingku Rose, jangan berdiri di belakangku." perintah Allen menarik tangan wanitanya mendekat.Rose hanya bisa mengangguk, dan mengikuti langkah kaki panjang Allen. Sedikitpun pria itu tidak mau Rose jauh-jauh darinya.Apalagi mengingat mereka sedang berada di tempat musuh, Allen harus ekstra mengawasi sekitar mereka."Ada yang bisa saya bantu Tuan?" tanya seorang resepsionis wanita sopan."Kami ingin bertemu dengan CEO-mu tuan Robert," jawab Ace dengan gaya dinginnya."Maaf, apa sudah buat janji lebih dulu?""Katakan saja keponakannya ada disini!" sela
"Mau kemana kau Rose?""A-apa? Aku mau mandi Al.""Kita mandi bersama.""Tidak! Kau saja yang duluan kalau begitu.""Kenapa? Bukannya tadi kau bilang mau mandi? Kenapa sekarang malah tidak mau?""Aku…."Rose memutar otak, kalau mereka mandi bersama … yang ada bukan mandi tapi malah main air di sana.Astaga membayangkan rasa lelahnya di sodok Allen dalam keadaan berdiri sudah membuat lutut Rose lemas karenanya."Jangan berpikiran aneh! Aku hanya ingin mandi, ayo…." Allen menarik tangan Rose masuk ke kamar mandi dalam kamarnya.Rose dibawa Allen ke mansionnya karena ingin menghabiskan waktu sampai malam disana bersamanya.Setidaknya dia harus berpuas-puas melepaskan rindu bersama Rose, sebelum dia mengantarkannya pulang nanti.
Pagi-pagi sekali Allen pergi menuju Pelabuhan Miami bersama asistennya Ace.Meninggalkan Rose sendiri di mansion, dia tidak sempat mengantarkan wanita itu pulang semalam karena Rose yang ketiduran karena kelelahan.Iya, Allen kembali meminta haknya setelah mereka makan malam bersama di kamar. Seakan tidak pernah ada kata lelah, pria berjambang itu terus menyodok wanitanya yang langsung tertidur pulas di sampingnya semalam.Jika mengingat itu, Allen seperti orang yang tidak waras tersenyum-senyum sendiri di kursinya.Ace memperhatikan bagaimana pria itu terlihat begitu bersinar pagi ini. Pasti semalam bosnya ini sudah mendapatkan jatah yang lebih dari cukup pikirnya. Tapi, apa orang yang sedang jatuh cinta akan bertingkah aneh seperti itu?Ace tidak habis pikir kenapa satu kata itu mampu membuat orang yang dulunya untuk tersenyum saja begitu susah, sekarang malah
Pulang dari kegiatan padatnya hari ini setelah berhasil menyergap musuh tadi pagi, Ace tiba di apartemen Sonya.Menekan kode pintunya pria itu berhasil masuk ke dalam dan tidak menemukan siapa-siapa disana. Kemana wanita itu? Gumamnya mencari ke seluruh ruangan apartemen.Merasa ada yang janggal, Ace membuka lemari pakaian kamarnya dan mendapati baju-baju Sonya tidak ada disana. Shit! Apa dia melarikan diri? Kesalnya dalam hati.Ace membuka sebuah fitur lacak di ponsel mahalnya, dan mulai mencari GPS ponsel Sonya.Gotcha, Ace berhasil melacak dimana Sonya berada. Dia tidak datang selama dua hari disini dan Sonya sudah melarikan diri darinya? Tidak semudah itu kau bisa melarikan diri dariku wanita aneh, kau tidak akan pernah bisa lari dariku!Tanpa sepengetahuan Sonya, Ace sudah meretas ponsel miliknya agar memudahkan pria itu mencari keberadaan Sonya jika sewakt
Sambil membopong Sonya di pundaknya, Ace membawanya masuk ke dalam apartemen pribadinya.Tidak ada siapa-siapa disana, hanya ada seorang asisten rumah tangga yang dipekerjakan Ace sampai jam lima sore, untuk membersihkan apartemen miliknya setiap hari.Masih dalam keadaan terikat dan mulut yang disumpal, Ace melemparkan tubuh wanita itu ke atas ranjang king size-nya.Jaket kulit yang dipakai Sonya tersingkap dan memperlihatkan pakaian yang biasa dia kenakan jika sedang bekerja di club malam itu.Melihatnya Ace kembali naik pitam, masih jelas teringat dalam benaknya bagaimana pria-pria hidung belang di club tadi menatap lapar pada wanita ini.Menarik dengan kasar lakban yang Ace tempelkan di mulut Sonya, wanita itu berteriak kesakitan.Belum sempat mengeluarkan kata untuk memaki pria gila di depannya, Ace dengan cepat menyambar bibir tipis Sonya.